Respons Walkot soal Pekerja Minta Akses ke Galian C Argasunya Dibuka

Posted on

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo angkat bicara soal tuntutan para pekerja yang meminta akses ke area tambang galian C di Kelurahan Argasunya dibuka kembali. Edo menegaskan, penutupan dilakukan demi keselamatan, agar tidak ada lagi korban jiwa usai terjadinya longsor di lokasi tersebut.

Edo menegaskan, bahwa pihaknya melarang adanya aktivitas penambangan di lokasi tersebut. Ia mengingatkan agar insiden longsor yang telah menewaskan dua korban jiwa itu bisa menjadi peringatan keras.

“Kita pemerintah sudah melakukan upaya apapun supaya tidak terjadi lagi kecelakaan yang berakibat hilangnya nyawa. Jadi kita melarang, karena itu membahayakan,” kata Effendi Edo saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Selasa (24/6/2025).

Terlebih, tambang galian C di Kelurahan Argasunya itu ilegal. Pasalnya, Edo menyatakan, Pemerintah Kota Cirebon tidak pernah memberikan izin untuk tambang galian C yang ada di Kelurahan Argasunya.

“Kita tidak pernah memberikan izin usaha untuk galian C dari dulu sampai sekarang. Apalagi sekarang kondisinya sudah membahayakan, sehingga kita dari pemerintah tetap melarang. Karena itu resikonya nyawa,” kata Edo.

Saat ini, menurutnya, Pemerintah Kota Cirebon tengah menyusun langkah-langkah untuk membantu para pekerja tambang yang terdampak penutupan galian C di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon akan menyiapkan solusi agar para pekerja bisa alih profesi dan tetap memiliki sumber penghasilan.

“Kita sedang konsolidasi antar dinas semuanya, yang terbaik untuk masyarakat di sana seperti apa. Ada beberapa alternatif yang mau kita lakukan, supaya mereka bisa alih profesi. Ada beberapa alternatif,” kata Edo.

“Misalnya alih profesi di pemilahan sampah. Pemilihan sampah itu kan sebenarnya menguntungkan juga, dari sampah-sampah plastik. Nah itu nanti kita kerja sama dengan koperasi. Kita mau melakukan itu, tapi nanti kita rapatkan dengan koperasi-koperasi yang sudah dibentuk, Koperasi Merah Putih,” kata dia menambahkan.

Sebelumnya, sejumlah pekerja tambang galian C di Kelurahan Argasunya menyuarakan keberatan setelah akses menuju tambang ditutup. Penutupan dilakukan usai terjadinya longsor hingga merenggut korban jiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Pada Senin (23/6), ratusan kuli mendatangi Kantor Kelurahan Argasunya untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada pihak pemerintah. Mereka menyuarakan keberatan atas penutupan akses menuju lokasi tambang galian C.

Para pekerja menilai penutupan tersebut sangat memberatkan, karena sejak aktivitas tambang dihentikan, mereka kehilangan sumber penghasilan.

Salah satu pekerja, Suhedi mengatakan bahwa aktivitas di tambang itu telah menjadi tumpuan hidup bagi dirinya dan rekan-rekannya sesama kuli.

“Kami merasa keberatan. Saya sebagai perwakilan kuli memohon kepada pemerintah Kota Cirebon agar aktivitas dibuka kembali. Karena ekonomi sekarang lagi sulit. Apalagi ini sudah berhenti hampir seminggu,” kata Suhedi.

Sekadar diketahui, penutupan akses ke lokasi galian C di Kelurahan Argasunya ini dilakukan setelah terjadinya insiden longsor maut pada Rabu (18/6). Ada dua korban tewas dalam insiden ini. Keduanya meninggal setelah tertimbun material longsor.