Teriakan Terakhir Puji Sebelum Tewas Tertimbun Longsor Gunung Kuda

Posted on

Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Puji Siswanto (50), salah satu korban longsor tambang batu di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. Jenazah Puji tiba di rumah duka di Desa Parungjaya, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

Isak tangis keluarga mengiringi kedatangan jenazah. Puji dimakamkan sekitar pukul 19.45 WIB di TPU setempat setelah disalatkan.

Menurut keluarga korban, Ema Setia Laksana, almarhum telah bekerja sebagai kernet beko di area tambang itu selama kurang lebih tiga tahun. “Sudah tiga tahunan kerja di sana. Biasanya berangkat jam lima pagi dari sini, pulang pergi tiap hari,” kata Ema saat ditemui di rumah duka.

Ema menyampaikan, pada hari kejadian Puji berangkat seperti biasa tanpa menunjukkan firasat apa pun. Namun sebelum kejadian, saat Puji sedang membantu menyiapkan alat berat dan berkoordinasi dengan operator ia telah melihat tanda-tanda akan terjadi longsor.

Puji sempat berteriak memperingatkan rekan-rekannya untuk menyelamatkan diri. “Katanya sempat teriak ‘larii’ ke temannya. Tapi pas dia mau lari, nabrak mobil, jatuh mungkin. Gak sempat lari karena kejadian begitu cepat,” ujar Ema saat menceritakan.

Puji ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa empat hari setelah kejadian. Ia ditemukan berada di bawah bucket (alat keruk) saat tertimpa material longsoran, yang kemungkinan besar menyelamatkan tubuhnya dari kerusakan parah.

“Keluarga sudah bolak-balik cari ke lokasi sejak dapat kabar ada longsor. Baru siang tadi ada kabar bahwa jenazah Puji ditemukan, dikenali dari fotokopi KTP di sakunya,” jelas Ema.

Selama empat hari masa pencarian, keluarga tak henti menggelar doa dan tahlilan, baik di rumah maupun di lokasi kejadian. “Ya setiap hari nangis. Tapi pas jenazah datang, sudah nggak bisa nangis lagi. Alhamdulillah sudah ketemu,” ucap Ema.

Di sisi lain, Puji diketahui memiliki dua anak perempuan. Anak pertamanya sudah bekerja, sementara anak bungsunya masih duduk di bangku kelas satu SMP.

Terkait masa depan anak-anak almarhum, keluarga mengaku belum sempat memikirkan lebih jauh. Namun mereka bersyukur atas adanya perhatian dari pihak pemerintah.

“Kita sudah dengar sendiri dari KDM (Kang Dedi Mulyadi/Gubernur Jabar), katanya nanti ada jaminan pendidikan sampai perguruan tinggi. Kami sebagai keluarga alhamdulillah,” ujar Ema.

Sementara itu, data terakhir yang diterima infoJabar pada Senin (2/6/2025), Tim SAR gabungan menemukan jenazah dua korban dari insiden longsor tambang Gunung Kuda di Kabupaten Cirebon. Dua korban yang ditemukan tewas ini diketahui bernama Sudiono dan Puji Siswanto.

Dengan ditemukan dua korban, saat ini ada 4 orang masih dilaporkan hilang. 21 dinyatakan tewas dan 7 lainnya luka-luka.

Doa dan Harapan Keluarga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *