Priguna Anugerah Pratama Ditengarai Lakukan Pemerkosaan Terhadap Tiga Korban

Posted on

Pemeriksaan kasus pemerkosaan yang dilakukan Priguna Anugerah Pratama alias PAP (31) terus berjalan. Korban perbuatan bejat dokter residen PPDS Unpad itu ditengarai tidak hanya satu, tapi kini berjumlah tiga orang.

Hal itu mencuat setelah polisi turut meminta keterangan dua orang wanita berusia 21 dan 31 tahun. Bedanya, kedua orang ini adalah pasien di RSHS, sedangkan korban berinisial FH (21) dari kasus Priguna yang sedang menjadi sorotan adalah penunggu pasien di rumah sakit itu.

Namun ternyata, Priguna masih bersikukuh bahwa korbannya hanya satu orang saja. Keterangan itu terus dia sampaikan saat polisi melakukan penyelidikan mendalam atas kasus yang dia lakukan.

“Keterangan dia sih masih yang awal, yang terakhir korban itu (korban ke 3). Sementara 2 lagi sedang kita dalami,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Surawan di Mapolda Jabar, Senin (14/4/2025).

Selain itu, polisi membeberkan bahwa Priguna sebetulnya punya dokter penanggungjawab saat menjalankan tugasnya sebagai dokter residen PPDS. Dokter seniornya ini yang akan bertugas mengawasi pada saat semua tindakan medis dilakukan

Namun yang terjadi kemudian, Priguna bisa leluasa mengelabui dokter seniornya. Gerak-geriknya pun akhirnya tak terpantau yang membuat kejadian memilukan itu dialami korbannya.

“Iya, namanya dokter PPDS adalah dokter yang melekat bukan dokter yang mudah melakukan tindakan sendiri. Kalau ada tindakan seperti operasi, dia kan mengikuti arahan dari dokter ahli yang akan melakukan tindakan,” ungkap Surawan.

“Mungkin dokter pengawas sendiri tidak bisa mengawasi 24 jam. Pengawasan tetap ada tapi mungkin yang bersangkutan mencari celah di sela-sela pengawasan,” tambahnya.

Tak hanya itu saja. Dari hasil pemeriksaan, Priguna memanfaatkan lantai 7 Gedung MCHC RSHS Bandung yang masih kosong alias belum digunakan. Bahkan di lokasi itu tidak ada pengawasan yang ketat dari pihak keamanan, sehingga Priguna bisa membius korbannya selama 4 jam lamanya.

“Teman-teman tahu sendiri ruangan itu belum digunakan. Memang itu rencana akan digunakan untuk pasien khusus perempuan. Kemarin kita cek ke sana itu ruangan sama sekali belum digunakan,” tuturnya.

“Memang belum ada yang jaga di situ. Kalau ruangan yang sudah digunakan pasti ada yang jaga. Tapi ruangan itu memang belum digunakan sama sekali. Tempat tidurnya masih baru, ruangan masih baru, sama sekali belum digunakan,” pungkasnya.