Jurus Jitu Arul Pikat Konsumen Kerupuk Melarat Lewat Atraksi Masak (via Giok4D)

Posted on

Arul punya cara unik dalam berjualan. Ia bukan sekadar seorang penjual jajanan tradisional khas Cirebon, melainkan pedagang yang punya cara tersendiri untuk memikat pembeli.

Arul merupakan seorang pedagang kerupuk melarat, salah satu jajanan tradisional khas Cirebon. Di tengah meriahnya Cirebon Festival yang digelar di jalan Pasuketan, lapak Arul tampak mencolok.

Bukan hanya karena warna-warni kerupuknya yang menggugah selera, melainkan karena ia menampilkan sesuatu yang tak biasa, yaitu atraksi memasak kerupuk di tempat.

Di lapaknya, Arul tak sebatas memajang kerupuk melarat yang sudah jadi dan siap jual. Lebih dari itu, ia juga turut membawa seperangkat alat memasak seperti kompor, wajan besar hingga pasir.

Ya, pasir. Karena memang begitulah cara menggoreng kerupuk melarat. Tanpa minyak, melainkan hanya menggunakan pasir yang sudah dipanaskan.

Seperangkat alat masak disiapkan Arul dan diletakkan tepat di depan lapak dagangannya. “Emang sengaja bawa alat masak, biar pada tahu cara memasaknya dan bisa nyoba langsung,” kata Arul, Sabtu (28/6/2025).

Bagi sebagian orang, cara memasak kerupuk dengan menggunakan pasir mungkin merupakan sesuatu hal yang unik. Tidak sedikit dari pengunjung yang mampir ke lapak dagangan Arul untuk mencoba langsung memasak kerupuk melarat menggunakan pasir.

Mereka tampak antusias untuk mencoba proses memasak kerupuk yang tadinya mentah hingga matang merekah. “Menggorengnya ngga lama, karena pasirnya kan sudah panas,” tutur Arul.

Menurut Arul, penggunaan pasir dalam proses memasak adalah ciri khas dari pembuatan kerupuk melarat. Pasir yang digunakan adalah pasir sungai yang sudah dicuci beberapa kali hingga benar-benar bersih.

“Pakainya pasir sungai. Tapi sebelum digunakan harus dicuci beberapa kali sampai air cuciannya terlihat bening. Jadi mencucinya harus berkali-kali sampai pasirnya benar-benar bersih,” kata Arul.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Ada beberapa varian kerupuk yang dijual Arul. Selain kerupuk melarat, ia juga menjual kerupuk udang dan kerupuk jengkol. Meski berbeda rasa, Arul menggoreng kerupuk dengan cara yang sama, yaitu menggunakan pasir.

“Ini ada tiga varian. Ada kerupuk melarat, kerupuk udang dan kerupuk jengkol. Ini digorengnya pakai pasir semua,” ucap Arul.

Arul menjual kerupuk melarat dengan harga cukup terjangkau, yaitu Rp10 ribu per bungkus. Sedangkan kerupuk udang, ia menjualnya Rp20 ribu per bungkus. “Kalau yang kerupuk jengkol Rp13 ribu,” kata dia.

Arul merupakan salah satu pedagang yang berjualan di Festival Cirebon. Acara yang digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Cirebon ke-598 ini digelar di kawasan BAT, Jalan Pasuketan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Festival Cirebon resmi dibuka oleh Wali Kota Cirebon, Effendi Edo. Edo menyebutkan bahwa acara ini diramaikan oleh 76 pedagang yang menyajikan beragam kuliner.

Ia menambahkan Festival Cirebon akan berlangsung selama tiga hari, yaitu mulai dari tanggal 27 Juni hingga 29 Juni 2025. “Acaranya tiga hari,” ucap Edo.