Beberapa hari lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Ustaz Khalid Basalamah. Pemanggilan ini dilakukan dalam rangka permintaan keterangan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji.
“Benar (memanggil Ustaz Khalid Basalamah), yang bersangkutan diperiksa, dimintai keterangannya terkait dengan perkara haji,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan seperti dilansir infoNews, Senin (23/6/2025).
Ustaz Khalid Basalamah dipanggil sebagai saksi. Budi menyebut, pengetahuannya sebagai ahli agama yang mengetahui seluk beluk pelaksanaan ibadah haji sangat dibutuhkan dalam kasus ini.
“Yang didalami terkait dengan pengetahuannya, terkait dengan pengelolaan ibadah haji begitu,” jelas Budi.
Dalam ‘Talkshow Tanya Ustadz: Bagaimana Menyikapi Pemberitaan Ustadz Khalid Basalamah Dipanggil KPK?’ yang diunggah di Channel YouTube nya, Kamis (26/6/2025), Khalid Basalamah memberikan penjelasan mengenai pemanggilan tersebut. Bukan karena ia terjerat dalam kasus ini, tapi hanya diminta memberikan informasi seputar haji dan kuota haji.
Karena seperti diketahui, Ustaz Khalid Basalamah adalah pendakwah yang memiliki travel haji dan umrah. Jadi KPK merasa perlu minta keterangan Ustaz Khalid untuk mendalami kasus dugaan korupsi kuota haji.
“Jadi tidak ada hubungannya antara saya dengan korupsi itu ya. Jauh sekali. Saya bukan Menteri Agama, saya bukan eks Menteri Agama, saya bukan staf di Kementerian Agama yang mengurus semua ini. Saya tidak ada hubungannya,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Khalid Basalamah mengenai pemanggilannya ke KPK terkait kasus dugaan kuota haji.
Konsep dasar ahlussunnah wal jamaah, teman-teman sekalian, dan Antum duduk di majlis ilmu seperti ini belajar tentang konsep ahlussunnah wal jamaah. Yaitu kita taat pada wali amri, taat pada pemerintah.
Landasan hukumnya adalah surah an Nisa ayat 59. ‘Hai orang-orang yang beriman. Taatlah kepada Allah, taatlah kepada Rasul dan taatlah pada pemerintah kalian. Itu yang kami pegangi”.
Pada saat teman-teman KPK meminta saya untuk datang, saya datang sebagai bentuk ketaatan kepada pemerintah. Dan itu adalah kewajiban untuk saya datang. Tapi yang perlu digarisbawahi, saya datang bukan sebagai tersangka.
Kalau tersangka bukan begitu modelnya, Antum sudah tau pakai baju apa di KPK kan? Kalau tersangka? Saya nggak ada foto di situ, saya nggak ada statement di situ. Saya diundang untuk datang dan saya warga Indonesia yang patuh, apalagi konsep kita taat pada pemerintah, kita datang. Apa yang mereka butuhkan informasi kami sampaikan. Sebatas itu.
Jadi tidak ada hubungannya antara saya dengan korupsi itu ya. Jauh sekali. Saya bukan Menteri Agama, saya bukan ex-Menteri Agama, saya bukan staf di Kementerian Agama yang mengurus semua ini. Saya tidak ada hubungannya. Saya salah satu praktisi di lapangan yang kebetulan Allah amanahkan travel, juga melaksanakan ibadah haji. Jadi teman-teman di sana membutuhkan informasi itu.
Saya waktu diundang, saya tanya kepada penyidiknya. ‘Saya ini tersangka?’. ‘Oh nggak, bukan, Ustaz. Bukan. Ustaz diundang untuk kita tanya-tanya. Mungkin ada yang butuh disampaikan persaksian atau apa yang diketahui tentang masalah haji dan kuotanya’. Oke. Kami dukung apapun itu sifatnya. Kan gitu. Sebagai warga negara yang baik kita harus dukung program-program pemerintah. Kita dukung apapun sifatnya. Apa yang bisa saya bantu silahkan saya sampaikan. Makanya kan statement yang benar itu adalah memang kami membantu para penyelidik itu untuk menyampaikan.
