Ragam Faktor yang Sebabkan Pantai di Indramayu Lesu Saat Liburan

Posted on

Kabid Pariwisata Dispara Indramayu, Ela Nurlaela Sari menyebut tren kunjungan sejumlah objek wisata selama musim libur sekolah tetap landai. Kenaikan pengunjung sempat terjadi hanya pada saat akhir pekan.

“Dari tren kita lihat tingkat kunjungan wisata di beberapa tempat itu landai-landai aja sih. Tidak ada lonjakan yang signifikan,” ucap Ela kepada infoJabar, Selasa (15/7/2025).

Ela sempat menanyakan penyebab lesunya jumlah pengunjung di wisata yang ada di Kota Mangga tersebut. Ada beberapa faktor seperti kondisi cuaca dan tingkat daya beli dianggap bisa menjadi biangnya.

“Saya juga nggak ngerti. Apakah ini lebih kepada cuaca yang kurang mendukung, atau mungkin dari daya beli, mungkin nih ada pengaruh juga efek kepada masyarakat,” paparnya.

Faktor cuaca misalnya, menurutnya sangat mempengaruhi kondisi objek wisata. Terutama wisata pantai yang kian habis diterjang banjir rob.

Seperti kondisi Pantai Karangsong yang saat ini sangat memperihatinkan. Banyak sarana yang habis ditelan ombak. Mulai dari saung, batu buatan dan sarana lainnya.

Kondisi serupa juga dialami sejumlah wisata pantai lainnya. Dimana, ombak hingga banjir rob terus mengikis bibir pantai.

“Dulu saung itu masih jauh dari ombak. Sekarang kegerus, batu buatan juga habis tenggelam. Terus di tempat lain juga (Pantai Tanjungpura, Plentong) mungkin rob nya lagi tinggi,” paparnya.

Kondisi itu pun bisa menjadi satu alasan bagi pengunjung untuk memilih wisata lainnya. “Jadi mungkin untuk wisata pantai untuk orang tua juga mungkin agak khawatir. Jadi pasti diarahkan ke wisata buatan,” ucapnya.

Di sisi lain Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga juga sempat mendapat curhatan dari para pengusaha travel di Indramayu. Dimana, momen libur sekolah yang biasanya menjadi ladang panen, justru sepi.

Bahkan diceritakan Ela, banyak pihak sekolah yang sempat membatalkan jasa perjalanan wisata di momen liburan tersebut. Hal itu pun dipaparkan oleh komunitas Asosiasi Perjalanan Wisata (Asperwi) Indramayu bahwa jika dilanjutkan dipastikan akan berbenturan dengan instruksi gubernur.

“Di musim liburan ini kita tuh tidak ada yang menginginkan perjalanan ke luar kota untuk liburan. Jadi travel kami tuh banyak yang nganggur sekarang,” curhatan Asperwi kepada Dispara.

Akibatnya, banyak pekerja di sektor wisata yang gigit jari. “Jadi banyak bu par pekerja kami yang nganggur sekarang tuh. Ada 10 sekolah mah yang kemarin batal tuh. Kami tuh bingung,” ujarnya.

Melihat itu, Dispara Indramayu tetap mensupport para penjual jasa travel tersebut. Sebab, panen tidak hanya mengandalkan momen liburan sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *