Kamis pagi itu (29/5), suasana haru menyelimuti halaman Kantor Desa/Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, seorang pria berjaket, berpeci hitam, dan ransel besar di punggungnya berdiri di tengah kerumunan. Namanya Viko Nur Faisal (40), seorang warga biasa dari Dusun Karanganyar, Desa Rancah, Kabupaten Ciamis, yang bersiap menempuh perjalanan ke Tanah Suci Mekkah untuk berhaji dengan berjalan kaki.
Beberapa warga menyalaminya, ada yang memeluknya erat. Kamera ponsel merekam momen itu, lalu mempostingnya ke media sosial. Dalam sekejap, nama Viko menjadi perbincangan karena momen ini menjadi viral.
Dari video yang dilihat infoJabar, dalam keterangan salah satu akun terdapat seseorang mendoakan pria tersebut selamat sampai tujuan. Akun lainnya memberikan keterangan dalam bahasa Sunda “Wilujeung angkat ka rumah Allah a Viko,,, mugia simt di jalanny janten haji nu mabrur….#fyp ke Mekah Jalan kaki#Rancah (selamat berangkat ke rumah Allah a Viko, semoga selamat di jalannya jadi haji mabrur ke Mekah jalan kaki).
Kepala Desa Rancah Dedi Hidayat membenarkan, jika pria yang ada di video viral itu merupakan warganya dan berniat menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki. Keberangkatannya dilakukan dengan cara seremonial oleh pemerintah setempat hingga tokoh di Rancah.
“Ya benar, warga kami namanya Viko Nur Faisal (40) warga Dusun Karanganyar. Dilepas di halaman kantor desa, hadir Kesra, BPD, MUI, anggota DPRD dan masyarakat,” ujar Kepala Desa Rancah Dedi Hidayat saat dihubungi infoJabar, Jumat (30/5).
Dedi mengungkapkan, Viko sudah berencana berangkat ke Makkah sejak 4 tahun ke belakang. Ia sering datang ke desa untuk berkonsultasi membicarakan aksinya tersebut. “Kami pemerintah desa kalau ada masyarakat ada niat untuk ziarah difasilitasi. Tapi kami pun beberapa kali mengingatkan memberi saran dan masukan, perjalanannya beda dengan naik pesawat,” ungkap Dede.
Menurut Dedi, sebelumnya dia sudah mengingatkan Viko untuk menempuh aturan dan regulasi yang ada, termasuk mendatangi Pemkab Ciamis melalui Bagian Kesra Setda Ciamis, Kasi Haji dan Umroh Kemenag Ciamis hingga Disbudpora Ciamis.
“Sebelum berangkat Viko melakukan persiapan selama 4 tahun, mengkaji, berkonsultasi dengan orang yang pernah melakukan aksi ini, dengan ulama, kasepuhan Rancah, termasuk terkait aturan imigrasi, paspor dan visa. Setiap negara yang disinggahi perizinannya, kemarin dari Polsek dan Kodim juga,” terangnya.
Dedi mengaku sempat mendengar curhatan Viko dari batinnya ada niatan untuk melakukan perjalanan ini. Menurut Dedi, dia mengingatkan Viko agar tidak mencari sensasi dalam aksi ini, namun diniatkan betul-betul ibadah. “Perjalanannya estimasi sekitar 9 bulan, untuk haji tahun 2026,” jelasnya.
Pegawai Bagian Kesra Setda Ciamis Anwar yang turut hadir saat keberangkatan Viko membenarkannya. Ia meminta rekomendasi dari Kesra untuk melakukan perjalanan ini. Anwar pun menjelaskan cerita menurut dari Viko, perjalanan dimulai dari Rancah berjalan kaki menuju Sumatera, kemudian dari Sumatera menuju Singapura. Selanjutnya dari Singapura menempuh jalan darat menuju Oman.
“Menurut pengakuan bersangkutan sudah observasi, dan persiapan, karena ada dua orang yang pernah melakukannya,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Ciamis Nana Supriatna menegaskan Kementerian Agama Ciamis secara resmi tidak ada kaitan dengan yang bersangkutan. Domain Kemenag itu mengurus haji sesuai dengan standar operasional.
“Pendaftaran dengan setoran awal ke bank Rp 25 juta, dapat kursi kemudian waiting list atau masa tunggu. Setelah itu, jatuhnya pas pelunasan ya melunasi. Selanjutnya urus dokumen paspor, bisa terbit. Pemanggilan ke asrama pada tahun tertentu sesuai jadwal,” tuturnya.
Nana pun membenarkan didatangi yang bersangkutan, dengan membawa surat dari Desa Rancah yang ditandatangani berbagai tokoh. Bahwa menyatakan yang bersangkutan akan pergi ke luar negeri ke Arab Saudi.
“Ibadah itu sifatnya pribadi, tidak ada larangan. Mendoakan kepada semua orang pun kami mendoakan,” pungkasnya.