Waisak Hari Raya Agama Apa? Ini Penjelasannya | Info Giok4D

Posted on

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Waisak hari raya agama apa? Pertanyaan ini sering muncul terutama di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural dan multiagama. Waisak merupakan hari suci umat Buddha, yang setiap tahunnya diperingati secara nasional dan bahkan menjadi hari libur resmi di Indonesia.

Penetapan Waisak sebagai hari libur nasional sudah diberlakukan sejak Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1983, sejajar dengan Hari Raya Nyepi. Setiap purnama di bulan Waisak, umat Buddha memperingati tiga peristiwa agung dalam kehidupan Buddha Gotama. Yakni kelahiran, pencerahan sempurna, dan wafatnya.

Tiga peristiwa inilah yang menjadi dasar kenapa hari raya ini juga dikenal sebagai Hari Trisuci Waisak. Untuk bahasan lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini!

Kata Waisak berasal dari dua bahasa, yaitu Vaisakha dalam Sansekerta dan Vesakha dalam Pali. Keduanya merujuk pada nama bulan dalam kalender Buddhis. Pada kalender Masehi, perayaan ini umumnya berlangsung antara akhir April hingga awal Juni.

Dalam tradisi Theravada, Waisak dianggap sebagai hari paling suci karena memperingati tiga momen penting. Ketiga peristiwa tersebut adalah kelahiran Siddharta Gautama di Lumbini pada 623 SM, pencapaian Penerangan Sempurna di Bodhgaya pada usia 35 tahun di tahun 588 SM, dan wafatnya di Kusinara pada 543 SM dalam usia 80 tahun.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, Waisak bukan sekadar upacara seremonial. Lebih dari itu, ia menjadi ajang refleksi untuk meneladani nilai-nilai kebajikan yang diajarkan Sang Buddha.

Dalam Dhammapada XIX:296 disebutkan, “Mereka yang merenungkan kebajikan luhur Sang Buddha sepanjang siang dan malam, yang senantiasa sadar, adalah siswa-siswi Buddha Gotama.”

Karena itu, umat Buddha menyambut Waisak dengan berbagai kegiatan yang memperkuat spiritualitas mereka. Sebelum hari raya tiba, vihara biasanya dibersihkan, ziarah ke makam leluhur dilakukan.

Beberapa orang juga mengunjungi makam pahlawan sebagai bentuk penghormatan. Pada hari Waisak, umat berkumpul untuk melakukan puja dan meditasi, terutama pada info-info puncak bulan purnama.

Di Indonesia, Candi Borobudur menjadi pusat perayaan Waisak nasional. Rangkaian acara biasanya sudah berlangsung beberapa hari sebelum puncak perayaan. Prosesi Waisak dimulai dari Candi Mendut, melewati Candi Pawon, lalu menuju Candi Borobudur. Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah bahkan negara lain datang mengikuti kirab suci ini.

Dilansir dari laman web Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), salah satu ritual penting dalam rangkaian Waisak adalah pengambilan air suci dari Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung serta penyalaan obor Waisak dari api abadi Mrapen di Grobogan. Dua unsur ini disatukan dan dibawa dalam kirab sebagai simbol pemurnian batin.

Ada pula praktik pindapata, yaitu pemberian dana makanan atau kebutuhan pokok oleh umat kepada para bhikkhu. Bagi umat Buddha, ini adalah kesempatan berbuat kebajikan yang besar.

Puncak Waisak ditandai dengan meditasi bersama saat info-info bulan purnama, yang pada tahun ini jatuh pada pukul 23.55 WIB. Setelah itu, langit malam di atas Borobudur diterangi ribuan lampion yang dilepaskan sebagai simbol pelepasan harapan dan doa.

Perayaan Waisak tak lepas dari semangat perjuangan Siddharta Gautama dalam mencapai pencerahan. Menurut cerita yang diajarkan dalam teks Buddhis, tekad menjadi Buddha sudah muncul sejak kehidupan beliau sebagai Petapa Sumedha pada masa Buddha Dipankara. Ketekunan dan semangat pantang menyerah ini menjadi cermin bagi umatnya.

Tahun ini, peringatan Waisak 2569 BE di Indonesia jatuh pada 12 Mei 2025. Adapun tema nasional yang diangkat tahun ini adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia.”

Meski Waisak adalah hari raya terpenting dalam agama Buddha, umat Buddha juga merayakan hari-hari suci lainnya. Di antaranya adalah Ashada yang dirayakan tiap bulan Juli untuk memperingati Khotbah Pertama Buddha, Kathina yang berlangsung pada akhir masa vassa (retret hujan), dan Magha Puja yang memperingati berkumpulnya 1.250 Arahat yang ditasbihkan langsung oleh Sang Buddha.

Seluruh kegiatan keagamaan umat Buddha biasanya terpusat di vihara. Biasanya, vihara dipenuhi ornamen dan arca. Di sinilah umat berkumpul untuk mendalami ajaran dan memperkuat ikatan spiritual antar sesama.

Demikian ulasan mengenai pengertian Hari Raya Waisak sebagai hari raya terpenting bagi umat Buddha, serta perayaan rutinnya di Indonesia. Semoga bermanfaat!

Apa Itu Hari Raya Waisak?

Perayaan Waisak di Indonesia

Tak Hanya Waisak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *