Gelombang kemarahan publik, khususnya Bobotoh dan masyarakat Sunda, pecah setelah ucapan seorang YouTuber dan streamer berinisial MAF pemilik akun RESBOB viral di media sosial.
Dalam siaran langsungnya, ia melontarkan kata-kata kasar terhadap Viking Persib Club (VPC) dan menghina Suku Sunda, memicu kecaman luas hingga berujung pada laporan polisi.
Viking Persib Club (VPC) kemudian melaporkan pemilik akun RESBOB ke Direktorat Reserse Siber Polda Jabar pada Kamis (11/12/2025) malam. Kuasa hukum Viking, Ferdy Rizki Adilya mengatakan, langkah hukum ini dilakukan atas mandat langsung dari Ketua Umum Viking, Tobias Ginanjar.
“Tadi malam alhamdulillah, kami sudah membuat laporan polisi terkait dengan adanya ujaran kebencian yang viral di media sosial. Saya juga diberikan penugasan oleh ketua Viking Tobias Ginanjar untuk membuat laporan polisi terkait dengan adanya ujaran kebencian tersebut,” jelas Ferdy, Jumat (12/12/2025).
Ferdy menegaskan bahwa ucapan Resbob telah mencederai martabat masyarakat Sunda dan memenuhi unsur pidana. Ia juga berharap polisi bersikap tegas bila pelaku tidak kooperatif.
“Tujuannya kami agar orang yang berbicara seperti itu di media itu bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya, ya makanya kita mengambil langkah kerja juga malam tadi membuat laporan kepolisian di Dircyber Polda Jabar,” paparnya.
“Kalau nanti pun tidak hadir, polisi akan mengambil langkah tegas… Jangan sekali-kali melakukan perbuatan yang melukai hati keluarga kami, karena menghina suku Sunda dengan kata kasar,” tegasnya.
Sementara Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan membenarkan laporan tersebut. Ia memastikan penyidik Siber bergerak cepat untuk mendalami kasus itu, bahkan hingga menyelidiki profil akun tersebut.
“Iya, kami sudah profiling akun pelaku hate speech terhadap Viking dan Warga Jabar,” kata Hendra.
Dalam video live yang viral, streamer itu terdengar menghina Viking dan Suku Sunda sambil mengemudi mobil. Tak berhenti di situ, ia melontarkan penghinaan terhadap etnis Sunda.
“Viking an***, Viking an***. Bonek Viking sama aja, tapi yang an*** hanya Viking,” ucapnya.
“Pokonya semua Sunda an***, semua orang Sunda an***,” katanya.
Ketika warganet mengingatkan agar berhenti, ia justru menantang. “Yoy jangan bilang gitu (kata warganet). Jangan bilang begitu kenapa emang? Emang kenapa? Indonesia hanya suka dengan kontroversi, maka itu RESBOB akan buat kontroversi,” ujarnya.
Banyak warganet yang mengingatkannya, tapi tidak diindahkan. “Gua gak peduli ini kasus,” tegas RESBOB.
Setelah menuai kecaman, Adimas Firdaus akhirnya membuat video klarifikasi. Ia menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Sunda.
“Yang saya hormati, saya cintai seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada, wabil khusus utama dan pertama sekali, yaitu keluarga besar, saudara-saudara khususnya juga orang-orang Sunda di mana pun berada. Pada kesempatan ini secara resmi, saya merasa berkewajiban untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terkait ucapan saya saat streaming di Surabaya waktu tiga hari lalu,” kata Resbob.
Ia mengaku tidak pernah memiliki konflik dengan masyarakat Sunda, bahkan dibesarkan oleh keluarga dan tokoh berlatar Sunda. Namun ia tetap mengakui kesalahannya.
“Meskipun tidak didasari, saya sadar ucapan tersebut adalah hal yang sangat sensitif dan tidak ada alasan pembenaran terhadap hal itu, hal itu diluar kesadaran saya yang mengakibatkan ini adalah kecelakaan murni, oleh karenanya sekali lagi izinkan saya mohon maaf dunia akhirat lahir batin yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya mudah-mudahan saya mendapatkan maaf semua warga keturunan orang Sunda dimanapun berada,” tutup Adimas.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, turut bereaksi keras. Ia menyebut pernyataan Resbob sangat berbahaya dan harus diproses hukum.
“Ini sudah SARA, saya ingin kepolisian segera menangkapnya. Ini berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. Proses hukum agar jera, sehingga tidak ada lagi yang menghina suku mana pun,” kata Erwan.
Ia mengingatkan pentingnya saling menghormati dalam keberagaman. Secara pribadi, Erwan juga mengaku sangat tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan Adimas.
“Saya yang terlahir dari Suku Sunda, sangat terhina dan marah. Tapi kita enggak boleh dendam ke sukunya,” ucapnya.
Ujaran Kebencian yang Picu Amarah Warga Sunda
Klarifikasi dan Permohonan Maaf RESBOB
Wagub Jabar Marah
Setelah menuai kecaman, Adimas Firdaus akhirnya membuat video klarifikasi. Ia menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Sunda.
“Yang saya hormati, saya cintai seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada, wabil khusus utama dan pertama sekali, yaitu keluarga besar, saudara-saudara khususnya juga orang-orang Sunda di mana pun berada. Pada kesempatan ini secara resmi, saya merasa berkewajiban untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terkait ucapan saya saat streaming di Surabaya waktu tiga hari lalu,” kata Resbob.
Ia mengaku tidak pernah memiliki konflik dengan masyarakat Sunda, bahkan dibesarkan oleh keluarga dan tokoh berlatar Sunda. Namun ia tetap mengakui kesalahannya.
“Meskipun tidak didasari, saya sadar ucapan tersebut adalah hal yang sangat sensitif dan tidak ada alasan pembenaran terhadap hal itu, hal itu diluar kesadaran saya yang mengakibatkan ini adalah kecelakaan murni, oleh karenanya sekali lagi izinkan saya mohon maaf dunia akhirat lahir batin yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya mudah-mudahan saya mendapatkan maaf semua warga keturunan orang Sunda dimanapun berada,” tutup Adimas.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, turut bereaksi keras. Ia menyebut pernyataan Resbob sangat berbahaya dan harus diproses hukum.
“Ini sudah SARA, saya ingin kepolisian segera menangkapnya. Ini berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. Proses hukum agar jera, sehingga tidak ada lagi yang menghina suku mana pun,” kata Erwan.
Ia mengingatkan pentingnya saling menghormati dalam keberagaman. Secara pribadi, Erwan juga mengaku sangat tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan Adimas.
“Saya yang terlahir dari Suku Sunda, sangat terhina dan marah. Tapi kita enggak boleh dendam ke sukunya,” ucapnya.







