Mars jadi salah satu planet yang kerap menarik perhatian. Banyak orang yang tertarik dengan berbagi hal berkaitan dengan planet urtan keempat dari matahari ini.
Nah, bagi Anda yang tertarik dengan Mars, ada benda menarik nih. Benda ini berupa bongkahan batu langka dari Mars.
Bongkahan batu ini akan dilelang. Namun, bagi yang ingin ikut lelang, siapkan uang dengan jumlah fantastis. Sebab, lelang akan dibuka dengan dana mulai USD 4 juta atau sekitar Rp65 miliar.
Dikutip dari infoInet, Jumat (18/7/2025), batuan tersebut merupakan meteorit bernama NWA 16788. Sotheby’s, organisasi yang akan melelang batuan ini, meyakini meteorit itu terlempar dari permukaan Planet Merah karena hantaman asteroid besar, sebelum menempuh perjalanan sejauh 225 juta km ke Bumi.
Sotheby’s mengukur NWA 16788 memiliki ukuran 37,5 x 27,9 x 15,2 cm dengan bobot hampir 25 kg. Ukuran meteorit itu 70% lebih besar dari kepingan Mars terbesar nomor dua yang ditemukan di Bumi, dan mewakili hampir 7% dari semua material Mars yang ada di planet ini.
“Meteorit Mars ini adalah bongkahan Mars terbesar yang pernah kami temukan,” kata Cassandra Hatton, Vice Chairman for Science and Natural History di Sotheby’s, seperti dikutip infoInet dari Associated Press.
“Ukurannya dua kali lipat lebih besar dari apa yang sebelumnya kami duga sebagai kepingan Mars terbesar,” imbuhnya.
Sotheby’s akan membuka lelang meteorit NWA 16788 pada 16 Juli 2025. Meteorit ini diperkirakan akan terjual dengan nilai sekitar USD 2-4 juta atau sekitar Rp 32,5 miliar sampai Rp 65 miliar, namun harga akhirnya diperkirakan bisa lebih tinggi.
Batu Mars yang ada di Bumi merupakan objek super langka. Menurut Sotheby’s, dari 77.000 lebih meteorit yang ditemukan di Bumi dan diakui secara resmi, hanya 400 buah yang berasal dari Mars.
NWA 16788 ditemukan oleh pemburu meteorit di Niger pada November 2023. Tidak diketahui kapan meteorit itu pertama kali mendarat di Bumi, namun hasil tes menunjukkan tabrakan itu terjadi baru-baru ini.
Hatton mengatakan secuil meteorit NWA 16788 dikirim ke laboratorium khusus untuk mengetahui asal usulnya. Sampel itu dibandingkan dengan komposisi kimia meteorit Mars yang ditemukan oleh pesawat antariksa Viking yang mendarat di Mars pada tahun 1976.
Hasil uji laboratorium menemukan batuan ini berjenis ‘olivine-microgabbroic shergottite’, jenis batu Mars yang terbentuk dari pendinginan magma Mars yang lambat. Batuan ini memiliki tekstur berbutir yang kasar serta mengandung mineral pyroxene dan olivine.
Batuan tersebut memiliki permukaan berwarna merah, coklat, dan abu-abu. Salah satu sisinya memiliki permukaan seperti kaca, yang kemungkinan besar terbentuk karena panas tinggi yang membakar batu saat memasuki atmosfer Bumi.
“Jadi itu adalah petunjuk pertama mereka bahwa ini bukan sekedar batu besar di tanah,” ujar Hatton.
Artikel ini telah tayang di infoInet