Teja Paku Alam Kembali Jadi Tembok Utama Persib Bandung

Posted on

Musim 2025/26 menjadi panggung kebangkitan bagi Teja Paku Alam. Setelah dua musim terakhir lebih banyak menjadi pelapis, kiper berusia 31 tahun itu kini kembali berdiri tegak di bawah mistar gawang Persib Bandung sebagai pilihan utama.

Dalam skuad Persib musim ini, Teja punya pesaing yakni penjaga gawang asal Wales, Adam Przybek. Tapi Teja tetap mampu membuktikan dirinya layak mendapat kepercayaan pelatih Bojan Hodak. Performa stabil dan pengalaman panjang membuat Teja tampil meyakinkan di setiap laga Super League maupun AFC Champions League Two.

Musim ini, Teja telah mencatat 11 penampilan dengan total 990 menit bermain, terdiri dari 7 laga di Super League dan 3 di ajang Asia dan hanya sekali absen. Catatan itu menandai kembalinya Teja sebagai sosok penting di lini pertahanan Maung Bandung.

Dua musim terakhir bukan masa mudah bagi Teja. Sejak kedatangan penjaga gawang asal Filipina, Kevin Ray Mendoza di musim 2023/24, posisi utamanya tergeser dan ia hanya tampil di beberapa laga.

Puncaknya di musim 2024/25 kemarin, Teja hanya bermain 7 kali, sementara Kevin sebanyak 27 laga. Meski ikut berperan mengantar Persib juara dua musim berturut-turut, menjadi pemain pelapis tentu bukan hal yang diinginkan kiper berdarah Minang ini.

Namun perubahan komposisi skuad musim ini membuka peluang baru. Adam Przybek yang datang dengan status pemain asing sempat digadang jadi kiper utama, tetapi faktor kebugaran dan adaptasi membuat peluang itu berpindah tangan.

Pelatih Hodak lalu memutuskan memberi kepercayaan penuh kepada Teja, dan hasilnya tak mengecewakan. Dalam sejumlah pertandingan terakhir, Teja tampil solid, melakukan beberapa penyelamatan krusial yang membantu Persib mengamankan poin penting.

Kebangkitan Teja mendapat sorotan dari Anwar Sanusi, legenda Persib yang menjadi bagian tim juara Liga Indonesia 1994/1995 dan pelatih kiper saat Persib menjuarai Liga Super Indonesia 2014. Menurutnya, keputusan Hodak memberi kepercayaan kepada Teja merupakan langkah logis berdasarkan kebutuhan tim.

“Mungkin musim kemarin memang Bojan sudah memplot kiper pertama Kevin ya dan secara performa bagus sehingga cukup sulit bagi Teja menembus tim utama kecuali di pertandingan tertentu,” ujar Anwar saat dihubungi infoJabar, Selasa (28/10/2025).

Ia juga menilai kondisi Adam Przybek turut berpengaruh terhadap pilihan pelatih. Anwar menyoroti kualitas Adam yang menurutnya di luar ekspektasi awal saat didatangkan. Sejauh ini, Adam baru 1 pertandingan.

“Sekarang sebenarnya Bojan juga sudah mendatangkan kiper asing, tapi saya gak tahu kondisinya seperti apa, kabarnya cedera kan ya atau mungkin ekspektasinya tidak sesuai harapan sehingga pilihannya jatuh di Teja,” ucapnya.

“Jadi kebutuhannya untuk saat ini memang Bojan memilih Teja karena memang Adam itu dari awal dia bermasalah ya kayaknya, apakah kebugaran atau cedera saya gak tahu ya,” lanjutnya.

Anwar menilai, performa Teja sejauh ini sudah memenuhi ekspektasi pelatih dan kebutuhan tim.

“Dalam beberapa penampilan, Teja memenuhi harapan Bojan. Sampai saat ini ya, harapan Bojan terhadap Teja itu terpenuhi dan sesuai yang diharapkan,” katanya.

Anwar menilai, performa Teja musim ini menunjukkan kematangan. Ia lebih tenang dalam membaca arah bola, berani keluar dari garis gawang untuk mengamankan umpan silang, dan komunikatif dengan barisan belakang.

“Memang Teja itu kiper bagus, di Sriwijaya kemudian ke sini dan kiper bagus. Cuma kemarin ada kiper yang memang lebih dibutuhkan tim sehingga posisinya belum bisa memenuhi untuk starting. Dan sekarang kan kebutuhan untuk penjaga gawang sudah bisa terpenuhi oleh Teja Paku Alam,” pungkasnya.

Dari Pelapis ke Pilihan Utama

Analisis dari Legenda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *