Sejumlah warga di berbagai wilayah di Sukabumi dilanda rasa cemas setelah muncul fenomena “ketukan pintu” misterius yang terdengar pada tengah malam.
Suara itu dilaporkan muncul di beberapa wilayah, namun hingga kini belum diketahui sumber maupun penyebabnya.
Informasi soal ketukan muncul di media sosial. Beberapa akun warga menuliskan peringatan agar tetangga waspada, terutama di kawasan Cibereum kemudian Sukaraja.
Fenomena ini salah satunya dirasakan di Kampung Pasir Muncang, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja. Ketua RT setempat, Sastra Gunawan, mengaku mendengar sendiri suara aneh di sekitar rumahnya.
“Saya kan lagi di luar, pulang sekitar pukul 01.00 WIB, di rumah sudah pada bangun. Anak sudah bangun sama neneknya, saya tanya kenapa, ada yang ngetuk-ngetuk pintu katanya,” ujar Sastra.
Ia menambahkan sebelumnya terdengar bunyi lain yang tidak biasa.
“Tapi sebelumnya di luar, waktu saya di luar, kan saya lagi belanja bahan makanan, pas dibawa murudul (berserakan), saya lagi beberes di luar itu terdengar suara beberebetan (berderetan) seperti suara petasan tapi dibarengi suara helikopter apa drone gitu, tapi mirip drone yang terdengar sama saya itu,” ucapnya.
Menurut Sastra, suara ketukan itu kemungkinan bukan berasal dari pintu.
“Suara dug dug dug gitu ada rekamannya, cuma kayanya bukan kena pintu, kemungkinan suara-suara speaker di atas, saking kenceng posisinya malam dikira kena pintu yang terdengar sama saya gitu,” katanya.
Unggahan percakapan warga yang tersebar di Facebook dan WhatsApp menunjukkan keresahan yang sama. Ada warga yang menyebut suara terdengar seperti pistol, sementara lainnya menilai suara itu mirip orang menggedor pintu.
Pesan berantai lain bahkan berisi peringatan agar warga tidak sembarangan membuka pintu tengah malam. “Kalau tengah malam ada yang ngedor-gedor pintu jangan sembarangan buka pintu (kecuali orang kenal),” demikian isi pesan yang beredar.
Fenomena ini memicu beragam spekulasi. Ada yang mengaitkannya dengan isu mistis, ada pula yang menduga ulah orang iseng. Namun bagi warga, kepastian dari aparat lebih penting untuk meredam kecemasan.
“Yang pasti terdengar sama saya di sini di kampung saya. Malam sekitar pukul 12 malam, di warga juga rame di grup. Tidak langsung melapor, cuma di grup banyak screenshot, video,” ujar Sastra menegaskan.