12 Oleh-oleh Khas Bandung yang Banyak Diburu Wisatawan, Apa Saja?

Posted on

Berlibur ke Bandung rasanya tak lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh khasnya. Kota berjuluk Paris van Java ini tak hanya dikenal dengan keindahan dan kreativitas warganya, tapi juga menyuguhkan beragam pilihan buah tangan yang unik dan menggugah selera.

Dari makanan ringan hingga produk kerajinan tangan, Bandung punya segalanya untuk memanjakan wisatawan. Bahkan sampai ramai di media sosial, para pelancong mengunggah beberapa oleh-oleh yang tengah viral di Bandung. Ada apa saja, ya?

Di Bandung ada banyak pilihan yang bisa jadi buah tangan untuk keluarga tercinta. Banyak oleh-oleh di Bandung yang tengah viral, jadi jangan heran kalau banyak pembeli sampai rela antre sebelum tokonya buka. Berikut rekomendasi lengkapnya, dirangkum oleh tim infoJabar:

Bolu pisang yang satu ini tengah ramai jadi perbincangan warganet. Selain lezat disantap langsung di tempat, bolu pisang juga cocok dijadikan oleh-oleh. Gegara viral, banyak orang rela antre sebelum jam buka toko pukul 08.00 WIB.

Bolu pisang Tjilaki 9 sedang viral karena tampilan bolunya yang cantik dan rasanya yang enak. Bolu pisang dibuat kreasi artisan dengan berbagai varian rasa seperti cokelat, keju, kacang, dan stroberi.

Bolu ini bisa dibeli ukuran loaf dengan harga Rp 140 ribu, atau bisa juga beli per potong Rp 25 ribu khusus makan di tempat. Terdapat tiga pilihan rasa butter, tapi sayangnya butter tidak bisa dibawa pulang dalam seloyang bolu yang biasa dipakai oleh-oleh.

Tiramisusu by Chocomory ialah paduan antara bolu dan cream yang berlapis, dengan rasa manis yang khas dan lumer di mulut. Tiramisusu by Chocomory menyajikan berbagai dessert kekinian seperti tiramisu, pie, crispy brownie, krispiii, dan mini choco bar.

Beberapa menu populer antara lain Tiramisu Snow Mountain, Moo Moo Roll, Tiramisusu Original dan Cookie n Cream. Harga oleh-olehnya pun bervariasi mulai dari Rp 48-88 ribu.

Saat ini Tiramisusu memiliki tujuh cabang di Bandung, dengan lokasi terbarunya ada di Paskal Hyper Square, Bandung. Untuk diketahui, dessert box Tiramisusu hanya tahan 12 jam pada suhu ruang, sehingga perlu segera dikonsumsi jika dijadikan oleh-oleh.

Dessert kekinian yang menggabungkan biskuit dan keju ini sedang viral di media sosial, bahkan telah ditonton lebih dari satu juta kali di TikTok. Bandung Cheesecuit hadir dalam dua ukuran dan berbagai pilihan rasa seperti double cheese, mix fruit, choco crunchy, strawberry, hingga tiramisu dan green tea.

Varian yang paling banyak diminati adalah double cheese choco crunchy. Selain menu utama, tersedia juga puding, cheese chewy, dan cheese pie. Dengan harga mulai dari Rp 18.000, dessert ini cocok dijadikan oleh-oleh khas Bandung.

Mengusung konsep dapur terbuka, pembeli di Toko Kue Liza dapat menyaksikan langsung proses pembuatan roti dan kue. Produk andalan di toko ini adalah roti sisir dan pia berbagai rasa.

Selain itu, tersedia juga aneka kue dan hidangan rumahan lainnya yang bisa dibawa pulang atau dinikmati di tempat. Roti sisir dijual di gerainya area Paskal Hyper Square dengan harga mulai Rp 11 ribu, dan tersedia pada jam tertentu yaitu pukul 08.00, 11.00, 14.00, dan 17.00 WIB.

Roti sisirnya dapat bertahan tiga hari, sedangkan pia bisa tahan hingga dua minggu. Toko juga menawarkan marmer cake, kue tape, pia premium, dan lainnya.

Kalau kamu tak ingin oleh-oleh yang terlalu manis atau kue-kuean, bisa coba ke camilan otentik Jawa Barat ini. Di tanah Sunda, ada banyak jenis kue tradisional, salah satunya yang cukup terkenal adalah colenak.

Dalam Ensiklopedi Kuliner LIPI dijelaskan bahwa colenak merupakan camilan kaki lima dari Tatar Sunda. Colenak populer di daerah Purwakarta dan sekitarnya sebagai kudapan tradisional yang menggoda selera.

Seperti banyak nama makanan khas Sunda lainnya, colenak merupakan hasil singkatan dari frasa dalam bahasa Sunda. Dalam hal ini, colenak berasal dari kata ‘dicocol enak’, yang menggambarkan cara menikmatinya.

Sesuai namanya, colenak biasanya disantap dengan mencocolkan tape bakar ke dalam saus gula merah menggunakan garpu kecil. Hidangan ini terbuat dari tape singkong atau peuyeum yang dibakar, lalu disajikan dalam bungkus daun pisang atau kertas minyak.

Camilan ini memiliki perpaduan rasa dan tekstur yang unik. Rasa manis dari singkong, gurih dari kelapa, dan renyah dari kacang. Colenak paling nikmat disantap saat masih hangat, apalagi jika ditemani secangkir teh panas.

Seiring waktu, colenak mengalami perkembangan dari segi variasi rasa. Kini tersedia varian seperti colenak durian yang menggunakan campuran durian matang dan gula merah, serta colenak pisang yang memberikan sensasi berbeda.

Popularitas Colenak diyakini bermula dari usaha Aki Murdi yang mulai menjual camilan ini di Bandung sejak tahun 1930. Usahanya kemudian dikenal dengan nama Colenak Murdi Putra, berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Bandung. Toko ini menjadi pelopor dengan tiga varian utama: original, durian, dan nangka.

Tahu Susu Lembang juga menjadi salah satu oleh-oleh favorit dari kawasan Lembang. Daerah sejuk yang penuh dengan destinasi wisata ini memang terkenal dengan olahan susu, dan tahu susu menjadi salah satu produknya yang digemari.

Tahu biasanya dibuat dari kedelai yang direbus, dihaluskan, lalu dicampur dengan cairan asam seperti cuka atau biang tahu, dan difermentasi selama 24 jam agar bakteri penghasil asam bisa berkembang. Tapi ada juga tahu susu yang menggunakan susu sebagai salah satu bahan pembuatannya.

Dalam buku Teknologi Pengolahan Susu oleh Nurwulan Purnasari, disebut tahu susu Lembang mulai dikenal sejak tahun 2008 di wilayah Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat. Cara pembuatannya dengan menambahkan susu sapi murni ke dalam adonan tahu berbahan dasar kedelai.

Teksturnya yang lembut dan rasa gurihnya sangat cocok disantap bersama nasi panas dan sambal. Lokasi pabrik tahu susu berada di Jl. Raya Lembang – Bandung No.177, Jayagiri, dan buka setiap hari dari pukul 09.00-18.00 WIB.

Tak lengkap rasanya ke Bandung tanpa mencicipi santapan khasnya yakni batagor. Di Bandung, terasa mudah menemukan batagor yang rasanya enak meskipun hanya beli di tepi jalan.

Tapi kalau mau rasa yang lebih premiumnya, kamu bisa coba Batagor Riri, yang bisa dibilang salah satu pelopor batagor di kota ini. Meski harganya tergolong mahal, kualitas rasanya membuatnya sepadan.

Batagor terkenal dengan rasa gurih dan tekstur renyahnya, dilengkapi saus kacang yang menggoda selera. Olahan ikan tengiri yang digoreng, biasa didampingi dengan kentang, tahu, atau kol.

Kini, batagor ini juga tersedia dalam bentuk kemasan beku (frozen pack), cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Kamu bisa mengunjungi gerainya di Jl. Burangrang No.41, Malabar, Kota Bandung, yang buka dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

Kopi Aroma atau dikenal juga sebagai Koffie Fabriek Aroma merupakan salah satu toko kopi legendaris di Bandung yang namanya sudah tenar. Toko ini menawarkan dua varian utama kopi, yaitu Mokka Arabika dan Robusta.

Ketika melewati kawasan Jalan Banceuy, aroma khas kopi dari tempat ini kerap tercium dan menggoda penciuman siapa saja yang lewat. Dari catatan infoJabar, usaha kopi ini pertama kali didirikan oleh Tan Houw Sian pada tahun 1930 dan kini dikelola oleh generasi keduanya, Widyapratama.

Berlokasi di Jl. Banceuy No. 51, Bandung, Kopi Aroma tetap konsisten menjaga mutu produknya. Mereka tidak melayani pembelian secara online, tidak memiliki cabang atau kedai kopi, dan hanya menerima pembayaran tunai di tempat.

Jika kamu ingin membeli kopi ini untuk oleh-oleh, tidak diperkenankan pembelian dalam jumlah besar seperti 10 kg. Pembeli dianjurkan membeli secukupnya agar kualitas aroma kopi tetap terjaga dalam jangka waktu konsumsi optimal, yaitu antara dua minggu hingga satu bulan.

Kualitas yang selalu terjaga dan aroma yang menggoda, membuat toko ini sering dipadati pembeli yang bahkan rela mengantre sebelum gerai buka pukul 09.00 WIB.

Roti Sidodadi, begitu biasa disebut, merupakan toko roti legendaris yang cukup terkenal di Kota Bandung dan semakin banyak diburu oleh para pecinta kuliner. Terletak di Jalan Otto Iskandardinata No. 255, toko ini menawarkan berbagai jenis roti yang cocok untuk dinikmati, dan telah beroperasi selama 69 tahun sejak didirikan oleh Hiendrawan Kosasih.

Disadur dari laman resmi Humas Pemkot Bandung, nama ‘Sidodadi’ berasal dari bahasa Jawa, karena istri pendiri merupakan keturunan Jawa Tengah. Arti dari nama tersebut adalah ‘sudah jadi, semakin jadi’.

Toko ini didirikan tepatnya pada 10 Mei 1954, bermula dari sang pendiri yang melihat harga roti masih mahal dan hanya bisa diakses oleh kalangan Belanda atau masyarakat tertentu.

Hadirlah salah satu inovasinya yakni roti Frans, roti tawar dengan rasa sedikit manis, serta varian berisi coklat agar konsumen tidak perlu membeli tambahan mentega atau meses. Selain itu, ada produk ekonomis lainnya seperti roti Limarasa dengan beragam isian seperti coklat, keju kacang, susu nanas, dan kismis, yang juga memiliki berat lebih besar dibanding roti manis biasa.

Roti Sidodadi memiliki lebih dari 20 pilihan rasa, mulai dari rasa manis hingga gurih, dengan varian populer seperti frans coklat, kopi, dan pisang coklat. Terdapat beragam pilihan rasa seperti coklat, susu, nanas, krenten, hingga roti asin berisi kornet, daging asap, dan bakso.

Semua roti dari Sidodadi dibuat tanpa bahan pengawet, pelembut, atau pewarna buatan, dan menggunakan bahan isian alami. Roti yang dihasilkan bertekstur padat namun tetap lembut, dengan daya tahan empat hari pada suhu ruang, dan bisa disimpan lebih lama di lemari pendingin, kecuali untuk varian seperti roti horn atau soes yang berbahan dasar susu.

Sebelum mengakhiri liburan di Bandung, sempatkanlah untuk menyusuri Jalan Cibaduyut yang terkenal hingga ke berbagai penjuru negeri, bahkan luar negeri. Kawasan ini identik dengan kerajinan tangan berbahan dasar kulit yang dibuat secara rumahan.

Berbagai produk seperti sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, hingga jaket kulit dapat ditemukan dengan harga yang terjangkau bahkan masih bisa ditawar! Rata-rata harga sepasang sandal sekitar Rp 25-30 ribu.

Meski buatan lokal, kualitas barang dari Cibaduyut tak kalah dengan produk bermerek. Jahitannya rapi, sol sepatu kuat, dan bahan kulitnya awet, tidak mudah rusak atau terkelupas. Pilihan model pun beragam, sehingga pengunjung dijamin tidak akan bosan menjelajahi toko demi toko di sepanjang jalan ini.

Mayoritas toko di kawasan ini fokus menjual sepatu dan sandal, sebab permintaan pasar yang tinggi terhadap produk tersebut. Sementara barang seperti jaket, tas, atau ikat pinggang hanya tersedia di gerai tertentu.

Jika ingin membawa pulang oleh-oleh berupa fashion, Dama Kara adalah pilihan yang tepat. Brand lokal ini menawarkan pakaian dan aksesori bermotif batik yang modern namun tetap sarat makna budaya.

Dalam arsip infoJabar, diketahui nama Dama Kara memiliki filosofi di baliknya. Dama artinya kebajikan, Kara artinya pohon kelapa yang filosofinya punya banyak makna. Lambang Dama Kara ialah ginkgo biloba, tanaman yang memiliki makna keabadian.

Sehingga, Dama Kara ingin menghadirkan kebermanfaatan produk yang abadi. Koleksinya meliputi pakaian pria, wanita, anak-anak, dan berbagai aksesori, semua dibuat menggunakan teknik tradisional oleh para pengrajin lokal.

Tapi bukan sekedar corak biasa, beberapa produknya merupakan hasil karya anak-anak autis. Toko Dama Kara buka setiap hari pukul 08.00 – 21.00 WIB dan berlokasi di Jl. Gandapura No. 40 serta Jl. Cihapit No. 33.

Tas puff bag atau tas ‘gembung’, punya desain unik dan lucu yang sedang menjadi tren. Mr Quilting, perajin tas dari kota Kembang bisa dikatakan menjadi pelopor model tas gembung.

Salah satu produknya yakni Super Puff yang jadi model tas primadona. Bentuknya memang cantik dan simple, tak ketinggalan dengan ciri khas teknik quiltingnya.

Tekstur tas ini lembut dan empuk, puffy sesuai dengan namanya. Dijamin akan membuat kalap setelah melihat warna-warnanya yang menggemaskan.

Dengan harga mulai dari Rp 49.000, tas-tas di sini tidak hanya menarik tetapi juga terjangkau. Toko ini telah memiliki beberapa cabang di Bandung.

Nah, itulah tadi daftar oleh-oleh Bandung yang tengah diburu wisatawan. Bisa jadi rekomendasi untuk libur panjang akhir pekan nanti. Selamat mencoba!

12 Oleh-oleh Khas Bandung yang Banyak Diburu Wisatawan

1. Bolu Pisang Tjilaki 9

2. Tiramisusu Chocomory

3. Dessert Bandung Cheesecuit

4. Roti Sisir Toko Kue Liza

5. Colenak Murdi Putra

6. Tahu Susu Lembang

7. Batagor Riri

8. Kopi Aroma

9. Roti Toko Sidodadi

10. Alas Kaki Bahan Kulit Kampung Cibaduyut

11. Batik Dama Kara

12. Tas Mr Quilting

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *