Presiden Soekarno pernah berkata dalam pidatonya jangan sekali-kali melupakan sejarah. Adanya hari ini tentunya berkat perjuangan leluhur atau orang-orang terdahulu. Hal itu lah yang dilakukan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya beserta jajarannya yang setiap tahun melaksanakan tradisi ziarah ke sejumlah makam Bupati Galuh terdahulu.
Tradisi ziarah ke makam leluhur Galuh ini sudah dilakukan sejak lama di momen Hari Jadi Kabupaten Ciamis. Kepala daerah bersama para pejabat mendatangi makam-makam Bupati terdahulu untuk mengenang sekaligus mendoakan.
Seperti pada Jumat (13/6/2025) pada momen HUT ke-383 Ciamis, Peserta ziarah berkumpul di halaman Pendopo Bupati Ciamis. Menggunakan Bus wisata Gatrik, rombongan Bupati Ciamis dan unsur Forkopimda dan pejabat Ciami mendatangi satu per satu makam Bupati Galuh dan leluhur Galuh.
Pertama rombongan tiba di makam Raden Adipati Ariya Panji Jaya Negara (1636-1678) di Ciwahangan Girang Desa Imbanagara Ciamis. Selanjutnya yang kedua, makam Raden Tumenggung Wiradikusuma (Bupati Galuh 1824-1829) di Cigadung Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis.
Setelah itu rombongan mendatangi lokasi ketiga, makam Raden Adipati Adikusuma (1819-1839) di Gunung Galuh Kelurahan Sindangrasa. Lokasi keempat, makam Raden Adipati Arya Kusumahdiningrat (Bupati Galuh tahun 1839-1886) di Jambansari Selagangga Kecamatan Ciamis.
Kelima malam Raden Adipati Kusumah Subrata (Bupati Galuh 1886-1915) di Makam Gunung Sukasirna Ciamis dan terakhir Astana Gede Kawali yang merupakan tempat peninggalan Kerajaan Galuh.
Di setiap lokasi makam Bupati Galuh, usai berdoa, Bupati Ciamis bersama istri melaksanakan tabur bunga. Lalu diikuti oleh unsur Forkopimda mulai dari Ketua DPRD Ciamis, Kapolres, Kodim, Sekda dan unsur lainnya. Para peserta mengikuti tradisi ziarah ini dengan khidmat.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, ziarah ini sebagai bentuk penghormatan, penghargaan kepada leluhur Galuh yang telah mengabdi dan mendedikasikan diri dimulai dari tahun 1600-an sampai 1900-an. Pada saat itu Kabupaten Ciamis masih namanya Kabupaten Galuh.
“Ini sebagai wujud kecintaan kami masyarakat Tatar Galuh Kabupaten Ciamis dengan berziarah, mendoakan agar kerja keras para leluhur, pengabdiannya dapat pahala dari Alloh SWT dan ditempatkan di sisi Alloh SWT,” ungkapnya.
Makna yang dapat diambil dari Tradisi Ziarah ke makam leluhur Galuh ini. Pemerintah generasi sekarang tentunya dapat mencontoh kepahlawanan, perjuangan, religinya dari para leluhur pendahulu.
Herdiat mengungkapkan ziarah kali ini diundur setelah puncak hari jadi. Biasanya urutannya, ziarah dilaksanakan tanggal 10 Juni, kemudian Upacara Hari Jadi tanggal 11 Juni dan Rapat Paripurna tanggal 12 Juni.
“Perbedaan dari tahun sebelumnya biasanya ziarah diawal, lalu upacara dan paripurna. Kemarin diubah karena saya kontrol ke rumah sakit, tidak kuat jalan,” katanya.