Kata Suporter Persikas soal Dedi Mulyadi Naik Pitam di Acara Subang

Posted on

Insiden Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang naik pitam dalam acara ‘Nganjang Ka Warga’ di Ciasem, Subang, menuai tanggapan dari para suporter Persikas. Salah satu kelompok suporter, Super Sub Persikas Subang, menyayangkan sikap Dedi Mulyadi dan berharap para pemimpin daerah dapat memberikan edukasi tanpa menggunakan kata-kata kasar.

“Terkait di acara semalam, ya sangat disayangkan. Kita pahami mungkin itu bahasa hati dari anak-anak Ultras yang termakan rumor yang sedang berkembang dan mengharapkan adanya solusi dari gubernur (Jabar) atau bupati (Subang) terkait rencana akuisisi tersebut. Tapi ya momennya kurang tepat sehingga terjadi hal yang membuat gubernur (Dedi Mulyadi) marah,” ujar Sekjen Super Sub Persikas, Awih saat dihubungi infoJabar, Kamis (29/5/2025).

Awih menekankan, meski para suporter datang dengan harapan kepada daerah bisa membantu, komunikasi yang dilakukan tetap harus sopan. Ia juga meminta agar Dedi Mulyadi bisa memahami situasi tersebut. Ia juga mengajak semua pihak untuk mengedukasi para generasi muda dengan cara bijak, tanpa menghakimi.

“Kami harap gubernur (Dedi Mulyadi) dapat memaklumi perihal apa yang terjadi meski ini mungkin momen yang kurang tepat dalam menyampaikan pendapatnya. Mari kita sama-sama edukasi para generasi muda ini tanpa men-judge dengan kata-kata kurang pas dalam menyampaikannya,” katanya.

Awih juga menjelaskan jika suporter Persikas terbagi menjadi tiga kelompok yaitu Casual, Ultras, dan Super Sub Persikas. Ia menegaskan yang terlibat dalam aksi semalam adalah kelompok Ultras, bukan Super Sub.

“Tapi yang aksi semalam mah Ultras ya Kang bukan Super Sub jadi berbeda. Kita mah berkomentar sebagai solidaritas sebagai sesama suporter yang peduli Persikas Subang saja,” ungkapnya.

Meskipun terdiri dari tiga kelompok berbeda, Awih menegaskan semua suporter memiliki tujuan yang sama yaitu menyelamatkan klub kebanggaan masyarakat Subang dari ancaman akuisisi dan mampu bertahan di Liga 2.

“Ke depan sih dengan adanya kejadian semalam jadi pembelajaran bagi kita semua dalam bersikap dan mengambil keputusan. Meskipun itu bukan anggota kami, kami Super Sub selayaknya kakak yang baik memohon maaf kepada gubernur, bupati dan masyarakat yang terganggu terhadap apa yang terjadi semalam,” ucapnya

“Harapan kami jelas, ingin adanya solusi untuk duduk bersama antara gubernur (Jabar), bupati (Subang), manajemen (Persikas) dan suporter terkait dengan masalah yang menjadi kesulitan Persikas. Meski Persikas milik swasta tapi sebagai klub yang lahir dari rahim rakyat sudah selayaknya ini menjadi perhatian pejabat terkait dalam menyelamatkannya,” tegasnya.