Masa depan Alejandro Garnacho di Manchester United berada dalam ketidakpastian usai final Liga Europa 2024/2025. Rasa frustrasi pemain muda asal Argentina tersebut atas keputusan pelatih membuat peluang hengkangnya di bursa transfer musim panas semakin terbuka lebar.
Dalam laga final yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao, MU kalah tipis 0-1 dari Tottenham Hotspur. Garnacho hanya tampil selama 20 menit terakhir, sebuah keputusan yang kabarnya membuatnya kecewa berat terhadap pelatih Ruben Amorim.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Menurut laporan ESPN, yang mengutip sejumlah sumber internal klub, perwakilan Garnacho akan mengadakan pertemuan dengan manajemen MU dalam beberapa hari ke depan. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas masa depan sang pemain di Old Trafford.
Garnacho dikabarkan sangat kesal dengan susunan pemain pilihan Amorim pada laga final, yang membuatnya tersisih dari starting XI. Situasi tersebut memperburuk suasana hati sang winger dan meningkatkan potensi kepergiannya.
MU sendiri, dalam laporan yang sama, disebut siap mempertimbangkan penjualan Garnacho apabila ada tawaran yang dianggap realistis. Faktor keuangan klub juga menjadi latar belakang penting dalam mempertimbangkan keputusan tersebut.
Pada bursa transfer Januari lalu, klub Serie A, Napoli, sempat dilaporkan mengajukan penawaran untuk mendatangkan Garnacho. Selain itu, Chelsea juga termasuk di antara klub Inggris yang menunjukkan ketertarikan. Kini, kabarnya ketertarikan itu datang pula dari sejumlah klub Liga Arab Saudi.
Perwakilan Garnacho meyakini bahwa minat terhadap pemain berusia 19 tahun itu akan meningkat pada musim panas ini, baik dari Premier League maupun liga lain di luar Eropa.
Kekalahan di final Liga Europa turut menggagalkan Manchester United lolos ke Liga Champions, yang berpotensi membuat klub kehilangan pendapatan sekitar £100 juta. Situasi ini menambah tekanan pada manajemen untuk menyeimbangkan neraca keuangan, terutama menyangkut aturan Profit and Sustainability Regulation (PSR).
Alejandro Garnacho termasuk pemain lulusan akademi, sehingga jika dijual, hasilnya dapat dicatat sebagai keuntungan penuh dalam pembukuan PSR. Ini membuat sang pemain menjadi salah satu aset potensial untuk memperkuat keuangan klub dan mendukung rencana Ruben Amorim dalam membangun ulang skuad.
Artikel ini telah tayang di .