Sukabumi-Cianjur Sepekan: Nestapa Balita Raya Digerogoti Cacing baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Sejumlah peristiwa terjadi di Kota/Kabupaten Sukabumi dan Cianjur selama sepekan terakhir. Mulai dari kisah viralnya video balita Raya yang dipenuhi cacing, kekecewaan keluarga Dini usai Ronald Tannur dapat remisi hingga napi Cianjur dikabarkan tewas di dalam sel isolasi.

Berikut rangkuman berita dalam Sukabumi – Cianjur sepekan :

Video berdurasi sembilan menit tentang bocah empat tahun bernama Raya yang disebut meninggal dunia setelah tubuhnya dipenuhi ribuan cacing gelang (askariasis) viral di media sosial.

Tayangan yang diunggah akun Rumah Teduh itu kini sudah ditonton lebih dari 9,8 juta kali di Facebook. Dalam video digambarkan bagaimana Raya dirawat di ICU tanpa identitas kependudukan maupun kartu BPJS. Kondisinya disebut kritis hingga ada cacing yang keluar dari hidung, mulut, dan anus. Namun hingga saat ini pihak relawan Rumah Teduh masih sulit dikonfirmasi langsung oleh infoJabar

infoJabar kemudian melakukan penelusuran, diketahui Raya tinggal bersama keluarganya di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Raya tinggal bersama ayahnya Udin dan ibunya Endah serta kakak perempuannya berusia 7 tahun. Mereka tinggal di rumah semi panggung dengan dinding papan GRC.

Di lokasi, infoJabar bertemu Edah (40), kerabat korban yang pertama kali melaporkan kondisi Raya yang sakit-sakitan. Kala itu ia yang langsung menghubungi relawan Rumah Teduh.

Edah menceritakan dirinya menyaksikan langsung ketika cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari tubuh Raya tepatnya di bagian hidung. Saat itu tubuh lemah Raya terbaring di IGD .

Diketahui, memang dalam video yang viral ada adegan dimana cacing ditarik dari hidung Raya dalam kondisi hidup.

“Iya, satu dari hidung mah emang itu ada, saya lihat. Saya kira itu alat dari rumah sakit. Katanya ibu itu ada apa dari rumah sakit bukan, enggak tau katanya. Bukannya di sini enggak pasang. Eh saya mah enggak pasang kata perawat. Pas dilihat uteuk-utekan itu cacing,” jelas Edah

Kekecewaan Keluarga Korban Ronald Tannur Dapat Remisi

Pemberian remisi kemerdekaan terhadap terdakwa kasus kematian Dini Sera Afrianti, Gregorius Ronald Tannur, menuai sorotan. Pihak keluarga korban mengaku, tidak kaget, bahkan sudah menduga hal itu akan terjadi.

Alfika Rahma selaku adik kandung Dini Sera Afrianti, menyampaikan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Menurutnya, hukum di Indonesia sangat mudah dipermainkan.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Jujur saya nggak terlalu kaget soal remisi. Bahkan saya sudah mengira tersangka sudah dibebaskan sejak lama atau bahkan baik-baik saja walaupun sudah ditangkap kembali. Kita nggak pernah tahu kan di dalam prosesnya seperti apa,” ujar Fika kepada infoJabar, Senin (18/8/2025).

Fika menyebut, pemberian remisi kepada Ronald semakin menunjukkan bobroknya hukum di Indonesia. “Sudah jelas kalau hukum di negara ini bobrok. Semua bisa dijual beli dengan mudah. Semua bisa diatur dengan uang. Bahkan nyawa kakak saya pun tidak ada artinya,” sambungnya.

Hampir dua tahun menunggu keadilan, Fika dan keluarga mengaku kesulitan memperjuangkan kasus ini hanya karena keluarganya berasal dari kalangan sederhana.

“Jangan tanya saya kecewa atau tidak. Saya bukan hanya kecewa pada hukumnya tapi juga pada negaranya. Di mana letak keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia? Jauh banget dari kata merdeka. Bobrok!,” tegasnya.

Fika juga menyinggung bahwa ini bukan kali pertama Ronald mendapatkan keringanan. Sebelumnya, Ronald sempat divonis bebas namun pada 22 Oktober 2024, Mahkamah Agung (MA) menganulir vonis bebas tersebut dan menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara.

“Percuma berharap, ini udah kedua kalinya dia dapat keringanan. Entah apa yang ada di pikiran mereka sampai uang bisa mengubah aturan dan hukum,” ungkapnya.

Meski begitu, ia mengaku tetap menghargai upaya pengacara yang terus berjuang dengan bukti yang ada. Namun lagi-lagi, Fika menilai semuanya sia-sia ketika uang lebih berkuasa.

“Pengacara saya sudah berusaha bekerja keras sebisa mungkin dengan bukti-bukti yang ada, tapi kalau uang yang berbicara kita bisa apa? Sulit,” tutupnya.

Kecelakaan melibatkan bus MGI jurusan Palabuhanratu-Bogor terjadi di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Tiga warga Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban dalam insiden ini.

Ketua RW 05 Desa Sekarwangi, Sutisna mengatakan, dua warganya, Edi Supriadi dan Budi Praptono, menjadi penumpang bus MGI yang mengalami kecelakaan saat berangkat kerja ke Bogor.

“Warga saya ada dua orang kecelakaan mau kerja jam 3 pagi naik MGI. Nah yang satu sudah pulang, satu lagi masih di RS Ciawi. Itu warga saya atas nama Edi dan Budi. Mereka mau kerja ke Bogor,” ujar Sutisna kepada awak media.

Salah satu korban atas nama Edi Supriadi, hanya mengalami luka memar dan sudah kembali ke rumah usai mendapat perawatan. Istrinya, Wati Herawati, menceritakan kabar kecelakaan yang menimpa suaminya.

“Tadi pagi suami saya berangkat jam 4, sampai di Tol Bocimi dia kecelakaan bus MGI nabrak kendaraan lain. Suami saya kena musibah, soek kakinya alhamdulillah cuma kakinya yang luka.

Bisa pulang ke rumah, hanya sedikit memar. Suami saya kerja di Jakarta, pulang seminggu sekali di bengkel bubut di Jakarta. Suami saya sudah pulang ke rumah, nama suami saya Edi Supriadi,” kata Wati.

Korban ketiga adalah Ila Laila (45), warga Kampung Cikiwul Lebak, Desa Sekarwangi. Ila mengalami luka serius setelah kedua kakinya terjepit besi saat kecelakaan.

Adik iparnya, Risma mengatakan, Ila sempat menelepon keluarga sesaat setelah kejadian.

“Yang tabrakan itu sudah nengok korban atas nama Ila Laila warga sini, tadi nengok ke RSUD Ciawi. Jadi kata korban bus menabrak truk molen, jadi bus kencang mau ke kanan susah, mau direm susah jadi benturan bus-nya. Ila Laila itu kakak ipar saya, tadi menceritakan begitu,” jelasnya.

“Kakak ipar saya sempat menelepon jam 5 lewat 5 menit. Langsung ngabarin suaminya, langsung ke RS. Begitu dengar kabar anaknya langsung ke Bogor saya ikut. Ila baru pulang umroh Senin pagi, dia jualan di Bogor di RS PMI mah ke Bogor mau jualan kena musibah pagi tadi. Kakinya patah kegencet besi, duduknya di belakang sopir, wajahnya tidak apa-apa, kena dua kakinya,” imbuh Risma.

Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Cianjur dibuat geger dengan kematian salah seorang warga yang ditemukan tewas gantung diri. Diduga warga binaan berinisial J (30) tersebut mengalami depresi.

Kepala Lapas kelas II B Cianjur Eris Ramdani, mengatakan awalnya warga binaan yang berada di sel isolasi TBC itu ditinggal warga binaan lain untuk salat. Namun, setelah selesai salat dan kembali ke selnya, beberapa warga binaan terkejut saat melihat J sudah tergantung.

“Warga binaan tersebut ditempatkan di sel isolasi TBC, bersama lima warga binaan lainnya. Setelah ditinggal salat, ternyata J bunuh diri dengan cara menggantungkan diri ke tralis ventilasi,” kata dia, Kamis (21/8/2025).

Menurut dia, teman satu sel J langsung melapor ke petugas. “Setelah diperiksa, warga binaan tersebut sudah meninggal dunia,” kata dia.

Jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan luar tubuh sebelum akhirnya diserahkan ke pihak keluarga.

“Tadi sudah dicek di rumah sakit. Tidak ditemukan ada bekas tindak kekerasan. Jadi murni bunuh diri. Pihak keluarga sudah diberi tahu dan akan segera dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” kata dia.

Truk bermuatan susu terjun ke jurang sedalam 20 meter di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jumat (22/8/2025). Sopir truk berhasil selamat, namun mengalami luka cukup serius.

Kecelakaan di jalur tengkorak tersebut bermula ketika truk box bernomor polisi B 9373 yang dikemudikan S (24) melaju dari arah Puncak menuju Cianjur.

Namun, laju truk tiba-tiba tak terkendali hingga akhirnya truk terjun ke Sungai Cikundul dengan masuk ke jalan sebelum Jembatan di Desa Ciloto.

“Arah truk dari Puncak menuju Cianjur. Kemudian terjun ke dasar sungai sedalam 20 meter,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur Update Ika Cakra, Jumat (22/8/2025).

Setelah terjun ke dalam jurang, muatan susu berhamburan lantaran kotak muatan yng rusak parah.

Namun, sopir ternyata berhasil selamat. Meskipun petugas dana Arga sempat kesulitan lantaran sopir yang terjepit bagian depan truk, akhirnya sopir muda itu berhasil dievakuasi.

“Sopir berhasil selamat. Sudah kami evakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis,” kata dia.

Viral Raya Balita Meninggal Tubuh Dipenuhi Cacing

3 Warga Sukabumi Jadi Korban Kecelakaan Bus!

Geger Napi di Cianjur Tewas di Sel Isolasi

Truk Muatan Susu Terjun ke Jurang di Cianjur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *