Fakta Tragedi Pesta Nikah Pejabat di Garut yang Tewaskan 3 Orang

Posted on

Acara balakecrakan atau makan bareng gratis yang dihelat di Lapangan Oto Iskandar Dinata, di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut berakhir bencana.

yang menjadi salah satu rangkaian pernikahan anak Dedi Mulyadi (Demul), Maula Akbar dengan Wabup Garut, Putri Karlina itu.

Berikut infoJabar rangkum sejumlah fakta-fakta terkait insiden tersebut

Tiga orang meninggal dunia dalam acara Panggung Hiburan Rakyat pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Putri Karlina di Garut. Salah satu di antaranya, adalah personel Polri.

Acara Panggung Hiburan Rakyat ini diselenggarakan di Lapangan Otista atau Alun-alun Garut, Kecamatan Garut Kota, pada Jumat, (18/7/2025) siang ini.

Menurut kesaksian sejumlah warga, massa berjubel selepas shalat Jumat di lokasi. Mereka berkumpul di pintu masuk Pendopo.

Namun, . Massa berdesak-desakan di sana.

“(Massa) datang dari pagi. Tadi siang, mulai ramai. Desak-desakan,” kata Nelis, seorang pedagang yang berjualan di sekitar Pendopo.

Menurut Nelis, ada banyak warga yang tergeletak di lokasi. Ambulans kemudian berdatangan menjemput mereka.

Dalam kejadian ini, dilaporkan tiga orang meninggal dunia. Di antaranya, adalah .

Selain Cecep, ada juga seorang anak perempuan berusia 8 tahun, yang turut meninggal dunia dalam kejadian ini. Hal tersebut dikonfirmasi oleh ibu korban.

“Iya, anak saya (meninggal),” kata Mela Puri, ibu anak tersebut.

Bupati Garut Syakur Amin mengungkapkan, total ada 26 orang warga yang menjadi korban dalam insiden di acara makan gratis pernikahan anak sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. Tiga di antaranya tewas.

“Jadi, yang kami terima laporan dari Dinas Kesehatan bahwa ada 26 orang yang menjadi korban dan 3 wafat,” kata Syakur kepada wartawan di Pendopo Garut, Jumat, (18/7/2025).

Syakur menjelaskan, tiga orang yang tewas di lokasi masing-masing , Dewi Jubaedah (61) dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Dari hasil pemeriksaan, ketiganya diduga meregang nyawa karena kehabisan oksigen.

“Informasi yang kami terima, itu ada beberapa yang kekurangan oksigen karena mungkin berdesak-desakan. Ada anak kecil, ibu-ibu umur 61 tahun dan petugas yang sedang berjaga,” katanya.

Syakur menuturkan, dirinya mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. Syakur juga mengaku tidak menyangka, antusiasme masyarakat sangat tinggi.

“Untuk santunan, kami dari Pemda sudah menyiapkan yang akan diberikan kepada para korban, terutama yang meninggal,” ungkap Syakur.

Sementara puluhan korban lainnya yang terluka hingga pingsan dalam kejadian ini, sudah mendapatkan perawatan dan dikawal Dinas Kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Garut.

“Tentu kami akan melakukan evakuasi ke depan, semoga ke depan tidak terjadi lagi,” ujar Syakur.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Demul) atas insiden tragis dalam syukuran pernikahan anaknya yang menewaskan sejumlah warga Garut.

Acara makan gratis yang digelar Maulana Akbar dan istrinya, Putri Karlina, dalam rangkaian resepsi pernikahan itu, berakhir ricuh akibat kerumunan warga yang membludak dan tak terkendali.

“Pertama saya menyampaikan turut berduka cita. Semoga almarhum dan almarhumah diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, kemudian ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah,” kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).

Dedi mengaku tidak mengetahui jika terdapat acara syukuran makan gratis bagi warga. Ia menegaskan bahwa acara yang diketahuinya hanyalah pentas seni untuk masyarakat yang dijadwalkan digelar Jumat malam.

“Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu. Artinya saya hanya memahami bahwa nanti malam itu ada acara kegiatan saya bertemu warga dalam bentuk pentas seni. Saya tidak tahu bahwa ada acara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama,” ujarnya.

Dengan adanya insiden, Dedi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, khususnya keluarga korban yang ditinggalkan. “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut,” ucapnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan empati, Dedi telah menginstruksikan stafnya untuk segera menemui keluarga korban dan menyerahkan per keluarga.

“Saya menyampaikan, hari ini saya sudah meminta staf saya untuk menemui seluruh keluarganya dan menyampaikan uang duka dari saya sebagai Gubernur Jawa Barat terhadap warga saya yang hari ini mendapat musibah,” tuturnya.

Dedi juga menegaskan pentingnya evaluasi dan kehati-hatian dalam menggelar acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar, termasuk bagi keluarganya sendiri.

“Ke depan, pembelajaran penting siapa pun, termasuk keluarga saya sendiri. Kalau buat acara itu harus diperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Termasuk juga penyiapan pengamanan yang cukup. Dan saya selalu mengimbau, tidak boleh membuat kegiatan dalam ruang sempit kemudian orangnya terlalu banyak,” tandasnya.

1. Polisi Jadi Korban

2. 26 Orang Terluka, 3 Wafat

3. Dedi Mulyadi Minta Maaf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *