Santapan Ekstrem Warga Korea Utara

Posted on

Korea Utara dikenal dengan berbagai ‘keunikan’ yang berlaku di sana. Mulai dari kepala negaranya yang dipersepsikan sebagai sosok yang kejam hingga ragam aturan nyelenehnya.

Di luar hal itu, ternyata ada hal lain yang tak kalah ‘unik’. Di Korea Utara, sebagian warganya terbiasa makan makanan ekstrem.

Yang disantap bahkan merupakan daging satwa langka. Apa yang disantap? Apa penyebab mereka menyantapnya? Simak ulasannya berikut ini.

Dikutip dari infoFood, makanan yang dimaksud adalah daging harimau hingga beruang. Hal itu dilakukan berawal dari krisis pangan yang terjadi di sana.

Sebuah studi terbaru mengungkap kondisi memprihatinkan di Korea Utara, di mana kelaparan ekstrem membuat sebagian warga terpaksa berburu dan memakan hewan liar seperti harimau, beruang, hingga luak demi bertahan hidup.

Dilansir DailyMailUK, penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Inggris dan Norwegia itu menunjukkan adanya jaringan perdagangan gelap yang bekerja sama dengan pihak berwenang Korea Utara untuk memperjualbelikan satwa langka, termasuk harimau Siberia, macan tutul Amur, rusa, dan goral berekor panjang, seekor kambing gunung khas Asia Timur.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Biological Conservation, para peneliti mewawancarai 42 pembelot Korea Utara untuk memperoleh gambaran nyata tentang praktik tersebut.

Joshua Elves-Powell dari University College London, salah satu peneliti dari studi, mengatakan hampir semua mamalia besar di Korea Utara kini diburu dan diperjualbelikan.

“Hampir setiap spesies mamalia di Korea Utara yang ukurannya lebih besar dari landak ditangkap untuk dikonsumsi atau dijual. Bahkan spesies hewan yang dilindungi pun ikut diperjualbelikan, kadang menyeberang hingga ke China,” ujarnya.

Tradisi berburu ini bermula dari krisis pangan besar-besaran pada 1990-an di Korea Utara. Kondisi ini seolah memaksa rakyat mencari sumber makanan alternatif di alam bebas.

Meski negara itu telah pulih secara ekonomi, kebiasaan berburu satwa tetap berlanjut karena masih menjadi sumber penghasilan dan jadi bahan makanan. Para peneliti memperingatkan kalau eksploitasi berlebihan terhadap satwa liar tersebut berisiko menimbulkan kehancuran ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati di Korea Utara.

Di sisi lain, laporan itu muncul di tengah meningkatnya tekanan sosial di negara tersebut yang tak hanya masalah makanan saja. Hanya beberapa hari sebelumnya, rezim Kim Jong Un diberitakan memerintahkan pemeriksaan fisik terhadap perempuan yang dicurigai menjalani operasi pembesaran payudara, karena dianggap sebagai perilaku tidak sosialis dan terkontaminasi budaya borjuis.

Dua perempuan berusia 20-an bahkan diadili secara terbuka setelah diketahui menjalani operasi ilegal di rumah seorang mantan mahasiswa kedokteran.

Mirisnya, Kim Jong Un yang merupakan presiden di negara tersebut, terkenal dengan gaya makannya yang mewah. Mulai dari menyantap daging wagyu hingga soju berkualitas.

Artikel ini telah tayang di infoFood

Joshua Elves-Powell dari University College London, salah satu peneliti dari studi, mengatakan hampir semua mamalia besar di Korea Utara kini diburu dan diperjualbelikan.

“Hampir setiap spesies mamalia di Korea Utara yang ukurannya lebih besar dari landak ditangkap untuk dikonsumsi atau dijual. Bahkan spesies hewan yang dilindungi pun ikut diperjualbelikan, kadang menyeberang hingga ke China,” ujarnya.

Tradisi berburu ini bermula dari krisis pangan besar-besaran pada 1990-an di Korea Utara. Kondisi ini seolah memaksa rakyat mencari sumber makanan alternatif di alam bebas.

Meski negara itu telah pulih secara ekonomi, kebiasaan berburu satwa tetap berlanjut karena masih menjadi sumber penghasilan dan jadi bahan makanan. Para peneliti memperingatkan kalau eksploitasi berlebihan terhadap satwa liar tersebut berisiko menimbulkan kehancuran ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati di Korea Utara.

Di sisi lain, laporan itu muncul di tengah meningkatnya tekanan sosial di negara tersebut yang tak hanya masalah makanan saja. Hanya beberapa hari sebelumnya, rezim Kim Jong Un diberitakan memerintahkan pemeriksaan fisik terhadap perempuan yang dicurigai menjalani operasi pembesaran payudara, karena dianggap sebagai perilaku tidak sosialis dan terkontaminasi budaya borjuis.

Dua perempuan berusia 20-an bahkan diadili secara terbuka setelah diketahui menjalani operasi ilegal di rumah seorang mantan mahasiswa kedokteran.

Mirisnya, Kim Jong Un yang merupakan presiden di negara tersebut, terkenal dengan gaya makannya yang mewah. Mulai dari menyantap daging wagyu hingga soju berkualitas.

Artikel ini telah tayang di infoFood