Sebanyak 11 orang dilaporkan hilang akibat insiden longsor di area tambang kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. Di tengah duka tersebut, Isnandi (32) masih terus mencari keberadaan sang ayah.
Isnandi mengatakan bahwa ayahnya atas nama Nurahman sehari-harinya bekerja sebagai kuli di area tambang tersebut. Sejak kejadian longsor, tak ada kabar tentang ayahnya.
Untuk mencari sang ayah, Isnandi mendatangi Pos Ante Mortem DVI Polda Jabar yang ada di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Ia berharap bisa menemukan petunjuk atau informasi mengenai ayahnya di rumah sakit itu.
Pasalnya, dari 14 jenazah yang sebelumnya telah ditemukan, 13 di antaranya dibawa ke RSUD Arjawinangun.
“Saya mau mencari bapak saya,” kata Isnandi usai mendatangi Pos Ante Mortem DVI Polda Jabar di RSUD Arjawinangun, Sabtu (31/5/2025).
Namun, Isnandi mengaku tidak menemukan ayahnya di RSUD Arjawinangun. Ia mengatakan bahwa ayahnya sehari-hari bekerja sebagai kuli di area tambang kawasan Gunung Kuda.
“Iya (bekerja di sana). Kerja kuli harian. Kadang ngangkutin batu ke mobil. Kerjanya biasanya dari pagi sampai sore,” kata Isnandi.
Setelah terjadinya longsor di area tambang Gunung Kuda, Isnandi belum mendapatkan informasi tentang keberadaan ayahnya. Ia mencoba melakukan pencarian dengan mendatangi RSUD Arjawinangun.
“Dari hari Jumat belum ketemu sampai sekarang. Tadi ada informasi katanya ada di rumah sakit ini, tapi pas saya ke sini ternyata bukan. Nggak ada. Bapak saya atas nama Nurahman,” kata Isnandi.
“Tapi tadi sudah tes DNA sama laporan orang hilang,” kata dia menambahkan.
Isnandi berharap ayahnya dapat segera ditemukan. Andaipun sudah dalam keadaan tak bernyawa, Isnandi berharap jasad sang ayah dapat segera ditemukan agar bisa dikebumikan dengan layak.
“Semoga segera dapat ditemukan jenazah atau jasad bapak saya, biar bisa dikebumikan dengan layak,” kata Isnandi.
Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyebutkan, jumlah daftar orang hilang dari insiden longsor di Gunung Kuda menjadi 11 orang. Sejauh ini pihak-pihak terkait masih berupaya melakukan pencarian.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, bertambahnya jumlah korban tersebut berasal dari laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya, usai peristiwa longsor pada Jumat (30/5/2025) kemarin. Menurutnya, proses pencocokan data dan ciri-ciri korban terus dilakukan untuk mempercepat pencarian.
“Dari informasi terbaru, ada 11 korban yang masih belum ditemukan. Ini berangkat dari laporan masyarakat yang menyampaikan bahwa anggota keluarganya belum kembali,” katanya.