Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Teras Cihampelas belakangan ini sedang ramai menjadi pusat perbincangan. Area pedestrian melayang atau skywalk di Kota Bandung itu diusulkan dibongkar karena berbagai pertimbangan.
Tak ayal, banyak yang menyayangkan jika wacana pembongkaran Teras Cihampelas jadi dilakukan. Selain menjadi area publik yang sudah ikonik, pembangunan proyek ambisius itu juga telah menelan biaya yang besar yaitu senilai Rp 74 miliar.
Namun kini, ada kabar lega setelah wacana ini mengemuka. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memastikan Teras Cihampelas tak jadi dibongkar.
Dalam penjelasannya, Farhan mengaku punya ide lain untuk menghidupkan Teras Cihampelas. Alih-alih dibongkar, area skywalk itu rencananya akan direnovasi supaya tertata, nyaman bagi masyarakat dan bersih kembali.
Menurutnya, keputusan untuk membatalkan wacana membongkar Teras Cihampelas sudah diambil melalui proses kajian panjang yang melibatkan berbagai pihak. Salah satu alasan tidak membongkar adalah nilai aset yang kini mencapai Rp80 miliar.
“Kajian hukumnya berat, satu kita sudah appraisal, itu (nilai) sebenarnya Rp 80 miliar. Kedua, saya mesti memberikan alasan yang sangat kuat menyangkut kemaslahatan dan kemudaratan,” ujar Farhan, Selasa (8/7/2025).
“Kalau saya bilang keluarkan duit untuk konsultan, tapi saya akan membongkar, itu enggak boleh. Saya bisa kena BPK kayaknya,” sambungnya.
Tak hanya itu saja. Farhan mengungkap bahwa pihaknya juga sudah melakukan konsultasi dengan ahli hukum pemerintahan. Hasilnya, barang milik daerah yang nilainya lebih dari Rp 5 miliar dan masih berfungsi, sebaiknya tidak dibongkar.
“Karena jalur hukum dan politiknya sangat panjang, bisa dibayangkan, kalau proses itu (dibongkar) kita ambil, itu butuh waktu 6 bulan sejak saya bilang harus dibongkar,” ujarnya.
Dengan berbagai pertimbangan hukum, nilai aset, hingga proses birokrasi yang rumit, Farhan akhirnya memilih opsi yang lebih realistis dan aman yakni revitalisasi. Ia pun menyampaikan apresiasi atas saran yang diberikan, namun menegaskan jika pembongkaran bukan opsi yang dipilih.
“Engga (akan dibongkar), terima kasih masukannya,” tutup Farhan.