Soroti Kendala Pengembangan Rebana, Ono Surono: Perlu Tindak Lanjut Jelas

Posted on

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono menyoroti, masih banyaknya kendala dalam pengembangan kawasan Rebana meskipun proyek ini digadang-gadang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.

Menurut Ono, dari 13 kawasan peruntukan industri yang direncanakan di Rebana, hingga saat ini baru lima yang menjadi prioritas, yakni tiga di Subang, satu di Indramayu, dan satu di Majalengka.

Hal ini menurutnya menunjukkan belum adanya peta jalan yang komprehensif dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

“Seharusnya sudah ada peta jalan yang disusun bersama oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Sampai sekarang belum terlihat arah yang jelas,” ujar Ono usai menghadiri forum infocom Regional Summit 2025 di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Ia mencontohkan kawasan industri KPI di Losarang, Indramayu, yang aksesnya masih jauh dari tol. Menurutnya, seharusnya pemerintah membuka akses tersebut untuk mendukung konektivitas.

Sementara itu, kawasan Kertajati di Majalengka juga perlu mendapat perhatian karena berada di lahan pertanian yang sangat produktif. “Alih fungsi lahan pertanian di sana harus dipikirkan secara matang karena bisa berdampak pada ketahanan pangan di masa depan,” ujarnya.

Terkait BIJB Kertajati, Ono menyebutkan, bahwa persoalannya bukan hanya pada maskapai penerbangan yang minim, tetapi juga tarif tol yang mahal dari Bandung serta minimnya minat travel agent untuk mengakses wilayah tersebut.

“Kemudian BIJB problemnya terkait masalah maskapai, tarif tol yang mahal dari Bandung lalu terkait travel yang tidak mau masuk ke sini,” tegasnya.

Dia juga merespon keinginan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang akan menjadikan BIJB sebagai pusat pemberangkatan umroh. Menurutnya, Dedi harus bisa menarik potensi pemberangkatan umroh dari 20 daerah di luar wilayah Bogor, Depok, Bekasi.

“Maka gubernur dengan 20 kabupaten kota kalau arahnya ke umroh dulu, 20 kabupaten kota yang jaraknya lebih dekat ke Kertajati dari pada ke Soekarno Hatta sehingga bagaimana konsepnya,” ujarnya.

Ia mendorong Gubernur Jawa Barat agar lebih proaktif, misalnya dengan mengundang travel agent dan memberikan insentif agar aktivitas penerbangan di BIJB meningkat.

“Apakah gubernur mengundang kabupaten kota untuk mengundang travel agent dan harus ada insentif,” jelasnya.

Ono juga mengapresiasi forum infocom Regional Summit 2025 yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota di kawasan Rebana. Namun ia menegaskan bahwa pertemuan saja tidak cukup.

“Menurut saya hari ini cukup bagus mempertemukan seluruh stakeholder dari pusat provinsi dan kabupaten kota yang mempertemukan di kawasan Rebana. Tapi harus ada tindaklanjut yang jelas, kita tunggu action kementerian, gubernur dan 7 kepala daerah ini,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *