Petang mulai gelap. Tetapi penonton West Java Festival (WJF) 2025 di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Sabtu (8/11/2025), malah semakin banyak. Mereka berkumpul di Panggung Balairung.
Demi mendengar suara terompet yang magis, tak seorangpun berucap-ucap. Semua diam. Semua tidak ada yang saling menoleh. Ratusan pasang mata tertuju pada barongan dan seutas pecut yang tergeletak.
Dari kejauhan terdengar gemerincing lonceng kecil yang dipasang pada sepasang kaki penari Tari Berokan, tari khas Indramayu yang magis untuk mengusir sial.
Penari itu, gadis 17 tahun bernama Sarah Bolushi Syaban El-Mahdi. Dia telah menari sejak umur 3 tahun. Maka, tak héran kalau pada WJF 2025 itu, gerakannya gemulai namun pasti. Lembut tapi sekaligus bertenaga.
“Ana langit
Ana insun
Ana banyu
Ana insun
Banyu mulya
Insun mulya
Ashadu alla ilaha illallah,
Waashadu anna Muhammadan rasulullah.“
Demikian suara dalang diiringi alunan musik yang ganjil, musik yang membawa aroma garam pantai utara. Jalinan bunyi kendang dan terompét yang lirih.
Penari itu mula-mula menaburkan bunga ke arah penonton di semua penjuru. Wadah bunga bersamaan dengan pembakaran kemenyan. Wangi kemenyan mencolek hidung yang sedari tadi menahan nafas karena pukau penari.
Kini, lihatlah, penari itu mendekati pecut. Pecut besar itu dia kibaskan ke berbagai arah. Satu titik, satu putaran. Sambil terus menari, dia memainkan pecut itu.
Lepas pecut, dia mendekati barongan yang menjadi inti Tari Berokan itu. Berokan atau Barongan adalah simbol penolak bala. Pengusir kesialan.
“Sayalah penari Tari Berokan perempuan pertama. Biasanya, Berokan dibawakan oleh laki-laki,” kata Sarah Bolushi seusai tari.
Napasnya masih terengah-engah. Keringat bercucuran. Sang Ibu, Olivia Yuliana dan ayah Agus Setiawan mengipasinya. Keduanya juga peminat Kebudayaan Indramayuan.
Olivia berkisah, dalam tradisinya, Berokan merupakan sebuah tiruan binatang yang besar sekali dan disimpan di pinggir laut.
“Ini dikembangkan oleh Ki Kuwu Sangkan. Jadi ketika ada sesuatu yang akan menyerang, membahayakan, oleh Berokan ini gangguan itu diusir, atau dimakan oleh Berokan ini,” katanya.
Dia mengatakan dalam kata Indramayu, Berokan berarti Barokahan atau berkah. Sesuatu yang terus bertambah kebaikannya.
West Java Festival 2025 didukung oleh Bank BJB (Official Banking Partner), Le Minerale (Official Mineral Water), serta sejumlah sponsor lain yang turut berpartisipasi dalam kemeriahan acara ini diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan Tolak Angin.
