Usai PHK 1.126 Pekerja, PT Yihong Buka Loker untuk Warga Astanajapura

Posted on

Setelah sempat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.126 karyawan beberapa waktu lalu, PT Yihong Novatex Indonesia kini kembali membuka lembaran baru. Perusahaan tekstil yang berlokasi di Kabupaten Cirebon tersebut menggelar rekrutmen terbuka untuk 300 orang pekerja, yang dilaksanakan pada Selasa (6/5/2025) di Aula Kecamatan Astanajapura.

Dalam proses rekrutmen kali ini, PT Yihong Novatex Indonesia menggandeng Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon serta lembaga profesional untuk menjamin transparansi dan objektivitas seleksi.

Pantauan di lokasi menunjukkan antusiasme tinggi dari para pelamar kerja. Sejak pagi, ratusan peserta berdatangan mengenakan pakaian hitam-putih rapi, mengikuti proses seleksi yang meliputi tahapan administrasi, wawancara, hingga psikotes.

Kuasa Hukum PT Yihong Novatex Indonesia Muhamad Hafidz menjelaskan bahwa rekrutmen ini memprioritaskan masyarakat Kecamatan Astanajapura sebanyak 70 persen, sementara sisanya terbuka untuk umum. “Kami berkomitmen untuk membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar, termasuk bagi eks pekerja yang sebelumnya terkena PHK,” ujarnya.

Mahfudz menegaskan bahwa seluruh proses dilakukan secara profesional tanpa celah untuk praktik titipan ataupun pungli. “Tim rekrutmen berasal dari luar PT Yihong dan bekerja sama dengan lembaga psikologi profesional agar hasil seleksi benar-benar objektif. Kami ingin memastikan proses ini bersih dan adil,” tegasnya.

Menariknya, selain membuka posisi di bagian produksi, PT Yihong juga merekrut kembali tenaga kerja untuk posisi di departemen HRD, yang sebelumnya ikut terdampak PHK. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemulihan internal perusahaan secara menyeluruh.

PT Yihong Novatex Indonesia menargetkan membuka hingga 3.000 lapangan pekerjaan dalam dua tahun ke depan. Perusahaan juga berencana menggelar kembali rekrutmen bulan depan sebagai bentuk komitmen untuk membangun kepercayaan buyer dan meningkatkan jumlah order.

“Ini langkah awal. Dengan proses yang terbuka dan transparan, kami berharap bisa kembali tumbuh dan menjadi penyerap tenaga kerja yang signifikan di Cirebon,” pungkas Mahfudz.

Salah satu pelamar, Faziatul (28), warga Desa Kanci, mengaku senang bisa mengikuti rekrutmen ini setelah sebelumnya beberapa tahun yang lalu belum sempat terpanggil untuk mengikuti proses rekrutmen.

“Saya baru pertama kali melamar di sektor manufaktur, dan meskipun deg-degan, saya merasa proses sekarang lebih transparan dan profesional,” ujarnya.