Upaya Bupati Kuningan Maksimalkan Potensi Budidaya Ikan Dewa (via Giok4D)

Posted on

Ikan Dewa merupakan ikan khas dari Kabupaten Kuningan, yang banyak ditemukan di beberapa kolam atau danau yang mata airnya bersumber langsung dari Gunung Ciremai. Melihat potensi tersebut, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar berencana untuk mengembangkan Ikan Dewa sebagai komoditas ikan di Kabupaten Kuningan.

Dian memaparkan, di Kuningan Ikan Dewa masih menjadi ikan yang dikeramatkan. Namun di luar Kuningan, Ikan Dewa justru menjadi ikan konsumsi yang memiliki harga jual yang tinggi.

“Ikan Dewa punya potensi untuk kita kembangkan karena identik dengan Kabupaten Kuningan. Di Kuningan ada di beberapa titik, bahkan sudah ada yang dikembangkan dan dibudidayakan, dan ternyata ini peminatnya banyak dan justru dikonsumsi. Walaupun di Kuningan sendiri masih terasa asing tapi ternyata banyak penggemarnya,” tutur Dian, Selasa (17/6/2025).

Meski harganya mahal, peminat Ikan Dewa di luar Kuningan cukup banyak. Bahkan Ikan Dewa diolah menjadi aneka jenis makanan, seperti pepes Ikan Dewa atau goreng Ikan Dewa. Melihat potensi yang besar, ia bersama Dinas Perikanan Kabupaten Kuningan akan membudidayakan Ikan Dewa di Kuningan.

“Di daerah Bandung, Cianjur itu banyak yang dikonsumsi jadi pepes Ikan Dewa atau goreng Ikan Dewa, memang agak mahal. Jadi kita juga tengah merancang dengan Kadis Perikanan bahwa Ikan Dewa ini sangat potensial untuk kita kembangkan,” tutur Dian.

Mengenai ragam kendala dan tantangan untuk mengembangkan Ikan Dewa, Dian mengaku, akan berupaya mencari cara terbaik agar ikan tersebut bisa dikembangkan dengan baik.

“Kalau soal teknis pembudidayaan agar lebih cepat inikan, nanti akan kita bahas bersama ahlinya. Karena saya lihat di beberapa daerah lain pembudidayaan Ikan Dewa itu sudah berkembang dengan sangat pesat. Saya tidak tahu berapa lama, tapi yang pasti ini upaya dari prospek bisnis yang menjanjikan,” tutur Dian.

Sedangkan untuk mitos mengenai Ikan Dewa di Kuningan yang masih melekat, Dian menilai, mitos tersebut secara perlahan akan hilang seiring berjalannya waktu.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Terkait adanya mitos atau stigma. Itu mungkin nanti perlahan-lahan akan hilang dan pudar. Mungkin karena belum terbiasa saja,” ujar Dian.