Tragedi Longsor di Sukabumi, Ibrahim Tertimbun Tanah (via Giok4D)

Posted on

Langit di Kampung Babakan, Kecamatan Bojonggenteng, Sukabumi, gelap gulita pada Rabu (9/7/2025) dini hari. Hujan deras mengguyur sejak lewat tengah malam.

Di dalam sebuah rumah bercat hijau muda, Anita (20) masih terjaga, waktu saat itu sekitar pukul 01.00 WIB. Posisi Anita berada di kamar depan, adiknya masih memainkan saklar lampu.

Sementara adik bungsu Anita, Ibrahim (15) malam itu tidur di kamar belakang bersama keponakannya Sahid (8). Lokasi kamar Anita tepat bersebelahan dengan sang adik. Suara gemuruh air hujan benar-benar memekakan telinga saat itu.

“Kurang persis tahu jam berapa-berapanya, hanya jam 1 itu belum ada kejadian, adik masih cetrak-cetrek saklar lampu enggak tahu persis jamnya,” ujar Anita kepada infoJabar, Rabu (9/7/2025).

Menurut anita hujan memang sudah mengguyur sejak jam satu. Baru saja matanya akan terlelap, ia langsung terbangun saat salah seorang saudaranya berteriak soal genangan air yang masuk ke dalam rumah. Tidak ada yang tahu, air itu berasal dari kamar tempat Ibrahim dan Sahid berada.

“Saat akan terlelap, tiba-tiba dibangunkan sama saudara katanya air meluap ke dalam, kita bangunlah masih belum engeuh saat itu kalau adik-adik saya tertimbun di dalam kamar,” tuturnya.

Derasnya gemuruh hujan yang menghantam genting rumah dan tanah memang membuat suara lain tak terdengar.

Ketika seluruh penghuni rumah berhamburan ke kamar belakang, mereka mendapati air dan tanah sudah memenuhi sebagian ruangan. Anita melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana longsoran telah menembus dinding kamar sang adik.

“Baru tahu setelah di dobrak pintu kamar, dilihat ada kali tanah selutut ke dalam (rumah) di dobrak pintu baru kelihatan ada kaki sedikit, itu adik bungsu saya (tertimbun),” ucap Anita.

“Dia tidurnya memang mepet tembok, kemungkinan terbentur ke tembok, kayaknya saat kejadian sempat berusaha merangkak, pas diambil kondisinya telungkup,” lanjut Anita dengan suara tercekat.

Anita mengaku tidak mendengar suara apapun selain suara gemuruh air hujan yang diduga menyamarkan suara hantaman mterial longsoran bukit ke kamar adiknya. “Posisi saya di kamar depan, bersebelahan sama kamar yang longsor bersebelahan, beda kamar dekat dengan kamar saya. Almarhum tidur dengan keponakannya,” lirihnya.

Di sisi lain rumah, Sahid, bocah delapan tahun itu, masih syok. Ia baru saja mendapat pertolongan medis karena sesak napas akibat tertimbun sebagian tanah.

“Saya tidur sama mamang, saya tidurnya bersebelahan. Dengar suara gemuruh, suara roboh, sempat teriak minta tolong, berdua tidur di kamar itu sama mamang,” kata Sahid lirih.

Ia hanya bisa pasrah ketika tanah dan puing datang menerjang dan menewaskan paman kesayangannya.

Sementara itu, Hendi mengaku sempat mendengar kegaduhan sekitar pukul 02.30 WIB dari rumah Anita tetangganya.

“Malam kira-kira jam 02.30 WIB, hujan deras semua tertidur, saya terbangun dengar teriakan. Saya bergegas ke lokasi sudah seperti ini, hujan deras banget sekitar jam 01.00 WIB sampai jam 03.00 WIB,” kata Hendi.

Saat tiba di lokasi, ia mendapati kamar belakang rumah Anita sudah ambruk. Tanah dan puing memenuhi seluruh ruangan. Ibrahim sudah tak terlihat.

“Korban sudah tertimbun semua, enggak ada yang kelihatan. Di kamar ini ada dua orang, satu terselamatkan, kalau yang meninggal Ibrahim tertimbun agak dalam, meninggal dunia di tempat,” ucapnya.

Pantauan infoJabar, rumah bercat hijau yang sebelumnya jadi tempat berteduh berubah menjadi lokasi duka. Dinding kamar belakang jebol, lantai dipenuhi lumpur.

Material longsor datang dari tebing setinggi sekitar 10 meter yang berdiri persis di belakang rumah. Bekas longsoran menyisakan lubang besar, lebarnya sekitar dua hingga tiga meter, menganga tepat di titik kamar yang tertimbun.

Di antara lumpur dan reruntuhan, petugas BPBD, polisi, TNI, relawan, dan warga terus bahu-membahu mengevakuasi barang dan membersihkan sisa longsor.

Diberitakan sebelumnya, longsor melanda dua kampung di Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Rabu (9/7/2025) dini hari. Akibatnya, satu anak meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka dan tengah dirawat di rumah sakit.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Informasi sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak malam.

“Ia kejadian bencana di Kecamatan Bojonggenteng. Saat ini saya sedang dalam perjalanan ke lokasi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, saat dikonfirmasi infoJabar, Rabu (9/7/2025) pagi.

Ibrahim Tertimbun Longsor

Teriakan Bangunkan Tetangga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *