Cirebon Raya Sepekan: Aksi Mesum Sejoli di Resto Cepat Saji [Giok4D Resmi]

Posted on

Sejumlah peristiwa terjadi di wilayah Cirebon Raya (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dalam sepekan terakhir. Mulai dari aksi mesum sejoli di restoran cepat saji di Kuningan hingga pelajar di Majalengka kehilangan jari tangan karena sabetan celurit.

Berikut rangkuman berita Cirebon Raya sepekan

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria diduga sengaja menabrakkan diri ke sebuah mobil viral di media sosial. Aksi tersebut direkam oleh penumpang yang berada di dalam kendaraan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan Kesambi, Kota Cirebon. Dalam rekaman, terlihat seorang pria mendekat ke arah sebuah kendaraan.

Penumpang di dalam mobil kemudian merekam momen itu. Dalam video terdengar jelas suara perekam yang menyebut pria itu sengaja menabrakkan diri ke kendaraan mereka.

“Tolong… Tolong… Nih orang nih pura-pura ditabrak,” teriak si perekam seperti yang terdengar dalam video, dilihat Selasa (16/9/2025).

Pria yang disebut sengaja menabrakkan diri itu mengenakan kaos berwarna hitam. Ia terlihat menghampiri mobil dan berusaha membuka pintu. Tidak berhasil membuka pintu, pria itu lalu bergeser ke yang sisi lain dan berusaha merusak spion mobil.

Di tengah situasi itu, si penumpang mobil terus berteriak meminta tolong kepada orang-orang yang ada di sekitar. “Tolong.. Itu orang pura-pura ditabrak.. Modus itu modus…,” kata si penumpang mobil yang mereka peristiwa tersebut.

Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah mengamankan satu orang terkait peristiwa itu.

Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. “Sudah diamankan 1 orang, masih dikembangkan,” kata Eko.

Setelah diperiksa, Eko menyebut pelaku berinisial TM (35) itu resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan disertai kekerasan.

“Ini sudah kita lakukan pemeriksaan dan sudah memenuhi unsurnya, yaitu melakukan pemerasan dan kekerasan,” kata Eko di Mapolres Cirebon Kota, Rabu (17/9/2025).

“Pelaku ini sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Kita harapkan kejadian-kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Cirebon,” sambung Eko.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Cirebon menetapkan empat orang tenaga pendamping desa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengelolaan pajak desa yang merugikan negara hingga Rp2,9 miliar.

Penetapan tersangka dilakukan pada Rabu (17/9/2025) malam, setelah tim penyidik menemukan bukti kuat terkait praktik manipulasi pembayaran pajak Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) pada tahun 2019-2021.

Kepala Kejari Kabupaten Cirebon, Yudhi Kurniawan, mengatakan keempat tersangka yakni SM (Tenaga Pendamping Desa Kecamatan Sedong, 2016-Januari 2025), MY (Tenaga Pendamping Lokal Desa Kecamatan Arjawinangun, 2019-November 2021), DS (Tenaga Pendamping Desa Kecamatan Kedawung, 2016-sekarang), dan SLA (Tenaga Pendamping Desa Kecamatan Karangsembung, 2017-Juni 2022).

“Para tersangka terbukti terlibat dalam praktik korupsi pembayaran pajak desa dengan total kerugian negara mencapai Rp2.925.485.192,” ungkap Yudhi dalam konferensi pers, Rabu (17/9/2025).

Para tersangka menawarkan jasa pembayaran pajak kepada sejumlah desa dengan iming-iming proses cepat serta bukti pembayaran resmi. Mereka bahkan menjamin akan bertanggung jawab penuh jika muncul masalah.

Untuk melancarkan aksinya, para tersangka meminta e-billing, uang pembayaran pajak, hingga username dan password akun pajak DJP Online dari pihak desa. Selanjutnya, uang tersebut diserahkan kepada seorang saksi berinisial M, dengan kesepakatan tersangka mendapat cashback sebesar 10 persen dari setiap pembayaran pajak yang disetorkan.

“Namun, alih-alih disetor penuh ke kas negara, pajak yang diterima dari desa hanya dibayarkan sebagian kecil. Praktik itu berlangsung selama tiga tahun hingga akhirnya terungkap dalam audit resmi,” tegasnya.

Berdasarkan bukti yang ada, penyidik Kejari Cirebon langsung menahan keempat tersangka untuk 20 hari ke depan, terhitung sejak 17 September hingga 6 Oktober 2025, di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cirebon.

“Penahanan dilakukan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Sebuah video yang menampilkan pria dan wanita diduga melakukan tindakan asusila di salah satu gerai rumah makan cepat saji di Kuningan, Jawa Barat, viral di media sosial. Video berdurasi 1 menit 5 info itu memperlihatkan pasangan yang diduga karyawan restoran tengah berbuat tak senonoh di dalam ruangan kerja.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Rekaman tersebut diambil menggunakan ponsel dari kejauhan oleh seorang perempuan. Dalam video, terdengar suara perekam yang berkata, “Tapi itu di tempat kerja.”

