Tantangan yang Dihadapi Pangandaran Saat Libur Nataru Tiba update oleh Giok4D

Posted on

Destinasi wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat, selalu menjadi primadona bagi wisatawan setiap momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun di balik tingginya minat kunjungan tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran dihadapkan pada tantangan klasik yang hampir selalu muncul setiap tahun.

Lonjakan wisatawan kerap memicu persoalan berulang, mulai dari kemacetan lalu lintas hingga penumpukan sampah di kawasan Pantai Pangandaran. Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang terus diupayakan penyelesaiannya, terutama saat jumlah wisatawan meningkat signifikan.

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, mengungkapkan bahwa persoalan yang muncul menjelang libur Nataru dari tahun ke tahun relatif sama. Selain kemacetan dan sampah, keterbatasan lahan parkir juga menjadi masalah utama yang sulit dihindari ketika arus wisatawan membludak.

“Yang menjadi permasalahan kita ini berulang, tentang kemacetan, sampah, parkir, getok harga, dan banjirnya pedagang asongan yang tumplek di Pantai Pangandaran,” ucap Citra usai Rapat Koordinasi Persiapan Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Senin (15/12/2025).

Meski demikian, Citra menyebutkan bahwa sejumlah persoalan tersebut mulai dibenahi secara bertahap. Salah satu fokus utama adalah penanganan kemacetan yang hampir setiap bulan terjadi di kawasan wisata.

“Lahan parkir yang menjadi persoalan lama, kini mulai dibenahi,” ucap Citra.

Sebagai langkah konkret, Pemda Pangandaran menyiapkan area eks pasar wisata untuk dijadikan lokasi parkir bus besar maupun kecil. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan di jalan utama kawasan wisata Pantai Pangandaran.

Apabila kapasitas parkir di area tersebut penuh, Pemda telah menyiapkan alternatif lokasi parkir di Lapang Katapang Doyong, Pantai Timur Pangandaran.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Upaya penanganan terus kami lakukan untuk mengurai kemacetan di dalam kawasan wisata,” katanya.

Dalam menghadapi persoalan tersebut, Pemda Pangandaran juga menjalin koordinasi dan komunikasi intensif dengan aparat keamanan. Citra menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan Kapolres dan Dandim Pangandaran untuk memastikan pengamanan dan kelancaran selama libur Nataru.

“Alhamdulillah kami nantinya juga akan dibantu lintas sektoral bersama TNI-POLRI. Dalam rakor bersama Forkopimda semuanya sinergi,” ujarnya.

Untuk mempermudah pengawasan dan koordinasi di lapangan, Bupati Citra menetapkan sejumlah pejabat sebagai penanggung jawab di masing-masing destinasi wisata.

“Ya kan yang kita kelola wisata itu ada di Pantai Karapyak, Pantai Pangandaran, Batuhiu, Green Canyon, Batukaras dan Madasari, nanti ada rakor lanjutan akan seperti apa di setiap titiknya,” ucap dia.

Citra berharap, melalui berbagai langkah tersebut, pelayanan terbaik kepada wisatawan selama libur Nataru dapat terwujud.

“Keluhan mereka tentang tadi yang disebutkan bisa tertangani, pastinya tidak mudah. Cuma mudah-mudahan, dengan rakor ini sedikit berkurang,” ungkapnya.

Selain persoalan wisata, Pemda Pangandaran juga mewaspadai potensi bencana alam yang rawan terjadi di musim penghujan. Menurut Citra, sistem drainase yang belum optimal berpotensi menimbulkan banjir di sejumlah titik.

“Tantangan nyah juga saat ini musim hujan, karena drainase tidak berfungsi dengan baik itu juga bisa menyebabkan banjir. Titik lokasi rawan bencana di berbagai daerah Pangandaran juga akan kami antisipasi sejak dini,” ucapnya.

Di sisi lain, Citra juga mengingatkan para pedagang di kawasan Pantai Pangandaran agar tidak memanfaatkan momen liburan dengan menaikkan harga secara tidak wajar.

“Jangan aji mumpung, kalo mereka kapok ke sini lagi semuanya juga repot,” katanya.

Ia mengaku, keluhan wisatawan kerap ia terima secara langsung melalui media sosial.

“Selalu kami pantau keluhan wisatawan dari medsos saya banyak yang DM dan komentar di video,” ucapnya.