Sumber Duit Bos Man City yang Dirumorkan Mau Akuisisi Persib

Posted on

Sosok Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan mencuat di balik rumor City Football Group (CFG) akan mengakuisisi Persib Bandung. Bos CFG, termasuk Manchster City di dalamnya, ternyata punya segudang sumber uang.

Berdasarkan laporan celebritynetworth, kekayaan bersih Shaikh Mansour diperkirakan mencapai antara $30 miliar hingga $40 miliar atau setara Rp 670 triliun (kurs 1 USD = Rp 16.750). Jumlah harta itu menjadikannya individu terkaya

Kekayaan itu menjadikannya salah satu individu terkaya di dunia dan pemimpin terkaya di UEA, setelah Emir Dubai. Sebagian besar kekayaannya berasal dari posisinya sebagai anggota keluarga penguasa Abu Dhabi dan berbagai investasi strategis yang mencakup berbagai sektor penting:

1. Perbankan dan Investasi:

Mansour menjabat sebagai ketua International Petroleum Investment Company (IPIC), sebuah dana investasi yang mengelola aset energi global, serta Ketua Central Bank of the UAE.

Mansour juga memiliki saham mayoritas di Abu Dhabi Commercial Bank dan merupakan investor utama di perusahaan teknologi seperti Virgin Galactic.

2. Real Estate:

Kekayaan real estatnya sangat luas, dengan kepemilikan properti dan pengembangan di berbagai lokasi strategis di seluruh dunia.

3. Media:

Mansour memiliki saham di perusahaan media terkemuka, termasuk Sky News Arabia .

4. Energi dan Pariwisata:

Melalui berbagai investasinya, ia memiliki jejak yang signifikan di sektor energi dan pariwisata, yang menjadi tulang punggung ekonomi UEA.

Secara politik, Shaikh Mansour memegang beberapa jabatan kunci yang menunjukkan pengaruhnya yang luas:

Peran-peran ini menempatkannya di garis depan dalam pengambilan keputusan ekonomi, politik, dan keuangan negara tersebut, termasuk memprioritaskan investasi di bidang kecerdasan buatan (AI).

Kiprah paling menonjol Mansour di industri sepakbola dimilai pada 1 September 2008, ketika perusahaan Abu Dhabi United Group miliknya mengakusisi Manchester City Footbal Club dari pemilik sebelumnya, Thaksin Shinawatra.

Akuisisi ini secara fundamental mengubah arah klub yang sebelumnya sering naik turun divisi. Sejak saat itu, Manchester City berkembang menjadi salah satu klub dominan di Inggris dan Eropa.

Setelah 5 tahun bersama Man City, Mansour kemudian mendirikan City Football Group (CFG), sebuah perusahaan induk yang dirancang untuk mengelola dan mengembangkan jaringan klub sepak bola di seluruh dunia. CFG beroperasi dengan model kepemilikan multi-klub, di mana satu entitas memiliki beberapa tim di berbagai liga dan negara.

Pendekatan ini memungkinkan CFG untuk menciptakan jaringan klub yang saling terhubung, berbagi filosofi bermain, sistem scouting terpusat, dan jalur pengembangan pemain yang disesuaikan.

Saat ini, CFG adalah pemilik dan operator klub sepak bola swasta terkemuka di dunia, dengan 13 klub di lima benua dalam keluarganya . Kepemilikan mayoritas CFG (81%) berada di tangan Abu Dhabi United Group milik Shaikh Mansour, sementara sisanya dimiliki oleh perusahaan investasi Amerika Silver Lake (18%) serta perusahaan Tiongkok China Media Capital dan CITIC Capital (1%)

Kiprah Shaikh Mansour dan City Football Group di Sepak Bola Global