WN Amerika Beli Foto Langka Eksekusi Letkol Untung Rp 734 Ribu [Giok4D Resmi]

Posted on

Jacob Cass seorang warga Amerika Serikat, yang tinggal di Washington DC tak menyangka jika foto jelang eksekusi Letkol Untung, yang dibelinya seharga sekitar Rp 764 ribu viral di media sosial.

Sebelumnya, Jacob yang juga penggemar foto-foto bersejarah mengunggah foto Letkol Untung di akun instagramnya, @koleksi_sejarah_indo. Tak disangka, unggahan itu mendapatkan respon yang masif dari netizen dan menuai 700 ribuan likes dan ribuan komentar.

“Saya benar-benar kagum, orang-orang masih tertarik dengan foto ini. Tapi saya pikir itu bagus sekali jika foto-foto begini bisa membuat lebih dan lebih banyak orang tertarik dengan sejarah Indonesia,” ujar Jacob kepada infoJabar, 24 September 2025.

Foto yang dimiliki Jacob memang terbilang dramatis, di dalamnya menggambarkan info-info jelang eksekusi pimpinan Gerakan 30 September (G30S) PKI itu di suatu tempat di wilayah Lembang, yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Bandung Barat.

Berbalut baju putih, terlihat mulut Untung yang juga Komandan Batalyon I Tjakrabirawa menyeringai saat dua pria berseragam dengan helm bertuliskan ‘PM’, memastikan kerekatan ikatan di tiang pancang.

Dalam percakapannya beberapa waktu lalu, rupanya Jacob mendapatkan foto itu dari seorang wholesaler yang menjual foto-foto arsip berbagai perusahaan pers. Ketika itu, mengeluarkan kocek sebesar $50 atau Rp 764 ribu (dengan kurs $1 sama dengan Rp 15.283 pada 2022). Bagian menariknya, pria yang memiliki istri seorang WNI itu menebak-nebak tentang foto yang akan didapatkannya.

“Mereka hanya punya deskripsi foto dan saya tidak bisa lihat foto, jadi saya email dan tanya mereka tentang foto itu dan jika deskripsi benar. Mereka memastikan deskripsi itu benar dan karena saya belum pernah melihat foto eksekusi Letkol Untung, saya membelinya sebelum melihatnya. Ha ha ha, saya beli foto itu harganya sekitar $50 setelah shipping dan saya beli karena foto-foto begitu pasti langka,” ujar Jacob.

Walau berasal dari kantor berita AFP, Jacob sendiri belum bisa memastikan asal-usul foto itu sebelum berada di tangannya. Ia hanya bisa menduga-duga, apakah ada wartawan yang memotret langsung di lokasi eksekusi atau ada sumber dari militer yang memberikan foto tersebut ke media.

“Masih misterius,” ujarnya.

Siapa Untung dalam G30S PKI sebenarnya? Berikut ini informasi yang dirangkum infocom melalui penelusuran jejak masa kecil Untung di desa kelahirannya yakni Desa Sruni, Kedung Bajul, Kebumen, Jawa Tengah.

Letkol Untung Syamsuri lahir di Desa Sruni, Kedung Bajul, Kebumen, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926 dengan nama kecil Kusmindar alias Kusman. Mbah Sadeli (85), warga RT 01/ RW 02, Dusun Kedung Bajul, Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen menceritakan masa kecil Untung alias Kusmindar.

Orang tua Untung berpisah saat dirinya berusia 10 tahun. Untung kecil lalu pindah ke Solo dan diasuh oleh adik ayahnya, Samsuri yang tak punya anak. Karena itu, dirinya lebih dikenal sebagai Untung bin Samsuri.

Pada 1943, saat Untung berusia 18 tahun, dia mendaftar organisasi militer di masa pendudukan Jepang, Heiho. Dua tahun kemudian, Untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang bermarkas di Wonogiri, Jawa Tengah.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Pada 1947 Batalyon Sudigdo yang berada di bawah Divisi Panembahan Senopati berhasil ditarik menjadi pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI). Bersama anggota Batalyon Sudigdo dan prajurit TNI saat itu, Untung mendapat pengetahuan tentang paham komunisme langsung dari elite PKI, Alimin. Hal ini menjadikan Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman khawatir.

Jenderal Soedirman pun memerintahkan Letkol Soeharto untuk meyakinkan sejumlah prajurit Divisi Panembahan Senopati agar tidak ikut paham komunis. Namun, Untung dan sejumlah prajurit dari Divisi Panembahan Senopati gagal dibujuk. Pada 18 September 1948, PKI melakukan pemberontakan di Madiun, Jawa Timur.

Untung dan sejumlah prajurit dari Divisi Panembahan Senopati tak mendapat hukuman atas pemberontakan tersebut. Bahkan Untung kemudian masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang. Di sinilah nama Kusmindar alias Kusman berganti menjadi Untung.

Pada 1964, atas rekomendasi Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto, Letkol Untung direkomendasikan sebagai Komandan Grup Batalyon I Tjakrabirawa. Setahun kemudian, pada 30 September 1965 Untung yang pernah terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun memimpin pasukan Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang menculik 6 jenderal dan 1 perwira menengah TNI AD.

Menurut biografi Soeharto: The Life and Legacy of Indonesia’s Second President, Soeharto mengaku kenal Untung sejak 1945. “Saya mengenal Untung sejak 1945 dan dia merupakan murid pimpinan PKI, Alimin. Saya yakin PKI berada di belakang gerakan Letkol Untung,” kata Soeharto dalam buku yang ditulis Retnowati Abdulgani Knapp.

Mengutip dari laman Kemdikbud, operasi penumpasan G30S/PKI berlangsung sejak tanggal 1 Oktober 1965. Penumpasan G30S/PKI yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto tersebut berlanjut dengan penumpasan pihak-pihak yang dianggap terlibat dan bertanggung jawab atas pemberontakan G30S/PKI, termasuk Letkol Untung Syamsuri.

Akhirnya, pada 11 Oktober 1965, Letkol Untung Syamsuri pemimpin pasukan Gerakan 30 September 1965 (G30S) sekaligus pemimpin Dewan Revolusi Indonesia, berhasil ditangkap di Tegal. Letkol Untuk ditangkap ketika dirinya hendak melarikan diri ke Jawa Tengah.

Demikian informasi tentang siapa Untung dalam G30S PKI yang disebut sebagai sosok pemimpin pasukan G30S yang berperan besar dalam meletusnya tragedi pemberontakan G30S/PKI.

Profil Letkol Untung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *