Tata Cara dan Doa Sholat Jenazah untuk Laki-laki & Perempuan - Giok4D

Posted on

Sholat jenazah adalah ibadah khusus mendoakan jenazah (orang yang meninggal) bagi umat Islam. Sholat ini dilaksanakan untuk muslim/muslimah yang telah wafat, baik dewasa maupun anak-anak. Dari segi hukum syariat, sholat jenazah termasuk fardhu kifayah. Artinya, bila sudah dilaksanakan oleh sebagian kaum Muslimin, kewajiban itu gugur bagi yang lain. Namun jika tidak ada yang melaksanakannya, seluruh umat Islam berdosa.

Kewajiban untuk melaksanakan sholat jenazah ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW. Diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah yang berkata:

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كان يُؤتى بالرجلِ الميتِ ، عليه الدين . فيسأل ( هل ترك لدَينه من قضاءٍ ؟ ) فإن حدث أنه ترك وفاءً صلَّى عليه . وإلا قال ( صلُّوا على صاحبِكم)

Artinya: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah didatangkan kepada beliau jenazah seorang lelaki. Lelaki tersebut masih memiliki hutang. Maka beliau bertanya: ‘Apakah ia memiliki harta peninggalan untuk melunasi hutangnya?’. Jika ada yang menyampaikan bahwa orang tersebut memiliki harta peninggalan untuk melunasi hutangnya, maka Nabi pun menyolatkannya. Jika tidak ada, maka beliau bersabda: ‘Shalatkanlah saudara kalian’.”

Sholat jenazah termasuk satu rangkaian pengurusan jenazah (berikut memandikan, mengkafani, mengubur), dan disyariatkan untuk Muslim yang meninggal dalam keadaan beriman.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Pelaksanaan sholat jenazah berbeda dengan sholat pada umumnya karena tidak disertai rukuk dan sujud serta tidak ada azan dan iqamah. Selain itu terdapat perbedaan bacaan untuk jenazah laki-laki serta perempuan.

Dilansir NU Online, sholat jenazah dilakukan berdiri (bagi yang mampu) dan berjamaah di belakang imam seperti sholat berjamaah biasa. Berikut tata cara dan doanya:

Imam berdiri di depan mayit (jenazah). Jenazah laki-laki, posisi imam sejajar dengan kepala jenazah, sedangkan jenazah perempuan posisi imam sejajar dengan pinggang atau pusar jenazah. Makmum berbaris rapi di belakang imam membentuk shaf seperti sholat berjamaah. Jika tidak mampu berdiri untuk makmum (misalnya sakit), sholat jenazah bisa dilakukan duduk.

Niat di dalam hati (tidak wajib diucapkan). Ucapan niat jika dilafalkan

أُصَلَّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَات فَرْضُ كِفَايَةِ إماما/مَأْمُوماً لله تَعَالَى

Ushallii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya : “Aku berniat shalat untuk mayat (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

أُصَلَّى عَلَى هَذا الْمَيِّت أَرْبَعَ تَكْبِيرَات فَرْضُ كِفَايَةِ إماما/مَأْمُوماً لله تَعَالَى

Ushallii ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiiratin fardhu kifaayati imaaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya : “Aku berniat shalat untuk mayat (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah (sebagai) imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

Setelah takbir pertama, jemaah membaca surah Al-Fatihah tanpa membaca doa yang lainnya. Berikut bacaannya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan takbir kedua. Kemudian membaca selawat Nabi SAW sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ

Allahumma shalli ‘alaa muhammadin.

Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”.

Namun, lebih sempurna lagi apabila membaca selawat berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ .

Allaahumma shalli ‘alaa muhammadin wa alaa aali muhammadin kamaa shallaita ‘alaa ibraa- hiima wa’alaa aali ibraahiima wabaarik ‘alaa muhammadin wa’alaa aali muhammadin kamaa baarakta ‘alaa ibraahiima wa’alaa aali ibraa- hiima fil ‘aalamiina innaka hamiidum majidun.

Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Di seluruh alam ini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.

Usai takbir ketiga Muslim membaca doa di bawah ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسَعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجِ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَفِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu wa aghsilhu bimaa-in wa tsaljin walbaradin wa naqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairon min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaa ban naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan dan ampunilah dosanya, muliakanlah tempat tinggalnya dan lapangkanlah tempat keluarnya, sucikanlah ia dengan air, es, dan embun, serta bersihkanlah ia dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana Engkau telah membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti baginya tempat yang lebih baik dari tempatnya yang terdahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga semula, pasangan yang lebih baik dari pasangan semula, serta lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.” (HR Muslim dari Auf bin Malik).

Catatan: untuk doa yang dibaca هُ (hu) diganti dengan هَا (ha) apabila jenazah perempuan.

Usai takbir keempat kemudian membaca doa ini:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ .

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa walahu.

Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia”.

Adapun bacaan yang lebih sempurna jika dibaca sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرُ مَنَا أَجْرُهُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلَّا لِلَّذِينَ امَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيمٌ .

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa walahu wali ikhwaaninal ladziina sabaquuna bil iimaani walaa taj’al fii quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu rabbanaa innaka ra’qu fur rahiimun.

Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya dan ampunilah kami dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman, dan janganlah Engkau menjadi- kan unek-unek/gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Catatan: untuk doa yang dibaca هُ (hu) diganti dengan هَا (ha) apabila jenazah perempuan.

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Artinya: “Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT.”

Tata Cara dan Doa Sholat Jenazah untuk Laki-laki dan Perempuan

1. Berdiri di Barisan Jamaah

2. Membaca Niat Sholat Jenazah

3. Takbir Pertama (Membaca Surat Al-Fatihah)

4. Takbir Kedua (Membaca Sholawat Kepada Nabi SAW)

5. Takbir Ketiga (Doa untuk Jenazah)

6. Takbir Keempat (Doa untuk jenazah dan kaum Muslimin)

7. Salam dengan Menghadap Kanan Lalu Kiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *