Sepeda Motor, Jaket Hijau dan Asa Awaludin Miliki Rumah Layak

Posted on

Siang dan malam, Awaludin (48) terus melibas jalanan dengan sepeda motornya mencari penumpang. Jaket hijau yang melekat di tubuhnya bukan sekadar seragam, melainkan simbol perjuangan seorang ayah yang tak kenal lelah mencari nafkah. Dari Kecamatan Ciparay hingga menembus hiruk pikuk Kota Bandung, roda motornya berputar demi keluarga yang ia cintai.

Namun, selepas menempuh perjalanan panjang, rumah yang ia tinggali di Kampung Cangri, Desa Manggungharja, tidak memberi kenyamanan yang layak. Bersama istrinya, Titin, dan keluarga besar yang berjumlah sembilan orang, mereka tinggal berhimpitan di rumah kayu berukuran 6×4 meter. Dindingnya dari papan dan triplek, atapnya rapuh, sering bocor saat hujan, bahkan bergoyang kala angin kencang datang.

“Kalau rumah mah ada sekitar 25 tahun. Saya juga kecil di sini, saya asli orang sini, cuman kalau diem di rumah ini ada sekitar 25 tahunan mah setelah nikah buat rumah ini,” tutur Awaludin, Selasa (16/9/2025).

Rumah yang dibangunnya sederhana pada awal 2000-an itu kini semakin renta. Bagi Awaludin dan keluarga, hujan deras bukan sekadar suara gemericik di atap, melainkan kecemasan. Atap yang bolong sering membuat mereka sibuk menaruh ember di titik-titik bocor.

“Kalau ada angin gede juga suka terbangan si atap teh. Kalau hujan iya diem aja di rumah, paling diwadahin sama ember yang bocornya da mau kemana lagi. Kecuali bocor besar ya paling nginep dulu ke sodara,” ucapnya.

Kehidupan dalam rumah kecil itu pun semakin sesak sejak anak pertamanya menikah dan membawa serta keluarga kecilnya.

“Iya terkadang kalau ada orang lain ke sini, keluarga suka nginep di rumah sodara karena penuh. Tidurnya suka ikut ke bibi. Tapi da suka lah gitu ngumpul teh,” katanya dengan senyum tipis.

Penghasilan sebagai driver ojol pun tak menentu. “Penghasilan kadang Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Itu teh kotor yah, belum dipotong bensin. Tapi itu juga engga tentu dapetnya, jadi tidak stabil lah,” ungkapnya.

Namun, ada secercah harapan baru. Senyum Awaludin merekah saat mendengar rumah reyot yang ia huni akan direnovasi. Program bedah rumah dari Polresta Bandung memberi harapan bahwa keluarganya akan segera tinggal lebih layak.

“Bedah rumah hari ini kita laksanakan di kediaman KangAwaludin ya, salah satu anggotaOjol di Kabupaten Bandung,” ujarKapolresta Bandung, KombesAldiSubartono.

Menurut Aldi, hingga September ini, sudah ada delapan rumah tidak layak huni yang diperbaiki polisi bekerja sama dengan Pemkab Bandung.

“Nanti ke depan kami akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Pak Bupati, dan stakeholder untuk terus bergerak bagaimana bisa mengimplementasikan program-program pemerintah, program Pemda agar tujuannya itu masyarakat lebih sejahtera,” katanya.

Program itu tak berhenti pada delapan rumah saja. Ke depan, sebanyak 61 rumah akan diperbaiki, terdiri dari 30 rumah milik driver ojol dan 31 rumah milik ojeg pangkalan.

“Kami sampaikan ke Pak Bupati. Pak Bupati, kami punya program begini. Alhamdulillah Pak Bupati mendukung dan nanti ke depannya kami bersama rekan-rekan TNI dari Kodim, dengan Pemda ini berkolaborasi untuk mengimplementasikan yang 61 sisanya,” pungkas Aldi.