Dan bukan cuma saya, banyak orang yang diundang gitu ya. Cuma mungkin Allahu a’alam kenapa nama Khalid Basalamah ini kalau sudah naik di media luar biasa. Seperti gula dan madu gitu ya. Terjual sekali gitu. Sudah ada yang buat karikatur seperti saya sudah di Borgol. Ada yang ini dan itu. Ya ini kebutuhan gitu ya. Sebenarnya tidak seperti itu.
Satu sisi juga teman-teman sekalian. Kita ini satu negara. Satu bangsa. Kita ini kayak bersaudara. Sehatnya satu rumah tangga itu di saat orang tua berhasil membina anak-anaknya. Saudara dengan saudaranya saling sayang dan menghormati. Kan harusnya begitu.
Kita kan harus saling menyayangi sama-sama warga negara gitu ya. Satu bentuknya adalah kalau ada program-program yang baik, teman kita, saudara kita sebangsa negara. Terlepas daripada seagama. Sebangsa aja gitu kan. Karena kita kan bhinneka tunggal ika. Oke. Apapun yang positif kita dukung.
Kalau ada sesuatu yang salah kita ingatkan. Dan kita luruskan. Saya yakin KPK dibentuk memang untuk tujuan yang baik. Untuk negara kita. Kita berikan dukungan. Kalau ada informasi yang butuh ditanyakan sampaikan gitu ya. Saya alhamdulillah, waktu diundang tidak menolak. Karena Apa yang harus dikhawatirkan? Tidak ada kesalahan. Saya tidak berbuat apa-apa gitu. Kecuali saya memang terlibat di pemerintahan.
Kemudian memang pernah ada tanda tangan palsu atau apa. Wallahu a’lam. tapi ini Alhamdulillah tidak pernah. Saya di kantor sendiri, usaha sendiri, semua itu juga bergerak Alhamdulillah dengan rezeki yang halal. Tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan. Jadi saya mengajak teman-teman sekalian Kita ini lebih dewasa dalam menanggapi masalah ini.
Dan saya sekaligus juga mengingatkan teman-teman di media. Kita lebih baik profesional. Jangan hanya yang penting tanda kutip terjual beritanya. Sehingga mengangkat judul-judul yang menggelitik. Supaya orang mau baca. Akhirnya banyak yang nonton. Ini tidak benar. Itu tidak profesional namanya.
Harusnya tulis yang benar apa adanya gitu ya. Supaya nanti informasi yang sampai ke masyarakat itu bentuknya edukasi dan informasi yang benar. Nah itu yang benar. Kalau hanya provokatif untuk apa gitu kan. Supaya sesama warga negara saling menyerang? Ini rapuh sekali kalau ada orang dari negara lain mau masuk ke negara kita kondisi begini. Ini rapuh sekali.
Karena mudah sekali kita diprovokasikan satu sama yang lain ya. Sama warga negara. Itu terjadi waktu Belanda dulu masuk menjajah kita. Karena mudah sekali kita diprovokasi. Kita harusnya kokoh, kita kuat dalam masalah seperti ini.
Jadi ingat setiap ada informasi teman-teman sekalian, sampai Allah sudah sebutkan dalam surah Al-Hujurat. ‘Hai orang beriman, kalau datang informasi simpang siur belum kalian tahu kejelasannya. Apalagi dari seorang yang fasik, nggak jelas gitu ya. Maka jangan buru-buru diterima. Jangan buru-buru disebarkan’. Itu perkataan Ibnu Kathir 700 tahun yang lalu pada saat menafsirkan surah Al-Hujurat ayat 6.
Lalu Allah mengatakan agar jangan sampai kalian menimpakan satu musibah kepada satu kaum yang membuat kalian dan mereka juga menyesal. Jadi teman-teman nggak usah terlalu mudah terpengaruh dengan media. Saya udah kenyang hadapin begini sebenarnya. Ada sedikit masalah apa pokoknya kalau sudah Khalid Basalamah cuat, langsung jadi masalah.
Ada banyak ikhwan, Ustaz kenapa Ustaz gak klarifikasi? Apa yang mau diklarifikasi? Untuk apa habis-habisin waktu dan umur untuk itu? Wong tidak melanggar gitu kan. Kita tidak melanggar untuk apa? Tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan.
Artikel ini telah tayang di