Efisiensi Anggaran, Wakil Wali Kota Cirebon Tolak Mobil Dinas Baru

Posted on

Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati buka suara terkait alasannya menolak fasilitas mobil dinas baru. Efisiensi anggaran jadi salah satu alasan Farida memilih menggunakan mobil pribadinya.

Menurut Farida, fasilitas kendaraan dinas memang merupakan hak bagi kepala daerah. Namun, ia mengaku memilih untuk tidak menerima fasilitas tersebut.

“Mobil dinas memang hak kepala daerah. Tapi saya pribadi mempertimbangkan instruksi presiden tentang efisiensi anggaran dan berhemat itu penting,” ucap Farida kepada infoJabar, Sabtu (3/5/2025).

Farida mengaku lebih memilih mengalihkan anggaran mobil dinasnya untuk hal-hal yang menurutnya lebih penting. Seperti perbaikan jalan, perbaikan drainase dan lain-lain.

“Sekarang ini saya memilih tidak ambil mobil dinas baru. Anggaran mobil dinas saya alihkan untuk pembangunan saja, seperti perbaikan jalan kampung, ruang kelas sekolah dan drainase di kampung-kampung,” terang Farida.

“Masih banyak kebutuhan buat masyarakat. Seperti infrastruktur, penanganan banjir, penanganan sampah dan lain-lain,” kata dia menambahkan.

Saat ini, Farida mengaku menggunakan mobil milik pribadi untuk mendukung mobilitasnya dalam menjalankan tugas sebagai Wakil Wali Kota Cirebon. Mobil yang ia gunakan adalah Innova venturer 2000cc. “Alhamdulillah saya ada kendaraan milik pribadi, Innova venturer 2000cc,” ucap Farida.

Sekadar diketahui, Pemkot Cirebon merencanakan pengadaan dua mobil dinas baru jenis sedan untuk Wali Kota Effendi Edo dan Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati, dengan total anggaran Rp1,8 miliar. Namun, hanya satu unit yang akan direalisasikan karena Siti Farida menolak mobil dinas baru.

Rencana ini tercantum dalam laman SIRUP dengan nama paket belanja kendaraan dinas kepala daerah dan wakil kepala daerah Kota Cirebon dengan kode 54609839. Mobil yang direncanakan adalah Camry 2.5 V A/T dan Camry 2.5 L A/T Hybrid, dengan dana dari APBD Kota Cirebon 2025.

“Sumber dana APBD Kota Cirebon 2025. Total pagu Rp1.812.500.000. Metode pemilihan E-Purchasing,” tulis detail paket seperti yang tercantum di laman SIRUP.

Asisten Administrasi Umum Arif Kurniawan membenarkan terkait pengadaan mobil dinas baru tersebut. Namun, ia menyatakan hanya satu unit yang akan dibeli untuk wali kota. “Tadinya mau dua, untuk Pak Wali sama Bu Wakil. Tapi Bu Wakilnya nggak mau. Sekarang sudah diubah jadi tinggal satu, untuk Pak Wali saja,” ujar Arif, Jumat (2/5/2025).