Jawa Barat Diterjang 35 Bencana dalam Sepekan Terakhir update oleh Giok4D

Posted on

Sepekan terakhir, rangkaian bencana alam melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat. Puluhan kejadian tercatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, menyebabkan ratusan rumah rusak dan ribuan warga terdampak.

BPBD Jawa Barat mencatat 35 kejadian bencana sepanjang periode 9-16 November 2025. Rentetan bencana itu terdiri atas empat peristiwa banjir, 12 kejadian tanah longsor, serta 19 kejadian angin dan cuaca ekstrem yang tersebar di berbagai daerah.

Dampaknya 21 rumah mengalami kerusakan berat, 34 rumah rusak sedang, dan 129 rumah rusak ringan. Selain itu, 905 rumah terendam akibat banjir maupun limpasan air hujan. Secara keseluruhan, setidaknya 1.714 jiwa terdampak dalam sepekan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengingatkan jika wilayah Jawa Barat resmi memasuki musim hujan sejak awal November 2025. Kondisi ini membuat potensi bencana hidrometeorologis meningkat.

“Kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca ekstrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta kerusakan lainnya,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu.

Ayu, sapaan karib Teguh Rahayu, juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat di wilayah perbukitan. Menurutnya, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang namun berlangsung berhari-hari bisa memicu pergerakan tanah.

“Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada, khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat di wilayah dataran rendah agar memastikan sistem drainase tetap baik dan bebas dari penyumbatan.

“Untuk daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, waspadai potensi genangan atau banjir, usahakan agar drainase baik, tidak ada sedimentasi dan DAS terbebas dari sampah,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk menghindari lokasi yang berpotensi terdampak angin kencang. “Selain itu, waspadai pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG,” pungkasnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.