Seorang bocah asal Kampung Kutamaneuh, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi tengah berjuang melawan penyakit berat. Much Billal Tajudin Sopian (11) divonis mengidap tuberkulosis (TBC) sekaligus gizi buruk. Tubuh kurusnya kini terbaring lemah di ruang isolasi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Anak dari pasangan suami istri Pian (59) dan Ratih Apriliani (35) ini hidup dalam himpitan ekonomi. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani hingga serabutan. Billah sendiri dibawa ke rumah sakit dibantu Kodim 0607.
Dokter Spesialis Anak RSUD R Syamsudin SH, dr. Anggun Puspita Dewi mengatakan, kondisi Billal saat masuk rumah sakit sebenarnya stabil, namun fisiknya sangat lemah karena gizi buruk yang sudah berlangsung lama. Berat badannya hanya sekitar 17 kilogram.
“Sebetulnya saat masuk kondisi umumnya stabil, hanya saja gizinya sudah buruk. Kemungkinan anak ini sudah sakit beberapa tahun, tapi baru diketahui sekarang,” kata Anggun, Jumat (5/9/2025).
Anggun menambahkan, Billal tengah menjalani terapi khusus TBC. Pihak rumah sakit juga melakukan pelacakan kepada anggota keluarga yang berpotensi terpapar. Indikasi awal, Billal diduga mengalami TBC meningitis.
“Saat ini kita skrining ke arah TBC meningitis, juga evaluasi anemia apakah karena gizi buruk atau ada faktor lain. Kami juga berkoordinasi dengan tim ahli gizi untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Menurut Anggun, pengobatan TBC diperkirakan memakan waktu setahun. Sedangkan perbaikan gizi bisa membutuhkan waktu 1-2 tahun. Untuk sementara Billal akan dirawat di rumah sakit sebelum menjalani rawat jalan.
“Di rumah sakit mungkin 1-2 minggu sampai kondisinya membaik dan stabil. Kalau pola makan serta minum obatnya sudah teratur dan orang tuanya siap merawat di rumah, baru bisa dipulangkan. Setelah itu kontrol rawat jalan sebulan sekali sambil dipantau status gizinya oleh puskesmas,” jelasnya.
Di sisi lain, kasus Billal mendapatkan perhatian langsung dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr. Raden Vini Adiani Dewi mengatakan, pihaknya sudah turun tangan sejak menerima laporan.
“Kami sudah menyesuaikan langkah cepat tanggap, termasuk penanganan khusus untuk anak ini,” ujar Vini usai meninjau kondisi Billal di RSUD R Syamsudin SH.
Vini menjelaskan, keluarga Billal sudah diarahkan untuk menjalani pemeriksaan guna mencegah penularan TBC. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi terkait pemenuhan gizi anak tersebut.
“Petugas puskesmas harus memeriksa seluruh orang yang pernah kontak erat. Untuk pembiayaan pengobatan, BPJS keluarga juga sudah diaktifkan,” ucapnya.
Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu takut karena pengobatan TBC tersedia gratis di puskesmas. “TBC bisa sembuh sempurna selama rutin minum obat, makan bergizi, dan menjalani pola hidup sehat. Pemeriksaan dan obatnya gratis di puskesmas,” tandasnya.