Menanggapi viralnya video itu, Legal and Corporate Secretary Hisana Group, Sabrina Pusparini, melalui pernyataan resminya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa perusahaan menjunjung tinggi norma sosial dan tidak membenarkan adanya tindakan asusila di lingkungan gerai Hisana Fried Chicken.

Pihak manajemen telah melakukan klarifikasi dan investigasi terhadap karyawan yang diduga melakukan perbuatan tersebut, serta memberikan sanksi tegas berupa pemutusan hubungan kerja.

Kasat Reskrim Polres Kuningan Iptu Abdul Azis menyatakan, polisi telah melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Tidak hanya terhadap pelaku dalam video, namun juga terhadap pihak yang merekam dan menyebarkan konten asusila tersebut.

“Kami lakukan penyelidikan dulu. Dalam video tersebut diduga pria dan wanita sedang berbuat tak senonoh di salah satu ruangan yang ada di rumah makan tersebut” tutur Azis, Rabu (17/9/2025).

Aziz menambahkan, polisi mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial, terutama kalangan remaja dan anak-anak. Orang tua juga diminta aktif memantau aktivitas online anak agar tidak terpapar konten negatif.

Kecelakaan yang melibatkan kereta api dan sebuah kendaraan kembali terjadi di Kabupaten Indramayu, Sabtu (20/9). Dua orang dikabarkan mengalami luka akibat kejadian ini.

Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, mengatakan kecelakaan itu melibatkan KA 162 Bangunkarta relasi Pasarsenen-Jombang dan mobil Chevrolet Spin. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 15.08 WIB.

“Pada hari Sabtu, 20 September 2025, pukul 15.08 WIB telah terjadi KA 162 (Bangunkarta) relasi Pasarsenen-Jombang tertemper mobil Chevrolet Spin dengan nopol B 1511 SMC di Km 186+8/9 jalur hulu petak jalan Jatibarang-Kertasemaya (JPL 153 teregister dan tidak dijaga),” kata Muhibbuddin saat dihubungi, Sabtu (20/9/2025).

Muhib menyebut, dalam kejadian ini, seluruh penumpang kereta, masinis, dan asisten masinis dinyatakan selamat. “Sementara dari pihak mobil 1 orang mengalami luka di kepala, sudah dibawa ke RSUD Mitra Plumbon Indramayu, dan 1 orang mengalami luka ringan,” kata dia.

Kereta yang terlibat kecelakaan sempat berhenti di Stasiun Kertasemaya untuk pemeriksaan lokomotif dan rangkaian. Setelahnya, perjalanan dilanjutkan menuju Cirebon.

Sedangkan kondisi mobil yang mengalami kecelakaan dalam keadaan ringsek dan baru berhasil dievakuasi pada pukul 17.00 WIB. “Pada pukul 17.00 WIB mobil berhasil dievakuasi dan sudah preipal serta jalur hilir dinyatakan aman untuk dilalui KA,” terang Muhib.

Dari foto yang diterima infoJabar, mobil yang terlibat kecelakaan itu berwarna putih. Kondisinya terlihat rusak parah di sejumlah bagian.

5. Pelajar di Majalengka Dikeroyok, Jari Putus Disabet Celurit

Aksi kejahatan jalanan kembali terjadi di Kabupaten Majalengka. Seorang pelajar berinisial GJP (18) harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban pengeroyokan di Jalan Raya Cirebon-Bandung, Blok Jumat, Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, pada Jumat (19/9) sore.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. GJP mengalami luka serius pada bagian tangan kanannya. Jari telunjuk korban putus, jari tengah hampir putus, serta terdapat sobekan sepanjang 5 cm di punggung tangannya.

Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Udiyanto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan resmi terkait insiden tersebut. “Korban mengalami luka berat akibat dikeroyok oleh sekelompok orang. Saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan,” kata Udiyanto kepada infoJabar, Sabtu (20/9/2025).

Atas insiden berdarah itu, polisi langsung bergerak cepat dengan mengamankan 15 remaja yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Mereka berinisial AM, MF, AR, KR, FDF, IA, KDI, HB, HPP, WM, DF, ASR, DN, KPP, dan GM.

“Belasan remaja ini sudah kami amankan untuk dimintai keterangan. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan awal, mereka sementara dikembalikan kepada orang tuanya sambil menunggu proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Udiyanto.

Dari kejadian itu juga, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam. “Untuk barang bukti di antaranya celurit sepanjang lebih dari satu meter, golok, hingga pakaian korban yang berlumuran darah,” ucapnya.

Adapun kondisi korban sendiri saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Mitra Plumbon, Sumberjaya. Dari hasil visum, luka yang dialaminya masuk kategori berat. Polisi memastikan kasus ini akan diproses secara hukum.

“Langkah berikutnya, kami akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, gelar perkara, dan pendalaman untuk memastikan siapa pelaku utama dalam pengeroyokan ini,” pungkasnya.

1. Viral! Aksi Pria Diduga Rekayasa Kecelakaan di Cirebon

2. Kejari Cirebon Tangkap 4 Pegawai Desa yang Korupsi Rp2,9 Miliar

3. Heboh Video Sejoli Mesum di Resto Cepat Saji Kuningan

4. Kecelakaan Kereta Vs Mobil di Indramayu, 2 Orang Alami Luka