Kasus serangan jantung dan strok yang terjadi di kamar mandi bukanlah hal baru. Banyak laporan menyebutkan bahwa kondisi darurat ini sering terjadi saat seseorang sedang mandi, bahkan tidak jarang berakhir fatal. Apa penyebab sebenarnya?
Menurut dokter spesialis neurologi dari Mayapada Hospital dr Ricky Gusanto Kurniawan, penyebab utama bukan semata karena waktu mandi di malam hari, tetapi aktivitas fisik yang terjadi saat mandi itulah yang menjadi pemicu risiko.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Banyak kita mendapatkan pasien yang kejadiannya itu saat mandi. Bukan cuma stroke aja, tapi serangan jantung di kamar mandi. Sering kan kita mendengar itu?” ujarnya kepada infocom, Rabu (21/5/2025).
Ricky menjelaskan bahwa mandi sebenarnya adalah aktivitas fisik yang cukup berat, terutama bagi lanjut usia. Meski terlihat sederhana, gerakan cepat seperti menggosok tubuh atau membilas rambut bisa membebani sistem kardiovaskular.
“Mandikan aktivitasnya berat loh. Jangan dianggap kayak makan dan lain-lain. Mandi itu kan semangat lah, nggak mungkin lah kita gosoknya pelan-pelan ya, kan kita semangat, cepet-cepet. Mandi berapa menit sih? Paling lima menit sudah kelar,” ucapnya.
Gerakan intens saat mandi membuat tubuh bekerja lebih keras. Apabila dilakukan secara terburu-buru, terutama dalam kondisi tubuh yang belum siap, hal ini dapat memicu gangguan serius seperti penurunan detak jantung hingga kehilangan kesadaran.
Salah satu aktivitas yang sering dilakukan saat mandi adalah mengejan, misalnya saat berusaha keras membilas atau membersihkan tubuh. Pada orang lanjut usia, tindakan ini bisa berdampak serius karena mampu memperlambat detak jantung secara drastis.
“Pada lansia, aktivitas mengejan bisa menyebabkan penurunan denyut jantung yang ekstrem. Ini dapat mengakibatkan pingsan, stroke, bahkan serangan jantung mendadak,” jelasnya.
Selain faktor fisik, perubahan suhu mendadak saat mandi malam dengan air dingin juga berperan besar. Suhu dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi), yang membuat jantung bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh.
“Kita gosok-gosok segala macam, sat-set, nah itu aktivitas kayak gitu sebetulnya karena masalah aktivitasnya, apalagi kalau kita sudah malam, dingin, pasti akan berbeda. Nah itu detak jantungnya kan juga akan lebih menyesuaikan,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di .
