Entin Nurhayati (53) panik saat mengetahui anak kucing kesayangannya jatuh dan terjebak di saluran air pipa paralon. Selama sekitar 90 menit, anak kucing berwarna hitam itu sulit bergerak.
Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga menuturkan dari keterangan pemilik, jatuhnya kucing itu terjadi pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 08.43 WIB. Andri mengatakan anak kucing itu terjatuh saat keluar dari kandang yang berada di lantai dua rumah Entin.
Saat itu, sang induk kucing keluar bersama dengan anaknya dari sela-sela kandang yang bolong. Setelah berhasil keluar kandang, bersama anaknya, kucing tersebut berjalan ke area atap genteng rumah. Namun, naas, tiba-tiba anak kucing tersebut jatuh dan terjebak ke saluran air pipa paralon lantai dua.
“Di lantai dua rumahnya itu ada ruangan tidak terpakai dan dibikin kandang. Dan kucingnya itu lumayan banyak. Dewasa dua anaknya lima. Orang tua kucing itu keluar bawa anaknya untuk mencari tempat aman. Nah yang kecil itu lepas dari induknya saat dibawa dan masuk ke saluran air paralon tersebut. Karena terjatuh dan mengeluarkan bunyi, ketahuan sama pemiliknya. Itu kucing masih kecil usianya sekitar sebulan setengah,” tutur Arga.
Melihat kucing peliharaannya terjatuh, Entin khawatir kucingnya akan mati. Sehingga memutuskan untuk melaporkannya kepada petugas damkar Kuningan. Mendengar laporan tersebut, Damkar Kabupaten Kuningan langsung menerjunkan 4 anggotanya ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi anak kucing yang terjatuh tersebut.
Karena lokasinya di atap rumah dan kondisi anak kucing sudah masuk ke bagian saluran air pipa paralon yang cukup dalam petugas sedikit mengalami kesulitan. Bahkan, karena kucing sudah terlihat lemas, ada rencana untuk membongkar pipa paralon tersebut.
Namun, hal tersebut diurungkan karena akan merusak pipa paralon. Oleh petugas damkar, evakuasi dilakukan dengan menggunakan tali tambang yang ujungnya dibentuk lubang tali. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya lubang tali tersebut masuk ke bagian tubuh kucing. Setelah dipastikan terikat, petugas damkar menariknya secara perlahan hingga kucing berhasil dikeluarkan dari lubang paralon.
“Setelah ketemu titik lubangnya. Dikail pakai tali tambang kecil terus ditarik. Kondisi anak kucingnya itu sudah agak lemas, karena tempat yang sempit dan udara yang minim. Setelah keluar, dan diberi udara segar lalu disatuin sama induknya akhirnya kucing tersebut bisa berdiri lagi. Jadi nggak sampai membongkar paralon, padahal kalau masih sulit itu nanti digergaji dan dibongkar tapi setelah berupaya alhamdulillah bisa dievakuasi tanpa membongkar,” tutur Arga.
Damkar Kuningan sendiri membutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk bisa mengevakuasi anak kucing tersebut. Menurut Arga, pihak Damkar Kuningan sering mendapatkan laporan tentang kucing yang terjatuh lalu terjebak. Oleh karena itu,Arga menghimbau agar masyarakat lebih memperhatikan lagi hewan peliharaannya.
“Kepada masyarakat khususnya yang suka memelihara kucing agar dijaga kuncingnya. Jangan sampai kabur atau lari di tempat lain. Dan kalau ada kejadian segera lapor ke petugas damkar,” pungkas Arga.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.