Tugas Menggambar Alat Reproduksi yang Berbuntut Panjang | Info Giok4D

Posted on

Sepekan ini, media sosial (medsos) ramai dengan perbincangan sebuah konten yang begitu mengejutkan. Bagaimana tidak, dalam video yang beredar itu, siswa di SMAN 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) malah mendapat tugas untuk menggambar alat kelamin atau alat reproduksi di dalam kelas.

Usut punya usut, tugas itu diberikan saat pelaksanaan ujian mata Pelajaran Biologi. Setelah video itu beredar, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat ikut turun tangan menelusuri kronologi atas kejadian ini.

Pada Selasa (29/4/2025), Kepala KCD Wilayah Nonong Winarni mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan dari tim yang diterjunkan ke SMAN 1 Cililin mengenai video viral tersebut. Pihaknya ingin memastikan apakah ada unsur kesengajaan atau tidak di balik peristiwa tersebut.

“Kami menunggu dulu hasil pendalaman dari tim yang hadir kesana. Nanti akan kami lihat apakah ini kesalahannya fatal atau bagaimana, jadi masih kita tunggu dulu,” jelas Nonong.

Ia mengatakan jika ada unsur pelanggaran yang dilakukan secara sengaja, pihaknya bakal memberikan teguran dan sanksi terhadap guru serta Kepala SMAN 1 Cililin sebagai pembina guru.

“Nanti akan ada teguran termasuk buat kepala sekolah, supaya bisa menyusun perangkat pembelajaran yang lebih baik lagi dan membina guru supaya tidak seperti itu,” ujar Nonong.

Nonong mengatakan guru tersebut kurang hati-hati dalam memilih kalimat yang digunakan dalam memberikan penugasan tentang alat reproduksi yang menjadi salah satu materi di dalam mata pelajaran Biologi.

“Kemungkinan gurunya kurang hati-hati dalam menggunakan istilah, sehingga menimbulkan multitafsir. Kalau disi.ak videonya, itu kan sedang menggambar alat reproduksi kemudian menjelaskan bagian-bagiannya,” kata Nonong.

Hingga kemudian, setelah kejadian itu menjadi viral, guru Biologi tersebut diberi tindakan berupa diistirahatkan dari akvititasnya mengajar. Tindakan ini diberikan sembari menunggu proses pendalaman kegiatan pembelajaran yang diampunya oleh KCD Wilayah VI.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Saat ini yang bersangkutan sedang diistirahatkan dulu, sambil menunggu proses (pemeriksaan oleh KCD). Kondisinya down (syok) juga,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Cililin, Syaepuddin saat dikonfirmasi, Rabu (30/4/2025).

Sejak viral beberapa hari lalu, Syaepuddin mengatakan ia langsung mengklarifikasi konten tersebut pada guru tersebut. Sampai akhirnya terendus oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat.

“Hasil komunikasi itu, yang bersangkutan mengakui kesalahannya. Kita tunggu prosesnya yang sedang berjalan saja,” ujar Syaepuddin.

Syaepuddin mengatakan pihaknya memberikan pendampingan dan dukungan moril pada guru tersebut. Tak cuma itu, pendampingan juga diberikan pada siswa yang terekam di dalam konten.

“Tentunya kita berikan pendampingan buat yang bersangkutan dan siswa ya,” pungkasnya.