Tekan Pengangguran, Bupati Bandung Bidik Penempatan Kerja di Jepang

Posted on

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus berupaya mengurangi angka pengangguran. Targetnya adalah untuk masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan di Indonesia bahkan di luar negeri.

Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak melakukan audiensi dengan Ketua Asosiasi Pasia Tokyo Jepang Mr. Tomohiro Kunihiro. Audiensi tersebut dilakukan di Rumah Dinas Bupati Bandung, Soreang, Kamis (17/7/2025) malam. Pria asal Jepang tersebut membawahi sekitar 60 perusahaan di Jepang.

Dalam audiensi tersebut turut dihadiri Pimpinan Sending Organization (SO) Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sekai Mustika Kabupaten Bandung Indra Mustika. LPK tersebut kerap bekerja sama dengan Pemkab Bandung untuk kegiatan magang bagi para calon tenaga kerja migran ke Jepang dan Korea.

Dadang mengatakan, audiensi tersebut dilakukan untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan kerjasama. Sehingga para pekerja migran bisa meningkatkan skill dalam bekerja.

“Ke depan LPK Sekai Mustika dengan Mr. Tomohiro Kunihiro akan membuat mapping berapa kebutuhan untuk tenaga migran setiap tahun. Baik itu untuk kebutuhan perawat atau tenaga kesehatan, driver, home industri, kontruksi dan skill-skill lainnya yang perlu disepakati,” kata Dadang.

Untuk itu, lanjut Bupati Dadang, Pemkab Bandung yang sudah kerja sama dengan LPK Sekai Mustika dan beberapa LPK lainnya, pihaknya akan mempersiapkan anggaran dengan menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).

“Saya ingin jumlah angka pengangguran yang mencapai 6,32 persen atau sekitar 123 ribu orang bisa berkurang pada setiap tahunnya,” harapnya.

Menurutnya, dalam lima tahun ke depan, Pemkab Bandung akan mempersiapkan setiap tahunnya 10.000 wirausaha muda dan lapangan kerja, di antaranya untuk tenaga migran.

“Ini salah satunya bukti konkret untuk bisa diserap dan dimanfaatkan oleh usia produktif. Karena saya yakin orang Indonesia dan orang Kabupaten Bandung punya kemampuan. Yang penting adalah ada kesempatan kerja,” ujarnya.

Dadang mengatakan, jika kesempatan kerja sudah ada, maka kemampuan untuk meningkatkan skill harus terus didorong. Apalagi, Pemkab Bandung sudah memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) dan bekerjasama dengan LPK sehingga sudah tidak ada kendala lagi.

“Tentunya dengan hadirnya Mr. Tomohiro Kunihiro dan jajarannya akan lebih bisa membantu untuk masyarakat Kabupaten Bandung bisa lebih luas lagi dan bisa bekerja sesuai dengan skillnya masing-masing. Terima kasih Mr. Tomohiro Kunihiro,” katanya.

Dadang berharap kepada tenaga kerja migran yang bekerja di Jepang bisa menjaga citra dan nama baik negara Indonesia, terutama Kabupaten Bandung.

“Yang tentunya kami berharap kepada tenaga migran asal Kabupaten Bandung yang bekerja di Jepang atau di negara lain tetap harus mengikuti etika, adab demi mempertahankan nama baik negara kita,” harapnya.

Dia menyebutkan pemerintah daerah akan selalu melakukan kroscek keberadaan tenaga kerja yang diterima di sebuah perusahaan di Jepang misalnya.

“Apakah perusahaan tersebut turut melindungi para pekerja migran kita atau tidak. Kita pun akan terus berkomunikasi dengan BP3MI (Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia). Alhamdulillah sampai saat ini di Kabupaten Bandung tidak ada keluhan,” katanya.

Dia juga berharap tenaga kerja yang sudah diberangkatkan ke Jepang, untuk bisa dimanfaatkan secara baik.

