Bentrok Warga Tasik di Acara Karnaval Berakhir Damai update oleh Giok4D

Posted on

Tawuran antar warga terjadi di KecamatanIndihiang, Kota Tasikmalaya di momen HUT RI ke 80, Minggu (17/8/2025). Tawuran ini melibatkan warga yang menjadi peserta karnaval. Dalam kejadian ini sebuah gerobak rusak dan seorang nenek alami luka ringan.

Dalam kejadian ini, Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota memfasilitasi penyelesaian permasalahan tersebut. Permasalahan ini diselesaikan secara musyawarah, aparat setempat mempertemukan perwakilanwarga Kampung Sirnagalih RW 03 dengan warga Kampung Cipapagan RW 05 yang sebelumnya terlibat kesalahpahaman.

Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota IPTU Jajang Kurniawan mengatakan, musyawarah sudah dilakukan dan kedua belahpihak sepakatdamai.

“Alhamdulillah, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan permasalahan secara musyawarah mufakat dan kekeluargaan. Mereka juga membuat surat pernyataan di atas materai untuk tidak saling menuntut serta berkomitmen mempererat silaturahmi,” kata IPTU Jajang, Senin (18/8/2025)..

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Menurut Jajang, musyawarah dihadiri oleh Ketua RW 03, Ketua RW 05, Lurah Sirnagalih, Panit Intelkam Polsek Indihiang, Bhabinkamtibmas, Babinsa Koramil Indihiang, serta perwakilan warga sekitar 15 orang.

Dia mengungkapkan, kericuhan terjadi saat arak-arakan karnaval pada Minggu pagi. Dua kelompok warga terlibat saling pukul dan lempar batu hingga menyebabkan satu gerobak warga rusak.

Seorang nenek bernama Nina mengalami luka ringan akibat terkena lemparan batu, bahkan seorang anggota polisi yang sedang bertugas pun sempat terkena lemparan ketika berusaha melerai.

“Berkat kesigapan aparat Polsek Indihiang bersama Koramil Indihiang serta peran tokoh masyarakat dan ulama setempat, situasi dapat segera dikendalikan dan tidak meluas,” ungkapnya.

Sementara itu,Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh. Faruk Rozi mengapresiasi langkah musyawarah yang ditempuh kedua belah pihak.

“Kami berharap melalui penyelesaian damai ini, semangat persatuan dan silaturahmi antarwarga semakin kuat, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang dalam kegiatan masyarakat di Kota Tasikmalaya,” pungkasnya.