Syarat ‘Khusus’ Perusuh Demo di Bandung Diakui Kelompok Anarkis Asing

Posted on

Aksi demonstrasi rusuh di Kota Bandung pada akhir Agustus 2025 bukan sekadar luapan kekecewaan sesaat. Polisi menemukan jejak yang lebih dalam, adanya aliran dana dari kelompok asing untuk membiayai aksi tersebut.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan menyebut temuan ini bukan dugaan kosong. Ia menegaskan bahwa sebagian pelaku terutama 3 mahasiswa penghasut demo ricuh memang sudah berafiliasi dengan jaringan anarkis internasional.

“Ada satu nama, saya sebutkan inisial, AD, ini mahasiswa, punya kekecewaan berat, membaca literatur, membeli, memposting ke kelompok anarkis tertentu di luar negeri dan dia diterima oleh kelompok internasional tersebut. Buktinya kirimkan dana, ini benar, ini real, semua buktinya ada,” ujar Rudi di Mapolda Jabar, Selasa (16/9/2025).

AD bukan satu-satunya. Tiga nama lain juga masuk dalam daftar tersangka yang dianggap memiliki keterkaitan dengan jaringan internasional yakni Mochamad Naufal alias MN, warga Kota Bandung yang tidak bekerja, Gregorius Hugo alias GH asal Jakarta, serta Rizki Mahardika alias RM dari Ciamis.

Menurut Rudi, para pelaku tidak serta-merta langsung diterima dalam jaringan itu. Ada semacam ‘ritual pengakuan’ yang harus dijalani: melakukan kerusuhan, merusak fasilitas umum, lalu mendokumentasikannya.

“Ini tidak mudah, mereka harus melakukan perusakan, diposting, tidak langsung direspon, berkali-kali, baru emailnya dibalas, sama dari sebuah negara,” tuturnya.

Begitu kepercayaan terbangun, kelompok asing itu mengirimkan dana. Alurnya pun rapi, salah satunya melalui transfer via Paypal.

“Setelah diyakini benar mereka satu paham barulah terjadi pengiriman uang, salah satu metodenya melalui pengiriman uang Paypal,” tambah Rudi.

Dana yang mengalir, menurut penyidik, mencapai puluhan juta rupiah. Rudi memastikan bukti digital telah dikantongi, meski detailnya belum bisa dipublikasikan.

“Saya punya chatnya tapi tak bisa ditunjukkan karena masih dalam proses penyidikan, ada dana masuk dan keluar puluhan juta rupiah, nama-nama ini, semua julukan, mereka menamakan dirinya dengan nama yang lain, ini berkaitan empat orang ini ya,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, aksi demo di Kota Bandung pada akhir Agustus 2025 lalu berakhir ricuh. Gedung DPRD dicoret, gerbang dirusak, videotron dibakar, pos polisi dirusak hingga mes MPR dibakar massa.