Delapan makan keramat palsu di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur dibongkar. Keberadaan makam yang diduga dibuat lantaran petunjuk mimpi seorang warga dikhawatirkan menyesatkan banyak warga di Kota Santri.
Kepala Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Nanang mengungkap di Kampung Barilimus awalnya memang terdapat satu makam yang merupakan leluhur dari warga kampung tersebut.
Namun pada 2022 lalu, tiba-tiba muncul 8 makam lain di samping makam tersebut.
“Awalnya ada satu makam, tapi tiba-tiba jadi ada 9 makan di sana. Kami sempat mencari siapa yang menyusun bebatuan sebagai tanda adanya makam di sana,” kata dia, Kamis (17/4/2025).
Setelah ditelusuri, akhirnya didapati pihak yang membuat makam tersebut. “Jadi belakangan didapat identitas yang membuat 8 makam baru tersebut, ada beberapa orang warga dari Padarincang Cipanas dan Ciwalen Sukaresmi yang mengeklaim dirinya sebagai tokoh agama,” kata dia.
Dari keterangan pihak tersebut, 8 makam itu dibangun setelah mendapatkan mimpi jika di lokasi pemakaman terdapat 8 makam keramat.
“Pengakuannya 8 makam itu dibuat karena mendapatkan ilafat atau tanda melalui mimpinya,” kata dia.
Akhirnya pihak desa berkomunikasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sukaresmi untuk membongkar makam yang diduga palsu tersebut. Tindakan ini dilakukan menyusul keresahan warga atas ramainya peziarah yang datang ke makam-makam tersebut.
“Ya kang, selain laporan dari kepala desa, kami juga menerima laporan dari kuncen dan masyarakat yang berada di sekitar makam. Awalnya hanya ada satu makam, namun kemudian bertambah menjadi sembilan. Jadi, delapan di antaranya adalah palsu,” ungkap Camat Sukaresmi, Latif Ridwan.
“Setelah melalui proses musyawarah antara pemerintah desa dan para tokoh masyarakat, kami memutuskan untuk membongkar delapan makam tersebut. Kami khawatir hal ini dapat menyesatkan warga,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukaresmi Hadi Kurniawan, mengatakan pihak yang membangun makam pun mengizinkan agar makam tersebut dibongkar.
“Mereka sudah menerima agar makam tersebut dibongkar untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Bahkan mereka juga berdalih jika itu bukan makam tapi makom atau patilasan. Ditanya itu Makom siapapun mereka tidak bisa menjelaskan,” kata dia.