Senin (15/4/2025) pagi pukul 09.00 WIB, di Pantai Pangandaran digegerkan dengan penemuan tas hitam yang terseret ombak ke tepi pesisir. Diketahui pagi tadi kondisi ombak pancaroba atau arus pasang.
Tas selendang hitam itu ditemukan anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran. Tas yang diduga milik wisatawan itu berisi dompet dan perlengkapan pribadi.
Saat dibuka, dompetnya ditemukan identitas diri bernama Rini Indriani, 51 tahun, warga Baladewa Gang II No 118 A Desa Pajajaran, Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Mengetahui hal tersebut, salah satu anggota Balawista langsung mengumumkan berita kehilangan melalui pengeras suara di 5 pos Pantai Pangandaran.
Rupanya informasi kehilangan itu pun disebar di grup WhatsApp. Sehingga, sampailah ke telinga keluarga pemilik dompet tersebut.
Ketua Kelompok Perahu Pesiar Pangandaran, Miswan mengaku mendapatkan laporan orang hilang pada Senin. Miswan Ketua Kelompok Perahu Pesiar Pangandaran (YP3) mengatakan, bahwa dirinya mendapatkan laporan ada orang hilang di Pantai Pangandaran pada Senin (13/4/2025) pukul 09.00 WIB pagi.
“Saya mendapatkan laporan orang hilang itu kemarin di pinggir pantai dekat perahu. Dari identitas yang memang sama dengan informasi yang disampaikan di grup WA,” ucap Miswan, Selasa (15/4/2025).
Menurutnya, pihaknya langsung turut melaporkan juga ke tim SAR Barakuda, pelaku wisata perahu, snorkeling dan nelayan.
“Hanya saja kami kesulitan, karena tidak mengetahui ciri-ciri ibu yang tasnya ditemukan itu, menggunakan pakaian seperti apa. Hanya berdasarkan KTP yang ditemukan di dalam dompetnya,” ujar Miswan.
Pihaknya juga belum bisa menyatakan bahwa korban hilang akibat kecelakaan laut, bahkan dirinya mengetahui dari pihak penginapan katanya Rini ingin ketemu temannya, karena barang-barang berupa pakaian masih ditinggal di kamar tempat ia menginap. “Tapi si ibu tersebut belum melakukan check out dan baru membayar uang muka,” kata Miswan.
Sementara itu, kabar orang hilang di Pangandaran terdengar ke pihak keluarganya di Bandung. Kemudian putri dari ibu yang ditemukan identitasnya itu datang ke Pangandaran.
Saat ditemui di Pantai Pangandaran, Indri Indrawati mengaku sebagai putri pertamanya. Ia pun membenarkan, bahwa tas berikut isi merupakan milik ibunya yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Kata dia, dirinya tidak mengetahui kalau ibunya pergi ke Pangandaran. “Soalnya saat ibu saya pergi dari rumah tidak pamit dulu. Cuma pamitan adik saya yang paling kecil,” ujarnya.
Bahkan, Indri mengaku terakhir melihat status WhatsApp ibunya bertuliskan ‘ketemu pertama di Bromo, lanjut silaturahmi di Pangandaran’ berikut foto berlatar pantai. Menurut dia, ibunya bekerja di sebuah perusahaan garmen di Bandung. “Semoga ibu cepat ditemukan,” ucapnya.
Kendati demikian, kata dia, ibunya tersebut tidak sedang dalam masalah dengan keluarga atau siapapun. “Ibunya telah lama bercerai dengan ayah dan tinggal bersama satu rumah dengan kami,” ujarnya.
Kemudian Indri bersama adik dan pamannya langsung membuat laporan ke Polsek Pangandaran. Saat ini laporannya tengah ditindaklanjuti oleh pihak Unit Reskrim Polsek Pangandaran dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk pedagang pantai dan pemilik penginapan.
Kapolsek Pangandaran AKP Nandang Rokhmana mengatakan pihaknya telah menerima laporan dan pengaduan wisatawan hilang di Pantai Pangandaran. “Namun untuk kasus ini kami limpahkan ke Polres Pangandaran,” ucapnya melalui pesan WhatsApp.