Wamensos Serahkan Bantuan untuk Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon

Posted on

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono meninjau, lokasi bencana longsor di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Selasa (3/5/2025). Peninjauan itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap para korban bencana yang terjadi beberapa hari lalu itu.

Dalam kesempatan tersebut, Agus menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban. Hingga hari ini, tercatat sebanyak 21 korban meninggal dunia telah ditemukan, sementara 4 orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim evakuasi gabungan. Selain itu, 11 orang mengalami luka ringan dan 2 lainnya luka berat akibat bencana longsor tersebut.

“Pemerintah melalui Kementerian Sosial terus memantau dan memberikan dukungan penuh dalam masa tanggap darurat ini. Kami berharap seluruh korban yang masih belum ditemukan segera bisa ditemukan agar keluarga merasa lebih tenang,” ujar Agus di lokasi kejadian.

Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari, terhitung sejak 31 Mei hingga 6 Juni 2025. Dalam masa tanggap darurat itu, Kementerian Sosial juga telah menyalurkan bantuan berupa santunan kepada keluarga korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta per jiwa, serta santunan Rp5 juta untuk korban luka-luka.

Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan kepada para ahli waris dan korban luka-luka di GOR Desa Bobos, dengan total nilai santunan mencapai Rp374 juta. Bantuan ini ditujukan kepada 21 keluarga korban meninggal dunia, serta seluruh korban luka-luka yang telah terdata oleh tim asesmen Kemensos.

“Kami memastikan seluruh korban yang telah teridentifikasi akan menerima haknya. Bahkan untuk keluarga korban yang masih dalam proses pencarian, kami juga telah siapkan santunannya,” kata Agus Jabo.

Ia menambahkan, Kemensos akan terus memberikan perhatian khusus dan dukungan lanjutan, termasuk evaluasi dan asesmen untuk bantuan jangka panjang bagi keluarga korban yang terdampak, terutama bagi mereka yang kehilangan anggota keluarga atau mengalami trauma pasca bencana.

“Kami akan mengevaluasi bagi keluarga yang ditinggalkan guna melakukan vokasi dan akan dimulai setelah melakukan asesmen. Namun saat ini kami masih fokus pada evakuasi selama tanggap darurat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *