Rentetan hujan yang terjadi sejak Oktober hingga akhir 2025 dinilai membawa dampak positif bagi kegiatan budidaya pertanian. Ketua Pembina Yayasan Odesa Indonesia, Budhiana Kartawijaya, menilai kondisi ini sangat baik untuk mendorong penanaman pohon buah-buahan, khususnya di kawasan Bandung Utara.
Menurut Budhiana, momentum hujan yang rutin turun harus dimanfaatkan tidak hanya oleh petani, tetapi juga warga nonpetani yang peduli lingkungan. Salah satunya dengan membantu penyediaan bibit tanaman untuk memperbaiki ekologi di kawasan perbukitan Bandung Utara yang masih banyak mengalami degradasi lahan.
Kesediaan petani menanam pohon buah-buahan, kata dia, menjadi peluang penting yang harus terus didukung. Yayasan Odesa Indonesia pun berupaya konsisten membantu petani menanam pohon buah di lahan-lahan kritis.
“Kita yang bukan petani mesti menyempatkan membantu petani agar bisa menanam aneka ragam jenis tanaman. Terutama di Kawasan Bandung Utara yang terdapat puluhan ribu hektar lahan kritis, para petani harus dibantu disediakan bibit pepohonan,” kata Budhiana Kartawijaya saat menyerahkan bantuan bibit buah-buahan kepada para petani di Cisanggarung, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (22/12/2025).
Budhiana menyebut, petani di wilayah lahan kritis kini mulai mengalami perubahan pola pikir. Jika sebelumnya lebih memilih menanam sayuran, kini mereka mulai tertarik menanam tanaman buah-buahan yang dinilai lebih berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.
Ratusan petani di Desa Mekarmanik, Desa Cikadut, Desa Sindanglaya, Desa Cimenyan, serta beberapa desa lain di Kecamatan Cimenyan disebut mulai mengembangkan tanaman buah-buahan. Perubahan tersebut, menurut Budhiana, tidak lepas dari pendampingan yang dilakukan Yayasan Odesa Indonesia sejak 2016.
“Kalau dulu petani enggan menanam tanaman besar, sekarang mereka sangat menyukai. Hal ini karena apa yang telah mereka tanam pada 5 atau 6 tahun sebelumnya telah menghasilkan panen. Mereka bisa mengonsumsi buah-buahan secara gratis dan melimpah, mereka juga mudah mendapatkan tambahan ekonomi dari penjualan, dan perbaikan lahan kritis pun mewujud nyata karena banyaknya tanaman buah-buahan yang mengikat akar di lereng-lereng curam ladang perbukitan,” jelas Budhiana.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Salah seorang petani penerima bantuan bibit, Cep Roni (34), warga Cikawari, mengaku antusias mengikuti program penanaman pohon buah-buahan. Ia menilai lahan warisan orang tuanya kini bisa dimanfaatkan lebih maksimal.
Sebelum bergabung dengan program Odesa Indonesia, Roni mengandalkan hasil panen sayuran. Namun kondisi lahan perbukitan yang rawan kekeringan membuat hasil pertanian tidak selalu optimal.
“Dulu hanya panen sayuran. Satu tahun sekarang hanya bisa menanam 2 kali tanam karena di bukit ini kita semakin kesulitan air saat musim kemarau. Karena seringnya tidak bekerja saya berpikir mending ditambah tanaman buah-buahan yang perawatannya tidak membutuhkan waktu harian, cukup 3 minggu sekali dikontrol,” kata Roni.
Ia menyebut, bibit yang diterimanya dari Yayasan Odesa Indonesia sangat beragam. Sepanjang 2025, Roni dan petani lain mendapatkan bibit seperti nangka, mangga, sirsak, sukun, kelor, pepaya, matoa, jeruk, jambu, hingga cengkeh.
“Bibit-bibit tersebut didapat dari Yayasan Odesa Indonesia yang sumbernya berasal dari para donatur. Pernah kami terima dari Paguyuban Warga Dago Resor Bandung. Juga pernah terima dari PT Aero Collins. Dan terakhir saya dapatkan dari Alumni SMAK 1 BPK Penabur Bandung,” kata Roni.
Dalam kurun satu tahun, Roni bersama 67 petani di Cikawari tercatat telah menerima lebih dari 3.200 bibit tanaman buah-buahan.
