Sungai Citarum Kembali Dikotori Sampah dan Eceng Gondok, Masyarakat Bersatu Bersihkan

Posted on

Sungai Citarum di Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikotori lagi oleh sampah dan eceng gondok yang mengambang.

Tak cuma sampah yang dibuang oleh warga sekitar, sampah juga berasal dari daerah hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung sampai akhirnya terperangkap di daerah Cihampelas serta Batujajar, Bandung Barat.

Berangkat dari keresahan itu, warga sekitar hingga siswa sejumlah sekolah turun mengepung aliran Waduk Saguling itu untuk membersihkan sampah. Mereka berhasil mengumpulkan puluhan karung sampah dari Sungai Citarum.

“Ya memang miris, Sungai Citarum ini kotor lagi. Perlu kesadaran masyarakat, kalau bukan oleh kita mau sama siapa lagi,” kata Reisha, seorang siswa yang ikut bersih-bersih Sungai Citarum, Rabu (30/4/2025).

Ia mengatakan perlu kesadaran masyarakat supaya mulai memilah sampah anorganik dan organik tanpa bergantung pada pelayanan pembuangan sampah ke TPA.

“Saya juga baca berita kan TPA Sarimukti itu sudah penuh banget, jadi perlu peran masyarakat juga supaya tidak ketergantungan. Saya sendiri di rumah sudah mulai memilah sampah, untuk anorganik sama organik. Sampah organiknya buat pakan maggot,” kata siswa kelas XI SMAN 1 Cililin tersebut.

Sementara itu, Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Saguling, Doni Bakar mengatakan kalau dari 5.600 hektare area Sungai Citarum, sekitar 94 hektarenya tertutupi eceng gondok.

“Sekitar 94 hektare tertutup eceng gondok, memang cuma sebagian kecil. Cuma Dengan kondisi ini akan memengaruhi laju sedimentasi waduk (Saguling), jadi umurnya akan singkat,” kata Doni.

Jika berbicara soal timbulan sampah di Sungai Citarum, ia mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), sehari ada 200 ton sampah yang mengotori DAS Citarum.

“Dari 200 ton itu, tentunya jenis sampahnya macam-macam, ada sampah plastik, sampah kertas, dan lainnya. Cuma memang dominan sampah plastik,” kata Doni.

Untuk itu pihaknya berupaya keras menggandeng masyarakat supaya terlibat langsung dalam pengelolaan lingkungan. Minimal tak membuang sampah ke sungai dan mau membersihkan sampah di sungai.

“mengkampanyekan mengajak masyarakat peduli sampah. Memang saat ini sebagian kecil sudah tergerak kita adakan pembinaan yang berkolaborasi dengan kita,” kata Doni.