Wacana pembongkaran Teras Cihampelas, Kota Bandung memunculkan berbagai macam reaksi dari warga. Sebagian besar setuju, tapi tak sedikit yang keberatan jika area pedestrian melayang atau skywalk era Ridwan Kamil itu harus dibongkar.
Pantauan infoJabar, Senin (7/7/2025), keberadaan Teras Cihampelas saat ini memang masih jauh dari keramaian. Padahal, pembangunan proyek ambisius itu telah menelan anggaran senilai Rp 74 miliar.
Selain area untuk para pedagang, terdapat zona pedesterian yang bisa memanjakan pengunjung di Teras Cihampelas. Dengan latar pemandangan Flyover Mochtar Kusumaatmadja atau Flyover Pasupati, ada sejumlah area baru yang diresmikan pada September 2023 berupa zona A untuk fashion show, zona B untuk circuit race, zona C sebagai gallery untuk membaca sejarah Cihampelas, dan zona D bagian outdoor class serta drone area.
Tak hanya itu saja. Teras Cihampelas belakangan ini sempat digunakan kalangan anak muda mengadakan berbagai macam kegiatan. Acara itu biasanya digelar pada waktu malam di akhir pekan, meskipun hanya dihadiri kalangan komunitas mereka.
Dzikri (18) salah satu. Ia mengaku kurang setuju jika Teras Cihampelas nantinya dibongkar. Selain telah menelan anggaran yang besar, kawasan ini sebetulnya bisa dimanfaatkan kalangan muda untuk menggelar berbagai acara.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Sayang banget yah, a. Soalnya menurut saya ini cukup bagus untuk keindahan Kota Bandung,” katanya saat berbincang dengan infoJabar.
Pemuda yang baru lulus SMA ini mengusulkan supaya pemerintah menata kembali Teras Cihampelas. Kemudian, ia berharap ada area skate park untuk mendukung hobinya bermain skateboard dan menarik perhatian anak muda lainnya.
“Kalau saya, karena saya suka main skate, saya mungkin kasih saran coba bikin skate park daerah sini. Terus kebersihannya ditata lagi, dan adain kayak kafe-kafe kecil di daerah sini buat kita jajan,” ucapnya.
Kawan Dzikry, Addin (18), juga kurang sepakat dengan wacana pembongkaran Teras Cihampelas. Selain telah menelan anggaran yang besar, ia mengaku jika kawasan tersebut masih bisa digunakan untuk anak muda berkumpul dan berbagi hobinya di sana.
“Kalau mau dimanfaatin untuk anak-anak muda, kebersihannya mungkin yang harus ditata lagi. Meskipun tidak strategis, tapi banyak anak muda yang memanfaatkan untuk nongkrong atau banyak yang hangout di sini,” pungkasnya.
