Pemkot Bandung telah merampungkan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Rancangan APBD 2026. Hasilnya, anggaran operasional pimpinan pun dipastikan bakal berkurang buntut efesiensi yang diberlakukan tahun depan.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Bandung bakal kehilangan anggaran senilai Rp 600 miliar pada tahun depan. Anggaran tersebut merupakan buntut pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) akibat kebijakan pemerintah pusat.
“Kita akan lakukan kemungkinan pembiayaan, itu baru kemungkinan meskipun tidak semua. Tapi efisiensi yang terbesar tentunya adalah untuk belanja sehari-hari pimpinan itu jauh berkurang. Sehingga, kita betul-betul efisiennya banyak,” kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan usai rapat paripurna di DPRD Kota Bandung, Senin (20/10/2025).
Farhan membeberkan, anggaran operasional pimpinan yang mengalami pemotongan di antaranya anggaran makan dan minum, BBM, hingga perjalanan dinas. Bahkan kata dia, anggaran perjalanan dinas luar negeri untuk pimpinan di tahun depan ditiadakan.
“Mamin, BBM, perjalanan dinas, itu dikurangi. Perjalanan dinas untuk luar negeri mah lupakan lah,” ucap Farhan sambil berkelakar.
Selain itu, Farhan mengatakan anggaran di RSUD Kota Bandung juga bakal mengalami penyesuaian. Pada tahun depan, anggaran makan dan minum untuk karyawan dan tenaga kerja kesehatan atau nakes berpotensi dihapus.
“Bahkan sampe RSUD saja yang biasanya menyediakan mamin untuk para karyawan dan nakes itu dihilangkan juga,” ungkapnya.
“Tapi kita sedang berusaha mencari cara untuk mendapatkan atau memperjuangkan beberapa program pusat, khususnya yg menunjang 6 SPM (standar pelayanan minimum),” tambahnya.
Meskipun demikian, Farhan masih bisa bernapas lega soal layanan kepada publik di tengah efisiensi anggaran. Sebab, ia memastikan, tahun depan, Pemkot Bandung tidak bakal memberlakukan WFH bagi pegawai.
“Tapi alhamdulillah kita masih punya keleluasaan sedikit lah, sehingga tidak perlu WFH. Meskipun udah diizinkan Mendagri, tapi kita tidak ada. Kita masih bisa operasional, karena selama ini operasional kita udah sangat efisien, jadi tidak perlu WFH,” pungkasnya.