Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan sejumlah hal yang perlu menjadi prioritas utama bagi Kota Cirebon agar mampu menarik lebih banyak wisatawan. Menurutnya, penataan infrastruktur secara menyeluruh hingga penataan kawasan sungai merupakan salah satu kunci untuk menjadikan Cirebon lebih menarik bagi para wisatawan.
Hal tersebut disampaikan oleh Dedi Mulyadi usai menghadiri rapat paripurna Hari Jadi ke-598 Cirebon yang digelar di gedung DPRD, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Sabtu (28/6).
“Karena kota itu jalannya harus pada mulus, trotoarnya artistik dan tertata. Nanti saya bantu dengan tim arsitek saya, agar desain PJU-nya tertata dengan baik,” kata Dedi Mulyadi.
Selain itu, menurutnya, penataan aliran sungai di Kota Cirebon juga perlu menjadi perhatian, termasuk penataan para pedagang yang berjualan di sempadan sungai. “Daerah aliran sungainya harus bersih. Nanti pedagang-pedagangnya ditata dan ditempatkan secara baik,” kata Dedi di Kota Cirebon, Sabtu (28/6/2025).
Kemudian, menurutnya, Kota Cirebon juga perlu memperkuat identitasnya lewat penggunaan pakaian adat dan musik tradisional khas daerah setempat. Dalam hal ini, ia mendorong agar para pedagang di Kota Cirebon dapat menggunakan pakaian adat di hari-hari tertentu.
“Biar punya khas, para pedagang di Cirebon pada hari apa gitu pakai pakaian khas Cirebon, baik laki-laki maupun perempuannya. Termasuk yang di hotel-hotel,” kata dia.
“Kemudian yang di hotel-hotel harus ada gamelan khas Cirebon. Jadi ketika masuk ke hotel itu seperti di Bali. Begitu masuk ke hotel, oh iya ini Cirebon. Nah ini harus dibuat seperti itu,” kata dia.
Dedi Mulyadi meyakini apabila Kota Cirebon mampu menampilkan estetika, bukan hal mustahil daerah ini akan menjadi tujuan favorit bagi para wisatawan. “Kalau kotanya bersih, indah, kemudian memiliki estetika yang tinggi, saya yakin Kota Cirebon akan penuh dengan kunjungan orang dalam setiap minggu. Karena aksesnya dekat sekali dengan Tol,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyatakan akan berusaha menindaklanjuti arahan dari gubernur jabar. Salah satu langkah yang akan diambil adalah penataan kawasan sungai, termasuk Sungai Sukalila.
Edo menyatakan akan menertibkan para pedagang yang ada di sempadan sungai Sukalila. “Yang di Sukalila itu nanti kita akan bongkar. Karena di sempadan sungai tidak boleh ada bangunan,” kata dia.
Sebelumnya, sebagai solusi Edo mengatakan bahwa pihaknya akan merelokasi para pedagang yang ada di kawasan Sukalila ke Pasar Pagi.