“Saya sudah melihat yang sudah bekerja di Jepang, kembali ke Indonesia maka setelah kembali menjadi pelaku usaha atau buka wirausaha. Itu sudah banyak,” katanya.

Disebutkan, di Jepang ada etos kerja, yaitu disiplin waktu dan berolahraga. “Ini tentu harus kita pertahankan. Saya titip bagi tenaga kerja migran yang bekerja di Jepang, bekerja sesuai dengan skill masing-masing yang sudah dipercayakan. Jangan sampai merusak citra negara kita, yang tentunya sudah bekerjasama dengan kita. Dan harus menjaga nama baik daerah kita,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Bandung mejelaskan bahwa Kabupaten Bandung adalah salah satu wilayah di Jawa Barat Indonesia dengan luas wilayah 174 ribu hektare dengan jumlah penduduk sekitar 3,8 juta jiwa. Terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan dan tentunya mempunyai sumber daya alam yang sangat luar biasa.

“Masyarakat Kabupaten Bandung mempunyai 56 persen usia produktif, yang tentunya ini merupakan suatu tantangan bagi pemerintah daerah. Maka dengan hadirnya Mr. Tomohiro Kunihiro beserta LPK Sekai Mustika, kami sudah melakukan kerja sama mulai tahun 2021 sampai saat ini tahun 2025. Yang sudah dilatih menggunakan APBD sebanyak 280 orang, dan telah dikirim ke Jepang sebanyak 107 orang. Dan ini tentunya menggunakan APBD sekitar Rp 3,1 miliar,” kata Bupati Dadang Supriatna.

Pihaknya beserta seluruh jajaran ASN Pemkab Bandung mempunyai visi dan misi. Visinya adalah mewujudkan Kabupaten Bandung yang lebih Bedas, maju dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Kemudian ada lima misi, di antaranya adalah rencana aksinya akan menciptakan 10.000 wirausaha muda dan lapangan kerja.

“Kenapa saya memprogramkan prioritas itu? Karena jumlah atau angka pengangguran saat ini masih diangka 6,32 persen. Sehingga kalau dikalikan dengan usia produktif mencapai 1,8 juta jiwa, sehingga angka pengangguran di Kabupaten Bandung sekitar 120 ribu kurang lebih. Maka kita punya rencana setiap satu tahun itu menciptakan 10.000 wirausaha muda dan lapangan kerja. Di antaranya Pemerintah Kabupaten Bandung sudah berjalan dan siap melanjutkan kerjasama dengan Jepang,” tuturnya.

Ke depan, Dadang ingin kerjasama ini semakin ditingkatkan, dan Pemkab Bandung sudah mempunyai BLK. Untuk itu, ia mengatakan bahwa kerjasama antara LPK Sekai Mustika dan Mr. Tomohiro Kunihiro kalau kedepannya membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan skill.

“Maka kami siap mempersiapkan lokasi atau BLK disesuaikan dengan kebutuhan. Apa yang dibutuhkan perusahaan di Jepang yang menampung tenaga kerja asal Kabupaten Bandung, nantinya kita mapping. Berapa yang dibutuhkan perusahaan setiap tahunnya, sehingga kami sudah bisa mempersiapkan. Sekalipun negara lain yang masih membutuhkan, dan saat ini kami sudah bekerjasama dengan negara Korea. Sehingga kami tiap tahunnya mengirimkan ke Jepang dan Korea. Apalagi kita sudah ada tawaran untuk tenaga kerja ke Eropa, dan ini akan disampaikan ke masyarakat Kabupaten Bandung,” tuturnya.

Dadang menyatakan negara Jepang yang sudah bekerja sama, adanya suatu kepastian kira-kira kebutuhan tenaga kerja migran per tahun berapa orang dan skillnya dibidang apa.

“Terutama kami berharap ada semacam kerja sama untuk pengadaan tenaga migran di bidang nakes (tenaga kesehatan), arsitektur, public relation dan sebagainya. Sehingga skill yang ada di negara kita atau terutama di Kabupaten Bandung ini bisa disalurkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan dalam mempersiapkan ketahanan pangan, ada komunikasi atau kerjasama dua arah bagaimana cara bertani di Jepang dan bagaimana cara bertani di Indonesia. Sehingga nantinya bisa saling membutuhkan.

Ia mengatakan tenaga kerja migran di Jepang ketika kembali ke Indonesia membuka usaha atau wirausaha.

“Kami dengan sumber daya yang siap dan usia produktif mencapai 56 persen, insya Allah kami bisa mempersiapkan apa yang dibutuhkan oleh negara Jepang,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pasia Tokyo Jepang Mr. Tomohiro Kunihiro mengatakan, tenaga kerja migran yang bekerja di Jepang itu, tidak hanya orang Indonesia. Tetapi ada juga orang Vietnam, Kamboja, dan negara lainnya. Sebelumnya, Mr. Tomohiro Kunihiro telah pergi dan melihat para calon tenaga kerja migran di LPK Sekai Mustika.

“Para muridnya sudah dibilang sudah sangat baik. Berharap dari LPK Sekai Mustika bisa lebih banyak lagi mengirimkan tenaga kerja migran ke Jepang, tentunya kami lindungi di sana (Jepang). Karena kalau komunikasi dengan pihak Kabupaten Bandung terlalu jauh, jadi kami sebagai lembaga yang melindungi mereka di sana akan melindungi mereka apabila ada permasalahan. Jadi tidak perlu khawatir. Terima kasih atas kepercayaan dari Bapak Bupati Bandung,” katanya.

Mr. Tomohiro Kunihiro juga turut mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung dan LPK Sekai Mustika yang sudah bersedia dan menjamu dirinya di tengah kesibukan kerja masing-masing.

Ia berusaha untuk menjembatani pihak perusahaan dengan para pekerja migran Indonesia yang ada di Jepang.

“Kami juga akan melindungi hak-hak mereka (pekerja migran) ketika terjadi permasalahan dengan pihak perusahaan di Jepang dan meluruskan permasalahan yang tidak benar,” ujarnya.

Mr. Tomohiro Kunihiro mengungkapkan bahwa menjalin kerja sama dengan LPK Sekai Mustika untuk lebih membuka kesempatan lebih banyak lagi bagi warga Kabupaten Bandung bekerja di Jepang.

Ia juga berharap tenaga migran yang bekerja di Jepang bisa mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung. Selain itu berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia tenaga migran terutama asal Kabupaten Bandung. Perginya tenaga kerja migran ke Jepang bisa memberikan manfaat bagi mereka.

Sementara itu, Pimpinan LPK Sekai Mustika Indra Mustika mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna yang sudah menerima audiensi dengan LPK Sekai Mustika dan Asosiasi Pasia Tokyo Jepang.

“Setelah bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung, alhamdulillah SO LPK Sekai Mustika telah memberangkatkan kurang lebih 1000 pekerja ke Jepang. Di antaranya 731 peserta magang dan sisanya di bidang lainnya. Di antaranya 107 pekerja dari Kabupaten Bandung yang tersebar di seluruh Jepang dan di berbagai jenis pekerjaan. Seperti bidang kontruksi, pertanian, pengolahan makanan, industri jahit, industri mesin, logam, perawatan mobil, perawatan lansia, pengecatan, dan industri pembuatan kardus,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan audiensi ini bertujuan menjalin silaturahmi dengan Bupati Bandung dan mengenalkan perusahaan Asosiasi Pasia Tokyo Jepang yang telah menjalin kerja sama dengan 60 perusahaan yang sudah menerima pemagang lebih dari 1000 orang, di antaranya dari LPK Sekai Mustika.

Indra mengatakan LPK Sekai Mustika ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia di era persaingan global yang semakin ketat.

“LPK Sekai Mustika ini untuk mendukung pengurangan angka pengangguran di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung. Selain itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kami berharap dapat mencetak tenaga kerja yang unggul, kompeten dan siap bersaing di dunia kerja,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *