Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menerima kunjungan Tim Visitasi Makuta Binokasih Provinsi Jawa Barat di Ruang VIP Pendopo, Jumat (14/11/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian penilaian Anugerah Makuta Binokasih, program inovatif dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong penataan kota dan kabupaten di seluruh wilayah Jawa Barat.
Makuta Binokasih sendiri merupakan ajang penghargaan yang bertujuan mencari dan memberi apresiasi kepada kota/kabupaten yang berhasil menjadi kota tertata, terbersih, terindah, dan paling estetik. Namun lebih dari itu, program ini menjadi pendorong nyata bagi para kepala daerah untuk terus berinovasi dalam menata wilayahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Herdiat menegaskan keberhasilan Ciamis dalam menjaga kebersihan lingkungan tidak bertumpu pada teknologi canggih, melainkan pada kebiasaan dan partisipasi aktif warganya.
“Ciamis tidak memiliki teknologi canggih terkait pengelolaan sampah. Namun kami selalu mengajak dan memotivasi masyarakat di setiap kesempatan,” ujar Herdiat.
Ia menjelaskan, budaya kebersihan sudah mengakar kuat di tengah masyarakat Ciamis. Salah satunya melalui kegiatan Jumsih (Jumat Bersih), sebuah gerakan rutin bersih-bersih yang dilaksanakan setiap minggu. Meski anggaran terbatas, Herdiat menegaskan bahwa semangat kebersamaan menjadi kunci utama.
“Jika mengandalkan anggaran, kami tidak punya. Kami hanya punya keinginan dan semangat yang kuat bersama masyarakat,” tambahnya.
Bupati juga memaparkan hampir seluruh desa di Ciamis telah memiliki bank sampah masing-masing. Masyarakat mampu memilah sampah langsung dari rumah, sebuah langkah yang menjadi program prioritas Pemkab Ciamis dalam tata kelola sampah.
Perwakilan tim visitasi yang juga Kepala Dinas LH Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kabupaten Ciamis atas berbagai capaian dalam pengelolaan lingkungan.
“Kami sangat mengapresiasi bagaimana Ciamis mampu mengelola sampah dari hulu, sesuatu yang banyak daerah lain belum mampu,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa keunikan masyarakat Ciamis terletak pada kebiasaan mereka yang sudah menjadikan kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari gaya hidup.
“Yang mahal dari masyarakat Ciamis adalah kebiasaan mereka menjaga kebersihan. Jika semua daerah memiliki masyarakat dengan kesadaran seperti ini, tidak akan ada surat keputusan menteri tentang darurat sampah,” ujarnya.
Ai Saadiyah juga menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kepemimpinan Bupati Ciamis.
“Semua ini tidak akan terjadi tanpa leadership yang kuat dari kepala daerah. Bupati Ciamis memiliki kepemimpinan yang luar biasa,” tegasnya.
Kunjungan tim visitasi Makuta Binokasih ini diharapkan dapat semakin memacu Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam membangun tata kelola lingkungan yang lebih baik. Dengan mengandalkan gotong royong masyarakat serta kepemimpinan yang visioner, Ciamis menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, tertata, dan berkelanjutan.
